14. Kabar Dari Jisoo

9.5K 1.5K 339
                                    

.
.
.
.
.

Oci menatap es krim yang berada di atas meja tanpa minat. Dia yakin, jika es krim yang dibelinya dari dua puluh menit lalu dan sampai sekarang belum dibuka itu pasti sudah mencair.

Setelah dari minimarket tadi, Oci memutuskan untuk pulang ke unit apartemennya sendiri. Dia sempat mengirimkan Jeff pesan kalau dirinya harus pergi ke kantor sebentar karena ada urusan mendadak.

Sebetulnya, untuk saat ini Oci hanya ingin menyendiri dulu karena dia baru saja bertemu dengan orang yang selama beberapa tahun ini menghilang.

Ponsel Oci yang tergeletak disebelah es krim bergetar dan memperlihatkan ada panggilan masuk dari Jisoo. Oci menolak panggilan sahabatnya tersebut, namun lagi-lagi Jisoo menghubunginya, "Kenapa Jis?" Pada akhirnya Oci mengangkat panggilan itu.

"Ci, shit! Gila, ini gila banget," Ujar Jisoo heboh. Oci memutar bola matanya malas. Istri kedua dari Suho itu memang selalu berlebihan.

"Kenapa sih? Lo ngomong yang jelas."

"Medsosnya dia aktif lagi Ci!"

"Dia siapa Jis? Lo nih, sekali lagi ngomong yang nggak jelas gue tutup ya," Ancam Oci.

"Shania!"

Oci terdiam begitu mendengar nama Shania disebutkan. Jadi tadi dirinya tidak salah lihat dan betul-betul mendengar Shania memanggilnya?

"Dan lo tau apa yang lebih gila? Yang bikin gue syok banget tadi? Gue liat, Shan bikin snapgram foto pemandangan dari jendela kamarnya dan ngetag nama apartemen yang sama kayak apartemen lo dan Jeff!" Sambungan telepon tersebut langsung Oci matikan secara sepihak. Wanita itu melempar ponselnya ke atas meja dan mengusap wajahnya frustasi. Kenapa dari sekian tempat, Shania harus tinggal di apartemen ini?

Oci bangun dari sofa dan berjalan mendekat ke jendela. Dia berdiri di depan jendela besar tersebut sambil melihat pemandangan langit yang biru. Pikiran wanita itu kembali melayang pada masa lalu, "Jaemin makin lucu aja sih," Puji Shania saat memangku Jaemin yang baru berumur satu setengah tahun.

"Lucu lah, Bundanya aja lucu kayak gini," Sahut Oci sambil mencomot kentang goreng dari piring Jisoo.

Jisoo memukul lengan sahabatnya tersebut, "Lo pesen aja kenapasih? Hobi banget nyolong makanan gue," Ketusnya.

Oci mendengus, "Pelit."

Sedangkan Shania terkekeh, "Biarin kenapa sih Jis, Oci tuh lagi di masa-masa menyusui anak. Pasti gampang laper. Iya nggak Ci?"

Oci mengangguk menyetujui, "Lo emang sahabat yang paling mengerti gue Shan. Beda banget nih sama nenek lampir," Cibirnya yang dimaksudkan untuk Jisoo.

Kemudian Oci dan Shania mentertawakan Jisoo. Puas sekali berhasil meledek wanita yang paling heboh itu. Ketiga orang yang sudah bersahabat semenjak SMA tersebut melanjutkan pembicaraan mereka sampai dua jam lamanya. Hingga akhirnya saat pukul delapan malam, seorang pria datang untuk menjemput istri dan anaknya, "Maaass," Ucap Oci manja dan langsung memeluk pinggang Jeff yang berada di sebelahnya.

Jeff terkekeh melihat tingkah Oci, dia membungkukkan badannya untuk mencium puncak kepala sang istri, "Pulang yuk? Udah malam, Jaemin juga udah tidur kan?" Katanya sambil melirik Jaemin yang tertidur di dalam stroller.

"Kamu nggak mau makan dulu?" Tawar Oci, "Shania lagi ulang tahun lho, dia lagi traktir aku sama Jisoo."

