Kedatangan Liyana

954 103 5
                                    

Semua kamera langsung sigap menangkap saat Sakha tersenyum kepada Azalea, bagimana tidak, itu adalah hal yang sangat jarang untuk dilihat. Azalea masih menatap Sakha dengan bimbang dan rasa tidak nyaman, dia tidak tahu harus percaya ucapan Sakha, atau itu hanyalah bualannya agar semua terlihat nyata.

"Tapi, saya mendengar bahwa Liyana aktris terkenal itu merupakan tunangan anda pada awalnya, kenapa malah bisa menikah kepada wanita biasanya pada akhirnya?" Ucap salah seorang wartawan.

Sakha langsung menatap tajam ke arah wartawan itu, dia sudah mengingatkan untuk tidak menyinggung perasaannya, tapi entah keberanian apa yang dimiliki wartawan itu sampai dia berani mengatakan itu. Sakha sudah mengepal tangannya keras karena ingin menahan emosi, melihat itu Azalea langsung menarik mikrofon dari hadapan Sakha dan mulai berbicara agar Sakha tidak membuat masalah.

"Iya anda benar." Ucap Azalea.

Sakha langsung menatap Azalea kesal, karena mendengar jawaban dari Azalea.

"Tapi, itu dulu saat Sakha belum berhubungan denganku, dia dijodohkan orang tuanya karena dia tidak perduli dengan hubungan Asmara. Akhirnya, kami bertemu dan saling menyukai, Sakha kemudian memintaku menikah, tapi dia tidak enak hati juga kepada Liyana, karena itu dia mencoba untuk menjelaskan semuanya secara pribadi dan semuanya sudah selesai." Jawab Azalea mencoba menjelaskan.

"Tapi kenapa anda sangat percaya diri menjadi pasangan Tuan Sakha? Ya walaupun anda memang cantik, tapi bukankah status kalian berbeda? Saya dengar anda hanya wanita biasa dan anda tahu sendiri bahwa Tuan Sakha adalah pengusaha tersukses di negeri ini."

Mendengar itu benar-benar membuat Sakha tidak tahan lagi dan berdiri dari duduknya dan berniat untuk menghantam wartawan itu, namun Arya dengan cepat meminta Sakha tenang dan menegur si wartawan.

"Maaf pak tolong jaga ucapan anda, ini wawancara tentang hubungan suami istri Tuan Sakha, harap jaga sikap anda didepan publik." Ucap Arya.

Semua orang langsung menatap wartawan itu dengan tatapan tidak suka, mereka sudah sangat bersyukur karena Sakha mau diwawancarai, bagaimana mungkin dia berani mengatakan hal yang mengerikan seperti itu.

"Catat namanya dan singkirkan dia dari pekerjaannya, jangan biarkan dia menjadi wartawan lagi." Ucap Sakha kepada Arya setelah keluar dari ruangan wawancara.

Ketika Sakha sedang sibuk dengan urusannya, Azalea menunggu di ruang tunggu agar bisa kembali kerumah bersama. Saat itu, Liyana tiba-tiba datang dan menemui Azalea, gadis itu tersenyum saat melihat Azalea menatapnya.

"Bagaimana perasaanmu? Aku mendengar ada Wartawan yang menyudutkan mu, ya walaupun yang dikatakan nya memang benar." Ucap Liyana yang sudah duduk dihadapan Azalea.

"Jangan bertele-tele katakan apa yang ingin kamu katakan." Jawab Azalea.

"Sadar dirilah, sebaiknya pergi dari posisi yang bukan tempatmu. Apa kamu tidak malu dengan fakta bahwa kamu tidak cocok dengan Sakha? Kalian benar-benar berbeda dari semua segi, bagaimana bisa kamu sangat percaya diri." Ucap Liyana.

"Kenapa kamu yang menilaiku? Apa kamu Ibunya? Neneknya? Kamu berbicara seolah kamu sangat pantas bersama dengannya, seharusnya kamu yang sadar diri, jika dia sudah menolakmu, seharusnya pergi saja, jangan malah mengganggu rumah tangga orang lain dan sibuk mencari kekurangan orang." Jawab Azalea.

"Hah, apa kamu merasa bangga setelah mendengarkan kalimat Sakha hari ini? Ingatlah, itu hanya tipu daya, apa kamu pikir Sakha akan mudah jatuh hati kepada wanita? Jangan terlalu berbangga diri, aku akan mencari rahasia yang kalian simpan."

"Silahkan." Jawab Azalea kemudian menarik tasnya dan berencana ingin pergi dari ruangan itu.

"Kenapa? Apa kamu takut berhadapan dengan ku? Aku penasaran, jangan-jangan sifat tida malumu ini turun dari orang tuamu, bisakah kamu meminta orang tuamu untuk mengajarimu lebih baik?"

Tale On Paper(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang