46. Album Foto

10.9K 1.3K 205
                                    

.
.
.
.
.

Jika biasanya menikmati pagi dengan secangkir kopi, maka lain dengan Jeff yang justru menikmati paginya dengan sang istri. Pria itu tersenyum tipis kala melihat wanita yang tertidur di depannya. Jeff menyingkirkan anak rambut Oci yang menghalangi wajah cantik itu dengan tangannya. Lalu terakhir, dia mengecup kening istrinya yang membuat tidur Oci terusik dan akhirnya terbangun, "Ganggu," Dengus Oci lalu membalik tubuhnya memunggungi Jeff.

Jeff terkekeh. Dia merapatkan tubuhnya dengan punggung polos Oci kemudian memeluknya dari belakang, "Kamu cantik banget hari ini," Puji pria itu random, "Dan ya, you look so sexy, Rosie."

Shit! Pipi Oci mendadak menghangat karena mendapat pujian dari Jeff. Jantungnya berdebar cepat seolah tak sehat. Apalagi bayang-bayang kejadian tadi masih terekam jelas di otaknya. Oh ya Tuhan, ini bukan pertama kalinya untuk Oci. Tapi mengapa dia masih merasa malu?

Setelah mengontrol degup jantungnya agar lebih tenang, Oci membalik tubuhnya menghadap Jeff, "Pantes ya kamu nyuruh Jaemin berangkat sama Pak Gilang, nggak taunya ada alasan terselubung," Ujar wanita itu yang dibalas kekehan Jeff.

"Lagian pagi ini kamu keliatan cantik banget, makanya aku nggak tahan buat nunggu lebih lama lagi," Masih dengan senyuman manisnya, Jeff memindahkan kepala Oci ke atas lengan kanannya, "Kamu mau punya anak berapa?" Tanya Jeff seraya mengelus-ngelus surai Oci dengan tangan kirinya.

"Jawaban aku nggak akan pernah berubah dari dulu, cukup dua," Dulu, saat keduanya baru menikah untuk pertama kalinya bahkan di saat Oci belum lulus kuliah, mereka sempat membicarakan soal anak. Oci selalu bilang jika dia hanya ingin punya dua anak, dan Jeff menyetujuinya. Namun sepertinya di pernikahan kedua mereka saat ini, Jeff berubah pikiran. Dia tak ingin lagi punya dua anak. Tapi,

"Aku mau lima Ci," Ucap Jeff yang membuat Oci sontak terbelalak.

"Sinting," Maki wanita itu pelan.

"Kenapa? Banyak anak banyak rezeki sayang."

"Iya tau. Tapi ngurus anak juga capek Mas. Udah dua aja, Jaemin sama calon adiknya."

Bibir Jeff mencebik, Ya liat aja. Kan yang nanem gue.

Oci tiba-tiba saja bangun dari posisinya dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya, "Mau kemana Bund?" Tanya Jeff, untungnya dia sudah memakai celana pendek, jadi tak masalah jika Oci membawa selimut itu.

"Mandi, ini udah jam sembilan. Katanya orang yang mau mindahin barang-barang kamu mau dateng kan?" Tanya Oci balik seraya masuk ke dalam kamar mandi.

"Iya. Eh tapi pintunya jangan di kunci," Pinta Jeff kemudian turun dari ranjang, dia menyusul istrinya masuk ke dalam.

"Dih mau ngapain? Nanti lah, aku dulu yang mandi," Oci mendorong tubuh Jeff agar pria itu keluar, tapi dorongan yang diberikan justru sama sekali tak membuat tubuh Jeff bergerak.

"Kelamaan sayang kalau sendiri-sendiri, bentar lagi orangnya dateng."

"Yaudah kamu di kamar mandi luar aja. Aku di sini."

Jeff menggeleng, dia menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Tangannya kini dia gunakan untuk melepas selimut yang menutupi tubuh polos sang istri. Benar dugaan Oci, Jeff tidak mungkin diam saja disaat mereka mandi bersama. Ada saja ulah pria itu yang membuat pipinya memanas, perutnya tergelitik, dan jantungnya berbedar. Harusnya Oci bisa lebih tegas saat mengusir Jeff keluar kamar mandi tadi.

MANTAN [END✔]Where stories live. Discover now