Jeff melihat Shania yang duduk di depan istrinya, kemudian mengalihkan pandangannya lagi pada Oci, "Nggak. Langsung pulang aja, ayo," Tanpa duduk terlebih dahulu atau makan, Jeff mengajak istri dan anaknya pulang.

Sesampainya di rumah, Jeff yang memang baru pulang kerja dan langsung menjemput anak dan istrinya di restoran tadi, pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tak lama dia kembali ke kamar dan melihat Oci tengah memakai handbody di meja rias, "Udah di taruh di kamar Jaeminnya?" Tanya pria yang malam ini memakai celana pendek dan kaos berwarna hitam.

Oci mengangguk, "Udah."

Jeff berbaring di atas kasur, dan Oci mengikutinya. Wanita itu memiringkan tubuhnya menghadap sang suami, "Besok jadi keluar kota?" Tanya Oci, kemarin dia mendapat kabar dari Jeff kalau pria itu memiliki proyek di luar kota selama dua minggu kedepan.

"Iya."

Tangan Oci bergerak mengusap perut Jeff. Mendapat perlakuan seperti itu Jeff terkekeh kecil, "I know what you want," Jeff merubah posisinya menjadi di atas Oci dan langsung menyerbu leher sang istri.

Oci memejamkan matanya rapat, tangannya meremas pelan rambut Jeff. Dan detik selanjutnya, mereka melakukan hal yang lebih dalam lagi.

Pukul dua malam Jeff dan Oci belum juga tidur, mereka sedang berbincang-bincang ringan setelah kegiatan yang sempat dilakukan tadi. Tiba-tiba saja ponsel Jeff mendapatkan notif masuk, Oci yang kebetulan dekat dengan nakas, langung mengambil ponsel suaminya dan melihat notif yang masuk, "Dari Shania?"

Jeff ikut melihat ponselnya yang berada di tangan Oci.

Shania : Makasih Jeff, untuk kadonya

"Kamu kasih Shan kado?" Tanya Oci selidik.

Jeff tersenyum, dia mengacak rambut istrinya gemas, "Shan sahabat kamu dan teman aku dari SMA kan? Jadi aku harus kasih dia kado."

"Kok Shan nggak bilang apa-apa sama aku kalau kamu ngasih dia kado?"

"Aku yang suruh. Soalnya kado aku murah. Malu kalau kamu sampai tau," Jeff mengambil ponselnya dari Oci dan meletakkannya kembali di nakas, "Daripada bahas Shan, kenapa kita nggak ngelanjutin yang tadi hm?" Jeff kembali mencium bibir Oci yang membuat wanita itu tersenyum.

Oci meneteskan air matanya begitu ingat akan masa lalunya. Andai saja saat itu Oci menyadari jika Jeff sedang jatuh cinta pada wanita berbeda selain dirinya.

*****

"Aw sakit-sakit," Ringis Jeff saat Oci mengangkat tangannya untuk dipakaikan baju.

Oci hanya diam. Dia melanjutkan aktivitasnya dan mengabaikan Jeff yang terus meringis kesakitan karena tulang bahunya terasa ngilu. Sebenarnya wanita itu tidak mau membantu Jeff mengganti pakaiannya, namun karena Jeff kesulitan, akhirnya Oci turun tangan untuk membantu, "Kerjaan kamu udah kelar?" Tanya Jeff basa-basi saat Oci selesai membantunya.

Wanita berumur dua puluh enam tahun itu memasukkan pakaian kotor Jeff kedalam keranjang cucian, "Udah," Sahutnya.

"Udah makan malam?" Tanya Jeff lagi.

"Belum."

"Kebiasaan. Udah berapa kali coba aku bilang, kamu kerja boleh, tapi jangan sampai---"

"Shania udah kembali Mas. Dia, tinggal di sini," Sela Oci yang membuat Jeff terdiam.











Nah pasti mulai pada paham kan kenapa cerai?

Nanti asem spill lebih jelas lagi di chapter selanjutnya.

Hayo, yang penasaran komen yang banyak. Biar tau gimana berubahnya Ayah Jahe!

Ya sebenernya genrenya mainstream sih. Gak out of the box banget hahahaha😂

MANTAN [END✔]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant