PB;25

166 22 5
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 25 — Created by faniii_332

▪▪▪

Rachel merentangkan kedua tangannya lebar-lebar menghirup sejuknya udara pagi di puncak. Di Jakarta ia tidak pernah merasakan udara sesejuk ini, yang ada ia pengap sendiri karena banyak polusi udara dimana-mana.

Rachel melihat ada perkebunan teh dan ia berencana ingin kesana. Rachel berjalan santai dan sesekali menyapa orang yang ingin pergi ke kebun teh.

Rasanya Rachel ingin berlama-lama disini. Disini sangat sejuk dan Rachel sangat menyukainya.
Rachel terus berjalan memasuki perkebunan teh, tanpa disengaja ia melihat Tama yang juga sedang berjalan pagi sama sepertinya. Rachel berjalan kearah Tama mendekati laki-laki itu yang sedang membantu anak kecil yang mengambil mainannya yang nyangkut didahan teh.

“Ekhem,” Rachel berdeham membuat Tama langsung menatapnya, tapi itu sebentar setelah itu ia kembali fokus kepada anak kecil yang di depannya.

“Lain kali hati-hati ya mainnya,” ucap Tama menepuk-nepuk pelan kepala bocah laki-laki itu.

“Iya Kak, makasih,” ucap laki-laki kecil itu berlalu dari sana.

Kini tinggal Tama dan Rachel yang saling diam. Tama yang biasanya menyapa lebih dulu dibuat malas jika mengingat kejadian semalam.

‘Ni orang kenapa sih, kok tiba-tiba dia yang dingin sama gue?!’ batin Rachel kesal sendiri jadinya.

Tama berjalan begitu saja meninggalkan Rachel yang masih tercengang dibuatnya.

‘Kok gue jadi kesal ya, kalau Tama cuekin gue kayak gini,’

Rachel mengikuti Tama, ia merasa ada bumbu-bumbu kesalahan atau apa sekarang.

“Tama,” panggil Rachel.

Lagi dan lagi Tama masih mendiaminya.

“Lo kenapa sih?” kesal Rachel menarik jaket Tama dari belakang.

Tama menghela napasnya dan menatap Rachel tanpa ekspresi apapun.

“Kenapa? lo peduli?”

“Loh, kok gue yang kena sih?”

“Entah.”

“Lo ada masalah apa hah?”

“Pikir sendiri.”

“Malas gue mikir,”

“Kalau malas gak usah nanya,” ucap Tama melanjutkan kembali perjalanannya meninggalkan Rachel.

“Jangan kayak anak kecil deh lo!”

Tama kembali membalikan badannya menatap Rachel lekat.

“Mungkin anak kecil ini sedang patah hati. Tapi sayangnya orang yang udah bikin anak kecil patah hati ini gak peka-peka.”

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now