09;PakBoy✔

PB;15

LavenderWriters Project III Present

PakBoy © Group 9

Part 15 — Created by faniii_332

▪▪▪

Selesai bersih-bersih Rachel ikut bergabung dengan Raya dan Daniel yang sedang menonton televisi dengan asiknya ditemani dengan secangkir susu coklat panas dan martabak.

Rachel duduk disebelah Raya, lalu meraih martabak yang ada didepannya.

“Habis kemana aja Kak?” tanya Raya masih fokus kedepan televisi.

“Anak kecil dilarang kepo,” ucap Daniel tiba-tiba.

“Apaan sih Kudaniel, gue itu nanya sama Kak Rachel bukan sama lo Kak,”

“Sama aja, kan gue juga Kakak lo juga,”

“Diem Kudaniel, gue lagi malah berantem malam ini,”

“Ya, ya, ya, terserah lo jalan raya,” balas Daniel meraih remot tv dan menukar siaran televisi.

Raya kembali menatap Rachel yang tampak tenang sambil menikmati martabak yang masih ada ditangannya.

“Kak,” panggil Raya lagi.

“Hm,”

“Tadi lo kemana?”

“Gak kemana-mana kok,”

“Boong,”

“Kok kepo sih sekarang?”

“Iya, soalnya Raya kepo sih Kakak kemana sama Kak Tama tadi,”

“Udah, anak kecil gak usah kepo,” ucap Rachel meniru kata-kata Daniel tadi.

Raya cemberut, karena kata-kata Rachel dan Daniel sama saja yang mengatakannya bahwa ia masih anak kecil. Padahal ia udah SMP berarti sudah remaja bukannya lagi anak kecil.

Mereka sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Karena rasa kantuk sudah menyerang Rachel maka ia tidur duluan.

Sampai dikamar Rachel langsung membaringkan tubuhnya. Baru juga ia ingin memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya berdering membuat Rachel berdecak kesal.

Drrttdrrt

Rachel meraih ponselnya yang terletak diatas nakas lalu melihat notifikasi dari Tama dan Alvaro.

Tapi Rachel tidak membaca pesan dari Tama ataupun Alvaro  ia malah mematikan datanya lalu kembali membaringkan tubuhnya.

Tidak butuh waktu yang lama bagi Rachel untuk terlelap.

* * *

Pagi ini Rachel senang datang lebih pagi karena menghindari Tama yang ngotot setiap pagi menjemputnya.

Rachel menelusuri koridor yang masih sepi, hanya ada beberapa siswa yang ada disekolah ini.

Rachel membuka pintu kelasnya, ia pikir dirinya lah yang datang duluan, tapi perkiraannya salah karena sudah ada Alvaro yang sedang duduk didalam kelas sambil memainkan ponselnya.