Wanita yang kucintai

1K 117 7
                                    

Disepanjang perjalanan, Sakha hanya diam dan tidak mengatakan apapun kepada Azalea karena takut gadis itu akan malu atau merasa tidak nyaman
Namun, Azalea terus menatap Sakha karena masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilakukannya.

Mereka memasuki rumah seperti biasanya, Azalea menutupi kaki nya dengan jas Sakha dan berjalan mengikuti Sakha masuk kedalam rumah.

"Terima kasih." Ucap Azalea tiba-tiba.

Sakha yang sempat menghentikan langkahnya kemudian berjalan menuju kamarnya. Azalea ingin mengganti pakaiannya, tapi dia baru ingat kalau semua pakaian nya sudah dipindahkan kedalam kamar Sakha. Azalea hanya menutup matanya karena kebingungan dan berdiri kebingungan didepan sofa.

"Masuklah dan ganti bajumu." Ucap Sakha sambil berjalan menuju dapur.

Azalea langsung berlari ke kamar dan mengganti pakaiannya. Setelah mengganti baju, Azalea dapat mencium bau enak yang berasal dari dapur. Karena itu, Azalea turun dari kamar dan ingin melihat apa yang dilakukan Sakha.

"Makanlah dan istirahat." Ucap Sakha kepada Azalea.

Azalea mengangguk sambil tersenyum dan menyantap makanan itu bersama dengan Sakha.

"Hm, Sakha, maafkan aku, membuatmu terlibat dalam masalah itu." Ucap Azalea.

"Aku tidak melakukannya untukmu, dia memang pantas dipukuli karena melecehkan orang lain." Jawab Sakha.

"Aah, walaupun begitu aku sangat berterima kasih dan minta maaf. Kedepannya jangan lakukan hal seperti itu lagi, orang-orang bisa curiga karena kamu melakukan hal seperti itu kepadaku." Ucap Azalea.

"Apa itu penting sekarang? Mereka hampir mempermalukan mu dan kamu masih sempat memikirkan pandangan orang lain? Kenapa memangnya jika mereka tahu hubungan kita? Aish." Ucap Sakha kesal.

"Bukannya kamu tidak ingin orang tahu agar nanti jika kita bercerai tidak akan menjadi masalah." Gumam Azalea yang masih bisa didengar oleh Sakha.

Sakha menurunkan sendoknya dan menaiki tangga untuk kembali kekamarnya. Azalea memukul kepala nya sendiri karena sudah berani mengatakan hal seperti itu kepada Sakha yang sudah bersusah payah membantunya.

***

Setelah pelajaran berakhir, Azam berjalan keluar bersama Rafiq dari kelas dan berniat untuk makan siang di kantin. Seperti biasa, pria berumur 18 tahun itu tidak perduli dengan gadis-gadis yang terus menatapnya setiap hari, dia hanya cuek saja dan menyantap makan siangnya.

"Siapa yang memintamu duduk disini?" Ucap Azam saat melihat Arisha sudah ada dihadapannya.

"Aku hanya ingin duduk disini, lanjutkan makanmu dan abaikan aku." Jawab Arisha.

Saat Tanisha akan berjalan menghampiri Arisha, beberapa gadis menghadang nya dan mengusiknya lagi. Gadis itu menarik tempat makan siang Tanisha dan menumpahkan nya di baju Tanisha.

"Jangan pikir kamu bisa lolos begitu saja, aku masih membencimu." Ucap salah seorang gadis yang dulu pernah mengusik Tanisha.

Plak!!

"Ahhh!! " Teriak gadis itu saat sebuah kaleng minuman mendarat di kepalanya.

"Jangan ganggu dia atau hidupmu akan berakhir disini." Ucap Arisha kemudian menarik tangan Tanisha untuk ikut dengannya.

Azril yang baru saja tiba dikantin tersenyum melihat apa yang dilakukan Arisha, sementara para gadis yang membuat masalah itu sudah pergi karena tidak ingin bermasalah dengan anak pemilik sekolah.

"Kamu tidak apa-apa? Makanlah punyaku, aku akan mengambil yang baru." Ucap Arisha.

"Aku baik-baik saja, makanlah milikmu." Jawab Tanisha sambil membersihkan pakaiannya yang kotor.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now