PB;28

158 21 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 28 — Created by Apricothe

▪▪▪

Rachel menatap jengah, Tama yang tengah menyalim sebilah tangan satu persatu orangtuanya. Setelah mengucapkan salam Tama mendekati Raya  dan membisikan sesuatu yang membuat Raya tersenyum merekah.

“NAH GITU DONG CALON KAKAK IPAR,” teriak Raya sambil mendorong Tama hingga membuat lelaki itu terjatuh.

‘Untung camer udah ke dalem jatuh martabat gue nih. Udah jatuh sih, kakaknya Rachel liatin gue. Hebat juga Raya bikin gue jatuh kekuatannya berapa level sih sampe bikin cowok kek gue jatuh?’ batin Tama bertanya-tanya.

“Sorry kak, hehe, kesenengan,” ucap Raya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Tama segera beringsut dan mendekati Rachel yang tengah duduk di kursi motornya. Berusaha romantis Tama melekatkan helmnya di puncak kepala Rachel. Rachel sedikit mendongak ke arah Tama ingin bertanya kepada pacarnya. Iya kan? Sekarang Ia boleh kan menyebut Tama pacarnya?

“Lo bisikin apa ke Raya? Awas yang aneh-aneh!” peringati Rachel.

Tama menaiki motornya lalu menjawab pertanyaan Rachel yang berada di belakangnya, “gak aneh-aneh kok, aku cuman bayarin Raya sama Kevin ngedate itu doang.” Tama menjeda. “hm, entar ya aku beliin motor supra kata orang-orang lebih romantis gitu pacaran sambil duduk di motor supra,”

Rachel memijit pelipisnya, “gak usah Tama! Ini juga motor,”

“Gapapa, aku beliin ya sayang,” kukuh Tama.

“TERSERAH KAMU.” Rachel menekan kalimatnya.

Tama menggidikan bahu, “kalau cewek udah ngomong terserah cowok udah ga tau harus bilang apalagi” curhatnya sambil melipatkan tangan didadanya.

“Woi kalian! Ngapain masih disini!?” tanya Daniel yang menatap kemesraan adiknya sendiri. Begitu menusuk kesendiriannya saat ini.

“Dan lo ya, siapa nama lo? Nah, iya TAMA, adek gua lecet gue patahin kaki lo,”

Tama menghembuskan nafasnya, “iya iya, ga usah diomongin gue juga bakal jaga Rachel  sampai gak akan ada lecet sedikit pun deh,” gumam Tama menyalakan mesin dan mulai menjalankan motornya tak menatap Rachel yang warna pipinya bisa disandingkan dengan kepiting rebus. Semenjak pacaran dengan Tama wajah Rachel terus menerus merona.

“Eh ada Tama tadi ya?” tanya Kevin yang baru saja sampai di depan kediaman Jovan. Tangannya yang tengah melepaskan helmnya terhenri ketika melihat, gerutuan Raya.

“Mon maaf ya Bang, gue mau berangkat sama Kudaniel. BYE! ABANG KELAMAAN!” Raya menghentikan kakinya segera berjalan di depan Daniel yang tengah memeletkan lidahnya ke arah Kevin.

‘Lumayan juga kalau di rumah gue ada yang jomblo kayak gue. Mantep mantep’ batin Daniel.

Sementara Kevin, tercengo menatap Raya yang pergi bersama abangnya. Oh ayolah, Kevin tidak telat. Memang jam seperti ini biasanya Kevin datang. Lalu dimana letak kesalahannya?

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now