PB;12

209 27 0
                                    

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 12 — Created by clarisme28 faniii_332 nawranau

▪▪▪


Seusai pulang dari cafe tempat tongkrong anak muda, Rachel berjalan kearah pintu rumah.

“KUDANIEL, UDAH DI BILANGIN JANGAN AMBIL MAKANAN GUE DI KULKAS TANPA SEIZIN GUE!”

“HEH JALAN RAYA MAKANAN LO BANYAK NOH, GA AKAN MASUK SEMUA KE PERUT LO,”

“POKOKNYA LO HARUS GANTI, TITIK! KALO GA GUE BILANGIN SAMA MAMAH KALO PULANG!”

“Cih, dasar anak mamih!”

“Biarin wleee...,” cibir Raya yang mengambil sebagian cemilannya.

“Dasar adek pelit! Awas lo, kalo gue punya banyak makanan,” seru Daniel yang berlalu pergi.

Rachel hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak ingin menengahi antara keduanya. Sudah cukup hari ini dirinya dibuat lelah oleh semua pikiran yang berhinggapan itu.

Rachel berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Drettt...dreettttt...

Panggilan masuk
Mamah

“Halo sayang, kamu udah dirumah atau lagi pergi keluar?” tanya Renita diseberang sana.

“Hallo Mah, Rachel di rumah, kenapa? Masih betah disono?”

“Hehee..., kamu ini udah kangen aja. Baru juga ditinggal sebentar, besok Mamah pulang sama Papah,”

“Mm, lama juga ga apa-apa, Oma makin seneng rumahnya rame,” celetuk Rachel.

“Udah, Mamah matiin dulu, kasian Oma ditinggal. Dadah anak Mamah, jangan kangen.” ucap Renita, dibalas Rachel memutar bola matanya malas, “iya Mamahku sayang,”

“Rachel cepet tidur besok sekolah,” ujarnya lagi.

“Iya Mah, udah dimatiin ya. Rachel mau bersih-bersih dulu,” cicit Rachel lalu mematikan panggilan Renita sepihak.

Seusai menjalankan ritualnya, ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, tempat paling nyaman Rachel untuk melamun segala sesuatu hal disana, menatap langit-langit kamarnya. Namun, tiba-tiba pikirannya terlintas akan sosok teman semasa kecilnya yang ia rasa begitu baik diantara teman-teman lainnya termasuk Dira.

“Astaga, kenapa aku jadi memikirnya dia? Ah, sudahlah lebih baik aku tidur,” gumam Rachel.

Rachel mematikan lampu kamar dan ia menarik selimutnya untuk menyelimuti sekujur tubuhnya. Ia memulai memejamkan mata, dan tak butuh waktu lama Rachel  terlelap.

* * *

Dan keesokkan paginya, Rachel terlihat keluar dari kamar dengan seragam sekolahnya yang terlihat begitu rapih. Ia melirik ke meja makan dekat dapur, melihat sang Mamah yang baru saja pulang dari rumah Oma, Rachel berjalan menghampirinya.

“Katanya masih betah disana? Kenapa pulang cepet banget Mah? Yang kangen siapa nih? Rachel, Raya, Kak Daniel/Mamah?” tunjuk Rachel.

“Apaan sih kamu ini, bukannya saliman sama Mamah, malah dikasih pertanyaan tak berbobot,”

“Kan Rachel tanya mah,”

“Udah-udah sono ke meja makan aja.” suruh Renita mengusir anaknya.

09;PakBoy✔Where stories live. Discover now