40. Tawa Ayah dan Bunda

8.6K 1.3K 160
                                    

.
.
.
.
.

"Kamu sengaja nyusulin aku kesini ya?" Tanya Jeff seraya menyerahkan coklat hangat pada mantan istrinya yang sekarang sedang memandangi sungai Neckar yang tampak tenang. Udara hari ini di Jerman cukup dingin, jadi Jeff menyempatkan diri untuk membeli coklat dan kopi hangat.

Oci merotasikan bola matanya malas, "Enggak tuh. Aku sama Mark kesini disuruh Mami nemenin kamu."

Jeff berdecih tak percaya, "Dasar nggak mau ngaku."

"Ih emang bener kok," Balas Oci tak mau kalah. Dia menyeruput coklat yang Jeff belikan untuknya, "Kamu betah nggak disini?" Tanya Oci.

Jeff menggeleng sebagai jawaban.

"Kenapa? Aku suka ada di sini. Pemandangannya bagus, apalagi kalau diliat dari kastil yang tadi."

Jeff menghela napasnya, dia ikut memandangi sungai di depannya, "Nggak ada kamu sama Jaemin soalnya."

Oci mengangkat kedua sudut bibirnya mendengar jawaban Jeff. Tapi cepat-cepat dia merubahnya menjadi datar kembali karena tak ingin Jeff melihatnya, "Tapi kalau emang kamu suka tempat ini, setelah menikah nanti kita bisa tinggal di sini. Selagi sama kamu, dimanapun aku mau," Kata Jeff lalu memandangi wajah mantan istrinya.

Oci menatap Jeff remeh, "Emang yakin kamu bakal aku terima lagi?"

Jeff mengangguk tanpa ragu, "Yakin. Dan lebih yakin lagi setelah ngeliat kedatangan kamu kesini," Pria itu kini merengkuh pinggang Oci ke dekatnya, membuat jantung wanita berumur dua puluh enam tahun itu berdegup tak karuan. Oci sebisa mungkin menghindari tatapan mantan suaminya, "Kalau kamu nggak serius sama aku, kamu nggak mungkin datang jauh-jauh dari Indonesia kesini. Apalagi aku tau pekerjaan kamu itu super sibuk," Ujar Jeff.

Oci tersenyum tipis, "Jalan lagi yuk? Mumpung ada di sini dan Jaemin lagi dijagain Mark sama Nadine," Ajak Oci yang dibalas anggukan oleh Jeff.

Mereka berdua berjalan-jalan disekitar sungai Neckar, lalu pergi ke kota tua yang berada di sana, kemudian mengunjungi gedung universitas tua yang sangat terkenal di Jerman, tak lupa mereka juga mengunjungi gedung bersejarah lainnya. Hingga tak terasa jika jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Jeff dan Oci kembali ke hotel setelah makan malam berdua di salah satu restoran yang berada di dekat hotel. Mereka juga membelikan beberapa makanan untuk Mark, Nadine, dan Jaemin. Tapi saat mereka masuk ke kamar hotel yang Oci tinggali, keduanya melihat Mark, Nadine, dan Jaemin yang sudah tertidur pulas di atas kasur.

"Gila si Mark, udah berani ngajak tidur Nadine," Jeff menggelengkan kepalanya.

Oci menatap Jeff sinis, "Masih mending, dia jauhan sama Nadine tidurnya. Bahkan kehalang sama Jaemin. Lah kamu? Nggak inget kejadian beberapa bulan yang lalu?" Sindirnya.

Jeff menunjukkan deretan giginya ke sang mantan istri. Dia lalu bergerak untuk membangunkan Mark dan Nadine, "Buset Bang, lo dari mana aja?" Tanya Mark seraya mengusap-ngusap wajahnya, "Enak-enakan pacaran berdua, gue sama Nadine disuruh jagain Jaemin. Mana nih anak tingkahnya banyak banget."

Nadine mengangguk menyetujui, "Heran aku Mbak, Jaemin punya energi sebanyak itu dari mana coba? Lari sana lari sini, makan ini makan itu," Cerita Nadine, "Aku sama Mark sampai tepar ngurus dia," Untungnya Nadine orang yang humble dan mudah bergaul. Jadi dia langsung akrab dengan Oci saat wanita itu datang ke Jerman.

MANTAN [END✔]Where stories live. Discover now