Part 11

1.1K 104 1
                                    

Setelah hari hari yang berat dilalui oleh Azalea, akhir pekan kembali datang tanpa dia sadari. Azalea berkunjung kerumah Pamannya setelah mendapat pesan dari salah seorang karyawan Sakha, entah apa arti pesan nya, namun dia mengatakan bahwa tenggatnya hari ini. Azalea semakin menjadi frustasi, saat Sakha mengancam akan menyebarkan wajahnya ke media, karena video yang sedang tersebar sekarang, masih menutup wajahnya dengan rapat.

Saat Azalea berencana untuk meminjam uang Paman nya dan meminta saran, Azalea mengentikan langkahnya saat berada di ambang pintu.

"Apa kalian sudah gila?! Bagaimana bisa perusahaan mengalami kerugian sebesar itu?! Aku memperkerjakan kalian bukan untuk membuatku bangkrut! Urus semuanya atau aku akan menyingkirkan kalian dari perusahaan."

Begitulah kalimat yang jelas terdengar di telinga Azalea. Dia benar benar frustasi sekarang, padahal awalnya Azalea berencana meminjam uang Paman agar bisa lari dari Negara itu, setidaknya dia bisa menghilang saat wajahnya di video sudah tersebar. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana mengamuknya para pecinta Sakha saat mengetahui wanita sepertinya yang sedang bersama Sakha, mereka bisa membunuh Azalea ditempat.

Dengan langkah lunglai, Azalea berjalan menuju halte dan berencana kembali ke Apartemennya. Azalea memainkan kakinya dan menatapnya dengan lesuh, berharap ada seseorang yang menjatuhkan uang dihadapannya saat itu. Sampai akhirnya, Azalea menghentikan kakinya saat seseorang berhenti dihadapannya. Sebuah mobil berwarna hitam sudah berada dihadapannya, Azalea tidak perduli dan tidak penasaran siapa itu.

"Azalea?"

Azalea langsung mendongak dan melihat siapa yang datang. Azalea langsung berdiri dan menundukkan kepalanya hormar saat melihat Fachrul yang sudah berdiri dihadapannya.

"Kamu ingin pulang? Ayo aku antar." Ucap Fachrul.

"Ah tidak usah Tuan, sebentar lagi bus saya akan tiba." Jawab Azalea.

"Bus apa yang akan datang di jam selarut ini? Bus terakhir sudah lewat dari setengah jam yang lalu, apa kamu bahkan tidak tahu jadwal nya?" Ucap Fachrul.

Azalea langsung melirik jam tangan nya dan membuka mulutnya karena terkejud, dia tidak tahu bahwa sudah menunjukkan pukul 11 malam. Akhirnya, Azalea masuk kedalam mobil Fachrul dan menerima niat baik pria manis itu.

"Ngomong ngomong kalau boleh tahu, kenapa Tuan bisa ada disini?" Tanya Azalea.

"Ah itu, aku ada sedikit urusan di sini, dan kebetulan melihatmu saat dalam perjalanan pulang. Bagimana denganmu, kenapa kamu bisa ada di daerah ini?" Tanya Fachrul.

"Aku mengunjungi rumah Pamanku." Jawab Azalea.

Fachrul tersenyum saat melihat gadis itu mengalihkan pandangan nya dari Fachrul saat Fachrul menatapnya. Dia benar benar gadis polos yang bahkan tidak bisa menatap mata laki laki, begitulah yang ada dipikiran Fachrul. Saat Azalea hanya diam dan mengalihkan pandangannya daro Fachrul, hal itu membuat pria itu menjadi penasaran akan gadis itu.

"Azalea, aku ingin bertanya, tentang Sakha, apa yang terjadi diantara kalian? Aku dengar ada beberapa gosip mengenai pertemuan kita waktu itu. Video saat Sakha mengatakan kalian akan menikah, tersebar di media. Apa itu benar?" Tanya Fachrul.

"Eii, tentu tidak. Saat itu Tuan Sakha sedang sedikit bermasalah, dia hanya menggodaku, mana mungkin aku bisa bersamanya." Jawab Azalea gugup.

Fachrul mengangguk sambil tersenyum bahagia.

"Kenapa? Apa video sudah menyebar ke seluruh media? " Tanya Azalea.

"Tidak, video itu hanya tersebar di antara pemegang saham, hal itu membuat Sakha dalam posisi yang buruk. Tapi, dia sudah menyingkirkan semua video itu dan membuat semuanya tutup mulut seakan tidak mengetahui apapun. Bahkan, Liyana gadis yang di jodohkan dengan nya tidak mengetahui tentang video itu." Jawab Fachrul.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now