Bonus Chapter

10.7K 1.2K 238
                                    

INIKAN YANG KALIAN MAU?!!! NGAKU!!!
.
.
.
.
.

Tepat di usia Ryujin yang ke empat puluh hari, Jeff dan keluarga kecilnya memutuskan untuk pindah ke rumah lama mereka. Barang-barang keluarga itupun sudah dipindahkan sejak seminggu yang lalu oleh orang-orang suruhan Jeff, jadi ketika mereka pindah, semua sudah rapih.

Oci tentu saja merasa sangat bahagia bisa menepati rumah lamanya lagi. Karena salah satu impiannya dulu adalah menikmati masa tua bersama suami dan anak-anaknya di rumah ini.

"Bunda! Ini dedek Jinjin nangis," Teriak Jaemin saat melihat adik kecilnya mulai menangis, "Cup cup cup, tunggu ya, Bundanya udah Kakak panggil," Katanya sambil mengelus-ngelus kening Ryujin. Jaemin memang sangat menyayangi sang adik. Bahkan anak yang lusa akan mulai masuk sekolah dasar itu, tidak pernah mengeluh saat Oci menyuruhnya untuk menjaga Ryujin sebentar seperti sekarang.

Oci yang semula sedang membantu Jeff memasang foto keluarga kecil mereka di kamar, menyuruh suaminya untuk turun dari tangga terlebih dahulu karena Ryujin menangis dan khawatir Jeff akan jatuh jika Oci tidak memegangi tangganya, "Aku bisa Bund, udah kamu susulin Ryujin dulu sana," Ujar Jeff menolak turun dari tangga dan ingin melanjutkan pekerjaannya sendiri.

"Enggak, nanti kamu jatoh gimana? Udah turun dulu, nanti habis aku nyusuin Ryujin, kamu baru naik lagi."

"Sayang, aku ini dulu kerjanya di dunia bangunan. Naik tangga gini doang mah kecil."

"Bodo amat. Turun sekarang nggak?" Ancam Oci, menolak apapun alasan yang suaminya berikan.

Jeff menghela napasnya, akhirnya dia turun dari tangga mengikuti keinginan sang istri. Setelah memastikan Jeff turun dan tidak akan naik lagi, Oci baru pergi ke ruang tengah, tempat di mana kedua anaknya berada, "Bunda lama, kasian Jinjin mau minum susu," Sebal Jaemin.

"Yaampun, Kakak sensi banget sih," Sahut Oci seraya duduk di atas karpet lalu mengambil putri keduanya dari atas kasur bayi, "Bunda kan tadi bantu Ayah dulu."

"Tapi Jinjin udah nangis Bunda. Kakak kasian liatnya," Oci tersenyum mendengar yang Jaemin katakan. Dia bersyukur karena putranya yang dulu manja, berubah sedikit lebih dewasa semenjak adiknya lahir. Oh ya, Jaemin juga memiliki panggilan sayang yang khusus dia berikan pada Ryujin, yaitu Jinjin. Bahkan saking sayangnya pada Ryujin, pernah satu hari saat Karyn datang untuk menjenguk cucu-cucunya, dia bercanda dan bilang pada Jaemin bahwa Karyn akan membawa Ryujin pergi. Dan saat itu juga, Jaemin berteriak lalu mengamuk dan tidak membolehkan Karyn untuk memegang Ryujin karena takut adik kecilnya di bawa pergi.

Uh, manisnya. Kalau kata Oci, Jaemin adalah softboy.

Oci membuka kancing bajunya lalu memberikan apa yang Ryujin inginkan. Sungguh, semenjak dia memutuskan untuk menjadi full ibu rumah tangga, Oci merasa bahagia berkali-kali lipat. Meski terkadang dia merindukan pekerjaannya, tapi dia merasa sangat puas dengan keputusannya dulu untuk berhenti bekerja.

"Waduh, susu terus," Jeff ikut nimbrung, dia duduk disamping putranya lalu memindahkan Jaemin ke pangkuannya, "Ayah juga mau kali."

Oci melotot ke arah suaminya. Jeff memang tidak tahu situasi dan kondisi, padahal ada anak-anak mereka di sana.

"Nggak boleh Ayah," Ucap Jaemin, "Itu punya Jinjin. Masa udah gede Ayah masih mau minum susu?" Tanyanya dengan polos. Tak tahu jika orang dewasa seperti Jeff juga butuh pasokan susu, terutama dari sumbernya langsung.

MANTAN [END✔]Where stories live. Discover now