PB;48

147 20 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 48 — Created by faniii_332

▪▪▪

Semuanya sudah pada pulang hanya tinggal Tama, Rachel, Kevin, dan Azriel diruangan Alvaro.

“Eh Pin, tadi gue ajak cewek lo buat ikut sama kita-kita. Eh dianya gak mau katanya rasa kangennya udah terobati cuman karena vc aja,” adu Tama.

“Iya, habis shalat subuh tadi gue vc sama Raya. Salawatan bareng gitu sama dia, ehehe.”

“Astaga pantasan adek gue shalawatan pagi tadi. Gue pikir dia udah tobat gimana gitu, eh ternyata malah shalawat bareng sama lo, pantasan dia mau,” ucap Rachel tau juga akhirnya kalau Raya itu shalawat karena ada Kevin. Kan kejadian langka seorang Raya mau shalawatan, ya walaupun suaranya bagus tapi gadis itu jarang shalawatan kecuali ada yang mengajaknya.

“Iyalah, kan gue calon imamnya,” ucap Kevin dengan bangganya.

“Hel, udah mulai gak waras ni Kepin, cepat tendang Hel,” usul Azriel dan juga Alvaro serentak.

“Emang salah ya gue ngomong gitu?”

“Gak sih Pin, tapi pemikiran lo aja yang kepanjangan. SMA aja belum tamat, uang jajan masih minta sama orangtua, gaya-gayaan juga ngomong calon imam segala,” jelas Alvaro.

“Tau tuh, mau lo kasih makan apa adek gue nantinya, hah?”

“Kasih sayang+cinta+rindu=ily, pasti Raya kenyang.”

Bukannya mendapatkan apresiasi malahan Kevin digebuk menggunakan benda-benda di sekitarnya.

“Dasar ogeb! lo pikir Raya bakalan kenyang apa?”

“Bisa-bisa adek gue mati kelaparan setan.”

“Wahhh, lo ngomongnya gak ngotak bet dah.”

“Gitu-gitu Raya itu manusia, masih makan nasi bukan makan ily yang lo bilang tadi.”

Kevin mengumpat kesal, kenapa dimata mereka ia selalu salah mulu. Ngomong ini salah, nggak ngomong tambah salah.

'Astagaaaa! Kenapa hidup gue serba salah sih?'

“Salahin aja gue terus ga papa asalkan kalian bahagia,” ucap Kevin seperti orang tersakiti saat ini.

“Muntah gue dengar suara Pin.”

“Haha, ya udah deh Vin,” ucap Rachel, “gue mau keluar bentar dulu mau beli sesuatu dikantin,” lanjutnya.

“Mau aku temanin?” tawar Tama.

“Gak usah Tam, aku cuman pergi bentar kok.”

“Oh iya udah deh, kamu hati-hati ya.”

“Iya Tama.”

Setelah Rachel pergi suasana menjadi canggung. Kevin sudah kembali sibuk dengan ponselnya dan Tama memakan buah yang dibawakan untuk Alvaro.

“Ekhem,” Alvaro berdeham untuk mengambil perhatian dari Tama, Azriel dan juga Kevin.

“Kenapa lo biji karet? Haus?” tanya Azriel langsung menyodorkan air putih kearah Alvaro. Tapi dengan gerakkan cepat Alvaro menahan itu.

“Gue gak haus,” balasnya.

“Trus apaan?”

“Lo mau makan buah?” tanya Tama.

“Atau lo mau ajak mabar?”

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now