PB;22

158 23 2
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 22 — Created by clarisme28

▪▪▪

Jam sudah menunjukkan pukul 16:45.

Rachel tengah menyiapkan makanan yang telah terkumpul itu ke dalam kulkas, setelah pekerjaan di dapur beres ia pergi ke ruang tamu, Rachel mendekat ke tempat Dira yang tengah bermanja dengan Dino.

“Ouh ya guys, sesuai jadwal ya, kita bakalan seru-seruan dulu sebelum makan malem,”

“Apa lagi sih Jril, lo ngatur-ngatur mulu,” sungut Dira masih di tempat yang sama.

“Kan gue yang punya acara,”

“Lah kok lo sih yang punya acara? Bukannya ide dari gue? Ide ini kan buat seneng-seneng, kenapa ada intruksi-intruksi segela,” cicit Kevin baru kembali dari kamar sementaranya.

“Udah deh nurut weh, seru kok.” ajak Azriel sambil mengaitkan tangannya ke pundak Nufus.

“Apa?!” seru mereka.

Azriel tersenyum merekah, “Kita bakalan bikin permainan,”

“Seberapa seru?”

“Udah ngikut wehhh,”

* * *

Azriel tengah memimpin langkah kaki di belakangnya, ia tak pernah jauh dari sosok kekasihnya, disamping kiri belakangnya ada Dira dan Dino yang sedang merangkul satu sama lain, di samping kanan belakangnya pun Ada Raya dan Kevin yang beradu argumen itu. Di paling belakangnya ada Tama dan Nadine serta antek-anteknya. Keberadaan Rachel tak jauh dari Tama dan juga Raya–adiknya.

Raya baru saja mengetahui jika Rachel–Kakaknya berada di belakang punggungnya, “Behel, kenapa gak sama Kak Tama?” bisik Raya sambil melirik lelaki yang di himpit itu.

“Siapa gue?” tanya Rachel lalu menunjuk ke arahnya.

“Bukannya Tama bilang calon ya?” tanya Balik Raya.

“Tahu dari mana lo?” tanya Rachel lagi dibalas kekehan Raya dan Kevin.

“Ouhh,, gue tahu. Lo kan Kepin yang kasih tahu?” tuduh Rachel pada Kevin yang bingung harus ngomong apa.

“Bukan dia behel,” sargah Raya.

“Tauah,” gumam Rachel pada akhirnya berjalan begitu cepat.

“Heh curut, emang mau kemana sih?”

“Astaga Rachel, bikin kaget orang aja,”

“Jawab pertanyaan gue,”

“Nanti juga lo tahu,”

“Iuww rahasiaan, males gue.” sungut Rachel ingin pergi.

Tama menangkap jemari Rachel dan menariknya, ia mencegah perempuan itu untuk tak pergi, tetapi kejadian diluar dugaannya, seulas senyum menghias wajah tampannya membuat Rachel yang tadinya terdiam sekarang ingin pergi sejauh-jauhnya.

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now