Menjauh

468 137 16
                                    

Tiga hari pasca kejadian yang menimpa Byungra, akhirnya pihak kepolisian memanggil gadis itu untuk mendengarkan hasil penyelidikan mereka. Seketika Byungra teringat akan pesan Jimin yang memintanya untuk memberitahu jika ada panggilan dari pihak kepolisian. Namun, Byungra berusaha untuk mengabaikannya. Ia akan menyelesaikan masalahnya sendiri. Tidak ingin bergantung lagi dengan orang lain.

Di sanalah kini dirinya berada. Meminta izin untuk meninggalkan Im Daily lebih cepat, sore itu Byungra datang ke kantor kepolisian distrik seorang diri. Tadinya Hoseok menawarkan diri untuk menemani dan sudah disetujui oleh Hyemi juga Namjoon, tetapi ditolak oleh Byungra dan meyakinkan mereka bahwa ia bisa mengatasi masalahnya sendiri.

"Berdasarkan hasil rekaman kamera pengawas terdekat di area rumah Anda, kami tidak menemukan gerak-gerik orang yang mencurigakan. Oleh sebab itu, hingga saat ini kami masih belum bisa menemukan siapa pelakunya. Aksinya sungguh rapi dan tidak terbaca. Kami menduga bahwa pelaku sudah tahu seluk beluk tempat itu sehingga bisa menghindari titik-titik di mana ada kamera pengawas. Kesimpulannya bahwa pelaku cukup profesional dan terencana dalam melakukan aksinya." Begitu penjelasan yang diberikan oleh kepala tim investigasi.

"Bagaimana dengan buku tabunganku yang sudah dia curi? Apakah tidak ada laporan dari bank tentang seseorang yang berusaha mengambil uang tabunganku itu?" tanya Byungra penasaran.

"Hingga saat ini belum ada laporan dari bank tentang seseorang yang ingin mengambil uang menggunakan buku tabungan Anda, Nona."

Byungra jadi keheranan sendiri. Lalu untuk apa buku tabungannya dicuri jika pencurinya tidak berusaha mengambil uangnya. Ini sudah hari ketiga sejak kejadian. Seharusnya pencuri itu sudah berusaha mengambil uang itu keesokan harinya. Ini sungguh aneh.

"Apakah belakangan ini Anda terlibat masalah dengan seseorang? Karena jika dilihat dari barang yang dicurinya, kemungkinan besar ini masih orang dalam atau masih dalam hubungan keluarga."

"Aku sudah tidak punya keluarga lagi. Jika pelakunya orang dalam atau masih dalam hubungan keluarga, kurasa tidak mungkin," sanggah Byungra.

"Atau akhir-akhir ini Anda mencurigai seseorang yang sering terlihat di sekitaran rumah Anda? Karena jika dilihat dari cara ia melakukan aksinya, kemungkinan pelaku sudah mengamati kondisi sekitar sejak lama."

Byungra berpikir sejenak. Sosok yang mencurigakan? Bukankah beberapa waktu lalu ia sempat memergoki salah seorang petugas kebersihan yang ingin memasuki rumahnya?

"Ada. Dia salah satu petugas kebersihan. Aku tidak tahu siapa namanya, tetapi saat dikonfirmasi mereka bilang orang itu karyawan baru."

"Baiklah. Kami akan berusaha menyelidiki informasi baru ini. Untuk hari ini cukup sampai di sini. Jika ada perkembangan atau kami butuh informasi tambahan, kami akan segera menghubungi Anda."

Begitulah semuanya berakhir. Menyisakan banyak tanda tanya dalam kepala Byungra. Siapa sebenarnya pencuri itu? Apa benar pelakunya adalah orang yang masih memiliki hubungan keluarga? Jika benar begitu, itu artinya selama ini kakek dan nenek telah membohonginya. Mereka bilang mereka tidak memiliki keluarga selain Byungra.

Kepala Byungra terasa semakin berdenyut memikirkannya. Ditambah dengan bayangan buruk yang muncul jika surat tanah rumahnya disalahgunakan oleh pencuri itu. Bagaimana kalau si pencuri menjual tanahnya menggunakan sertifikat dan surat kuasa kepemilikan miliknya? Byungra baru menyadari ancaman lain dari kejadian pencurian itu.

Di tengah langkah gontainya menuju rumah, ponselnya berbunyi. Ada nama Yeonha di sana. Beberapa waktu belakangan ini ia sampai lupa kalau dirinya masih punya seorang sahabat. Ingin rasanya ia berbagi cerita mengenai masalah yang menimpanya belakangan ini. Namun, begitu Byungra mengangkat panggilannya, ia langsung tahu jika sahabatnya ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

[Sudah Terbit] Hilarious ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang