26. Perpustakaan labirin

1.4K 650 68
                                    

Jika ada kesalahan, jangan ragu-ragu buat kasih tau, yah🙏

***

Galan bersicepat meninggalkan kelas menuju ruang perpustakaan. Ia tidak ingin kembali dipaksa ke kantin oleh kawanan Agat seperti kemarin.

Bukan berarti dia takut. Mana mungkin laki-laki seperti Galan takut. Kalau mau—bisa saja Galan melawan Yuri saat itu juga. Apa susahnya melawan wanita yang keras kepala seperti Yuri?

Tapi, Galan tidak mau berkelahi. Itu bukan cara menyelesaikan masalah—yang ada malah akan menambah masalah. Menurutnya, untuk menjatuhkan seseorang tidak harus berkelahi agar terlihat jantan—cukup buat tipu muslihat—biarkan berjalan dengan semestinya, tunggu hasilnya. Tanpa disuruh—orang itu akan bertekuk lutut dengan sendirinya.

Mengenai Yuri, Galan tidak ambil pusing—lihat saja nanti—hinaan dibalas hinaan.

Galan masuk, seorang guru berjilbab coklat menatapnya penuh awas. Ia duduk di kursi sebelah pintu, mengawasi mereka---para pendatang perpustakaan.

Masuk ke perpustakaan adalah jalan satu-satunya Galan agar bisa menghindar dari percakapan yang membuat telinganya gatal.

Ruangan perpustakaan lebih besar dibandingkan ruangan kelas ataupun ruangan laboratorium. Karena memang diperuntukan untuk ribuan buku dan para pendatangnya, jadi agar lebih nyaman---sekolah membuatnya dengan ukuran yang sangat luas.

Sebelum Galan melangkah lebih jauh, ia harus terlebih dahulu mengisi data diri di buku yang telah disediakan penjaga perpustakaan. Kemudian setelah mengisinya, barulah dirinya diizinkan untuk kebebasan dalam memilih buku bacaan.

Jikalau kalian pernah lihat rak buku ala film anime, seperti itulah gambaran perpustakaan ini.

Bertumpuk-tumpuk rapi dengan susunan minimalis dan bentuknya berbelit-belit menyerupai labirin. Namun, di bagian tengahnya sengaja dikosongkan untuk tempat duduk pembaca.

Jika kalian baru pertama kali masuk ke sini, kalian akan dibuat pusing dengan tempat satu ini. Pasalnya, ruangan ini benar-benar rumit—banyak sekatnya.

Untuk tempat para pembaca, sekolah membuatkannya di tengah ruangan---yang mana sudah disediakan lima meja bundar---supaya pembaca bisa menikmati bukunya sambil duduk lesehan.

Semua buku ada di sini, mulai dari ensiklopedia, sejarah, sampai buku cerita seperti novel-pun ada.

Galan mengedarkan pandangannya, ia sedang mencari buku bacaan yang masih baru.

"Kau sedang mencari buku apa, Lan?"

Galan memalingkan wajah ke kanan, rupanya Tania yang memanggilnya.

"Aku sedang mencari buku terbaru perpustakaan," jawabnya sembari mencari judul buku yang ia maksud.

Biasanya pihak sekolah akan menambah buku anyar ketika masuk ke pergantian semester.

"Buku tentang apa?" Tania bertanya sedikit bingung. "Maksudku ... buku pelajaran, buku cerita, Atau apa?"

"Apa saja, yang terbaru di perpustakaan," sahut Galan tanpa menoleh.

Tania sebetulnya sudah mendapat buku yang ia cari. Namun, melihat Galan tidak juga mendapat bukunya---ia akhirnya ikut mencarikan buku itu.

Tania bergerak ke arah kanan, sedangkan Galan ke kiri.

Satu persatu Galan mengamati deretan buku, tanpa kedip.

Bentuk labirin perpustakaan ini membuatnya sedikit pusing. Ia harus berhati-hati, karena bentuk lengkung labirin bisa menyebabkan tabrakan.

Bangkitnya Sang Pusaka (Completed)Where stories live. Discover now