PB;10

235 29 2
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 10 — Created by faniii_332

▪▪▪

‘Orang sabar makin ganteng,’

• • •

“Ya Allah, ampes banget sih hidup gue,” gumam Rachel sepanjang jalan menuju sekolahnya.

Gara-gara Daniel pergi ke kampus bersama ceweknya terpaksa Rachel yang mengalah membiarkan Kakaknya pergi dengan sang kekasih.

Rachel berhenti sejenak di atas trotoar sambil memegangi kedua lututnya. Menetralkan deru nafasnya yang tidak beratur karena terlalu lama berlari. Rachel mengangkat tangan kirinya melihat benda kecil yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Kedua mata Rachel terbuka lebar melihat jarum kecil itu sudah menunjukkan 06.55 yang berarti lima menit lagi bel masuk berbunyi.

‘Siapapun bantu Rachel,’ batinnya kembali berlari menuju sekolah.

Ternyata dari kejauhan ada sepasang mata memperhatikan Rachel. Orang itu tersenyum lalu menambah kecepatan laju motornya mendekati gadis itu.

“Hel...,” panggil orang itu.

Merasa dipanggil Rachel pun langsung mencari sumber suara itu. Awalnya Rachel terkejut tapi setelah itu ia kembali santai.

“Apa?” tanya Rachel masih dengan nafasnya yang tersenggal-senggal.

“Mau bareng gak?” tawar orang itu.

“Lo duluan aja,” tolak Rachel kembali berlari meninggal Alvaro,  ya laki-laki itu Alvaro.

“Ayolah Hel, jangan gengsian deh lo. Lagian gue cuma nawarin lo aja. Gue juga gak bakalan apa-apain lo kok,”

“Gak usah takut Hel, gue gak gigit kok,” goda Alvaro.

“Apaan sih!” tukas Rachel.

“Emangnya lo mau dihukum sama Bu Agnes apa?” tanya Alvaro menghentikan langkah kaki Rachel.

Rachel menatap Alvaro lalu berfikir sejenak. Membayangkan dihukum Bu Agnes membuat bulu kuduk Rachel berdiri semua. Walaupun Rachel dijuluki dewi es, ia akan kalah galak dibandingkan dengan Bu Agnes. Ia tidak mau lagi dihukum cukup satu kali jangan ada lagi.

“Gimana? mau gak nih, soalnya waktu berjalan terus Hel kalau lo kelamaan mikirnya,” ucap Alvaro menyalakan mesin motornya kembali.

‘Gak ada pilihan,’ batin Rachel naik keatas motor Alvaro tentunya dengan menyisakan jarak yang lumayan jauh.

Alvaro tersenyum, akhirnya ia bisa juga bocengin dewi es ini.

Rachel berdecak kesal.

“Ayo cepat!!” teriak Rachel.

Alvaro yang kaget pun langsung melajukan motor membuat Rachel hampir terayuh kebelakang kalau saja ia tidak menarik tas Alvaro dengan kencang.

09;PakBoy✔Onde histórias criam vida. Descubra agora