Penolakan

537 134 31
                                    

"Astaga, astaga, ada apa ini? Kenapa pegangan tangannya erat sekali begitu? Seperti tidak bisa terlepas," komentar Hoseok yang tiba-tiba berada di dekat Jimin dan Byungra. Kedua insan itu masih saling menatap sembari berpegangan tangan.

Dengan refleks Byungra melepaskan tangannya dari genggaman Jimin. Lalu bertanya kepada Hoseok dengan gugup, "Kenapa Oppa bisa ada di sini?"

"Kupikir kalian sudah selesai. Jadi, bisa membantuku mulai membereskan properti yang sudah bisa dibereskan. Agar tidak kemalaman juga," jawab Hoseok sembari mengelus tengkuknya dengan canggung. Pria itu merasa sudah merusak momen di antara mereka.

"Ternyata kalian sedang asyik." Hoseok berkata lagi seraya tertawa canggung, memperlihatkan deretan giginya yang putih. "Kalau begitu aku saja yang membereskannya sendiri."

"Aku akan ikut bersamamu," sergah Byungra cepat. Tentu ia tak mau melewatkan kesempatan emas untuk menghindar dari situasi canggung bersama Jimin.

Jimin hanya bisa menghela napasnya ketika melihat punggung Byungra menjauh. Kapan ia punya kesempatan bagus seperti tadi lagi? Apa Jimin culik saja ya gadis itu? Namun Jimin tidak segila Taehyung yang akal bulusnya segudang. Rasionalnya masih mendominasi.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk menyusul Hoseok dan Byungra yang terlihat sedang mengobrol serius. Sembari menguatkan hatinya untuk terus bersabar. Bukankah sesuatu yang didapatkan dengan susah payah dan penuh perjuangan akan berbuah lebih manis di akhirnya kelak? Jimin berusaha meyakini itu.

"Memangnya apa yang Jimin katakan padamu?" tanya Hoseok ketika mereka sedang melangkah menuju tenda acara.

"Tidak ada," jawab Byungra tak acuh. Ia malas membahas Jimin lagi.

"Tadi sempat kudengar Jimin menyebut istriku? Apa dia habis melamarmu?" Hoseok bertanya lagi dengan lebih antusias. Pria itu tak memedulikan mata Byungra yang sudah mendelik kesal.

"Hentikan omong kosongmu, Oppa! Jangan bergosip yang tidak-tidak, ya!" ancam Byungra.

"Sebenarnya kalau itu benar juga tidak apa-apa. Sebuah kemajuan bagus jika Jimin ingin mulai serius dengan satu gadis. Kau tahu, kakaknya sering mengomel tentang kelakuan adiknya yang sering membawa gadis berbeda-beda ke toko ibu mereka." Hoseok meneruskan gosipnya dengan suara yang agak berbisik. Namun, seseorang yang berjalan di belakang mereka masih bisa mendengarnya.

"Tidak ada hubungannya denganku. Jangan membahasnya lagi!" tukas Byungra seraya berjalan mendahului Hoseok.

"Memangnya kau tidak pernah menonton drama-drama percintaan di televisi? Biasanya jika pria playboy sudah memutuskan untuk menambatkan hati pada seorang gadis, itu artinya ia benar-benar serius?" Hoseok berkata seraya menyusul langkah Byungra.

"Aku tidak percaya pada cerita roman picisan begitu. Pada kenyataannya kehidupan nyata tidak seindah seperti di drama. Terlalu banyak unsur khayalan di dalamnya."

Jimin mendengarnya. Dengar sangat jelas hingga sebuah senyuman miris tersungging di wajahnya seraya menunduk. Seandainya semua orang tahu kalau ia tidak seperti yang mereka lihat selama ini. Ia jelas bukan playboy yang suka berganti-ganti wanita untuk ia permainkan hatinya. Bahkan ia tidak pernah memberi harapan kepada siapa pun. Ia juga tidak pernah bersenang-senang di klub bersama wanita malam dan berakhir di ranjang. Ia masih perjaka tulen. Ciuman saja belum pernah, kecuali merasakan sebuah kecupan di bibir tanpa gerakan yang pernah dilakukan pacarnya ketika SMA dulu. Hanya mampu membayangkan nikmatnya ciuman panas saling melumat itu di dalam mimpi ketika jadwal mimpi basahnya datang.

Bagaimana ya, cara menjelaskan kepada semua orang kalau ia tidak bermain-main dengan hati wanita? Ah, sudahlah. Mungkin ini memang sudah takdirnya karena sering terlihat bepergian dengan wanita yang berbeda-beda. Ke depannya mungkin Jimin harus berpikir bagaimana cara mengurangi kegiatannya yang satu itu agar Byungra tidak semakin menjauh. Sudah saatnya ia serius dengan kehidupannya seperti yang berulang-ulang keluarga dan juga sahabatnya katakan.

[Sudah Terbit] Hilarious ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang