Pindah

513 134 58
                                    

"Nuna, setidaknya biarkan kami makan. Kenapa kau jadi seperti wartawan infotainment pemburu gosip, sih?" protes Jimin saat Hyemi memaksa untuk menerobos masuk ke apartemennya. Masih sambil memberondongi mereka dengan pertanyaan-pertanyaan penuh curiga.

"Bukankah tadi kau bilang pesan makanan saja? Kenapa tidak pesan sekarang? Sambil menunggu makanan datang, aku bisa mengisi waktu kalian dengan bertanya, kan?" ujar Hyemi seraya menghempaskan dirinya ke sofa.

Ini yang Jimin tidak suka. Punya kakak perempuan yang cerewet dan selalu merecoki kehidupan pribadinya. Bukannya tidak suka diperhatikan, tetapi terkadang ia merasa kakaknya terlalu berlebihan.

Dengan wajah kesal Jimin meraih ponselnya untuk memesan makanan. Lalu dengan sengaja ia memanggil mesra Byungra agar sang kakak semakin kebakaran jenggot. "Kau ingin makan apa, Sayang?"

Refleks mata Byungra langsung membesar dan mulutnya komat-kamit tidak jelas memaki pria Yoon tidak tahu situasi itu. Kini bagaimana ia harus menghadapi Hyemi?

"Jadi sudah sayang-sayangan sekarang? Katakan padaku, kau diberi pelet apa oleh Jimin hingga mau dengannya?" Hyemi bertanya kepada Byungra yang langsung terlihat gelagapan.

"Pelet cinta tentu saja!" Jimin yang menyahut.

"Aku tidak bertanya denganmu," dengus Hyemi kesal.

"Tapi, kau bertanya tentang aku kepadanya, Nuna. Jadi lebih baik kau mendengar dariku langsung," balas Jimin.

"Jadi, sudah sejauh apa kalian? Apa kalian sudah ...." Hyemi bertanya ragu. Kalimatnya terhenti seraya menatap Jimin dan Byungra bergantian.

"Astaga, aku ini tidak seburuk seperti yang kau kira! Kau pikir aku mengajak Byungra untuk tinggal bersama karena ingin menidurinya? Keterlaluan sekali kau, Nuna." Jimin menatap kakaknya kecewa.

"Ya maaf. Soalnya kabar yang beredar kau sering bergonta-ganti pasangan. Lagipula aku pernah melihat video-video itu di laptopmu. Jadi kupikir, ya, kau tahu kan, kau pria normal dan sudah dewasa," kilah Hyemi berkelit-kelit. Membuat wajah Jimin langsung memerah. Bisa-bisanya ia membahas video koleksinya di depan Byungra. Bisa jatuh harga dirinya.

Sementara Byungra yang sebenarnya sudah curiga dengan sebuah folder di laptop Jimin hanya bisa menunduk sembari memainkan jemarinya di atas pangkuan dengan gelisah. Seandainya Jimin tahu waktu itu ia pernah membuka salah satu isi folder bernama "Pelepas Stres", kira-kira apa yang akan pria itu lakukan, ya?

Awalnya Byungra pikir isi folder itu sejenis lagu yang bisa menenangkan pikiran sehingga ia penasaran dan ingin ikut mendengarkan. Namun, ternyata isinya adalah video adegan dewasa yang membuat Byungra syok. Sempat ingin kabur saja dari apartemen Jimin karena takut pria itu akan berbuat macam-macam kepadanya.

Satu hal yang membuatnya tetap bertahan di sana adalah sikap Jimin yang begitu melindunginya. Ia merasa nyaman dan sepertinya sikap hangat Jimin itu yang telah membuat hati Byungra jatuh. Ia percaya pada Jimin kalau pria itu tidak akan berbuat sesuatu yang buruk kepadanya. Jika memang niatnya buruk, sejak awal ketika pria itu menginap di rumahnya bisa saja ia melakukan hal-hal tidak senonoh.

Selain itu, Byungra juga sengaja menguji Jimin. Ia ingin tahu apakah Jimin itu semesum ucapannya. Nyatanya ia hanya mesum di mulut, tetapi sejauh ini ia cukup menghormati Byungra. Dan itu menjadi satu nilai plus Jimin di matanya.

"Kau ini bicara apa sih, Nuna?" tukas Jimin dengan tidak santai.

"Santai. Aku kan tidak menyebutkannya secara gamblang," seloroh Hyemi seraya mengerling ke arah Byungra. Ingin tahu sejauh mana reaksi gadis itu. Hyemi berpikir Byungra masih terlalu polos untuk tahu hal-hal seperti itu. Ia tidak tahu saja sebenarnya Byungra mengerti. Byungra tidak sepolos Yeonha.

[Sudah Terbit] Hilarious ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang