PB;51

148 20 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 51 — Created by clarisme28 faniii_332 Apricothe

▪▪▪

“BERHENTI GAK LO LO PADA?!” ancam Dira saat mengetahui beberapa orang menggosipi Rachel, yang hubungannya kandas bersama Tama. “Lagian kalian gak tau kan, alasan dibalik putusnya mereka? Gini ya gue kasih tau, Tama yang kalian jadiin raja itu—”

“Udah deh Dira... Inget, membalas perkataan orang bodoh, berarti kita juga bodoh menanggapinya,” sarkas Rachel.

Karena kesal dengan ucapan Rachel, salah seorang gadis yang duduk di kantin.  Merampas botol saus, dan memukul puncak kepala Rachel. Tidak, hampir memukul kepalanya, karena seseorang menghentikan aksinya.

“Fani...” gumam Rara.

“Ck ck ck, permisi ya.  Lo itu sirik kan, karena Rachel mantan berikutnya Tama?! Bedanya, dia itu yang mutusin. Lo mah... Diputusin! Hahahaha...” Perkataan Fani membuat Rara tidak berkata-kata. Karena hal itu benar adanya.

“Lah, mukanya merah mba?” timpal Naura.

Dada Rara naik turun, berusaha menahan emosi. Karena Ia masih sadar tempat itu adalah kantin. Ia harus tetap menjaga pencitraan di depan banyak orang.

Tangan Rara tergerak pada tangan Fani, membuat adegan seolah-olah Fani menamparnya. “Ah, sakit. Kok lo kasar!? Iya gue tau Tama mutusin gue, dan gue cemburu sama Rachel. Tapi lo jangan kasar gitu dong!”

“Waw, buk, kalo mau main drama itu di panggung. Ini kantin, bukan panggung drama,” cerca Dira.

“Maafin gue, gara-gara gue kalian jadi kena imbasnya,” gumam Rachel dengan nada sesalnya.

Naura menepuk bahu Rachel, “ini bukan kesalahan lo Hel, dia noh yang caper.”

“Ha... Caper?!” Sekarang Rara sudah mulai di puncak kemarahannya.

“Tahan Ra, jangan kebawa emosi. Liat tuh, orang-orang udah pada liatin lo, Ra.” Salah satu temannya menahannya, dan menyeret Rara keluar dari kantin.

Thanks udah nolongin gue dari mereka. Tapi, harusnya kalian  gak usah balesin perkataan mereka. Biar nanti karma yang nimpa diri dia sendiri,” jelas Rachel.

“Kayak olahraga dong Hel. Ada pemanasan, inti, terus pendinginan. Ini masih pemanasan aja, karmanya entar jadi pendinginan aja.”

“Heh! Nau, lo kira ini pelajaran PJOK,” balas Fani yang hanya bisa dibalas dengan cengiran.

“Weh, dah baikan ama Rachel?” tanya Dira.

“Udah dong! Btw, gue ama Naura boleh gabung dengan kalian?” tanyanya.

“Tentu boleh dong! Jadi rame, gak kayak duduk berdua doang ama Rachel. Didiemin mulu! Keknya sifat dia balik lagi,” keluhnya.

09;PakBoy✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora