PB;37

124 18 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 37 — Created by Apricothe

▪▪▪

“Woi Raya!” panggil seorang lelaki dengan nada kesalnya.

“Raya, kamu kenapa sih?! Chat gak di bales, telpon aku juga gak diangkat. Kamu gak mau ketemuan, kamu kenapa hem?” suara Kevin memelan namun tetap dengan nada kesalnya.

Suara mesin motor berbunyi dari luar rumah. Tama dan Rachel baru saja tiba dikediaman Jovan. Baru saja memasuki pintu rumah mereka langsung disuguhkan penampakan menyedihkan.

Raya berkali-kali melemparkan bantal ke arah pintu, yang berhadapan dengan Kevin. Sementara Kevin tak henti-hentinya meminta penjelasan pada Raya yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar beberapa hari ini.

“Lo jahat! Pergi jangan ganggu gue lagi!” teriak Raya dari balik  kamarnya.

Lelaki itu mendesah berat,  mengambil tasnya dan merangkulkannya di bahunya. Tak lupa menyampirkan jaket ke tubuhnya.

“Hemm...,” tangan tama bergerak seperti orang yang mengelus.

“Sepertinya bau-bau pisah terciu— Awh, apaan Hel?” tanya Tama yang mendapat cubitan pada lengannya.

“Ucapan itu doa, diem lo!” Rachel menperingatkan Tama.

Taman seperti seorang anak kecil,  mengangguk seraya menempelkan jari pada bibirnya. Mereka berdua kembali mendengar tangisan pecah Raya.

“Jangan Raya,  jangan lo buang air mata berharga lo buat orang yang gak berharga,” lirih Raya sayup-sayup terdengar.

Tama  memasukan tangannya ke dalam saku celana sekolahnya, “kamu gak tenangin Raya?” tanya Tama kepada Rachel yang hanya diam membiarkan adiknya.

Rachel menatap sinis Tama, lalu melepaskan sepatunya untuk dikembalikan di rak sepatu. Dengan langkah berat Ia berjalan ke ruang tamu, dan menghempaskan bokongnya pada sofa. Gadis itu memijit pelipisnya. Tama yang melihat itu hanya bisa menggaruk kepalanya yang mulai gatal.

Mungkin hanya dia yang bisa menenangkan Raya. Dengan langkah yang mantap, Tama berjalan menaikan tangga dan  menghampiri pintu kamar Raya.

“Nyari mati,” gumam Rachel yang hanya terdengar olehnya.

Tok.. Tok.. Tok..

“Apalagi?! Udah gue bilang Kak  pergi!” pinta Raya dengan suara serak.

“Dih, orang ganteng macam gue disandingkan dengan kepin bego.” Tama menjeda kalimatnya, “lo kenapa Raya? Kalo ada masalah cerita sama gue.”

Di bawah sana, Rachel masih mendengar bujukan Tama. Hati Rachel terenyuh melihat adiknya seperti itu. Akan tetapi perkataan kemarin yang terlontar oleh Raya, masih terus terngiang-ngiang di otaknya.

“Diemm kak! Kakak juga sahabatnya Kevin! Kalian pasti sama aja!”

“Kevin emang ngapain lo? Biar gue hukum tuh manusia karpet,”

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now