Terjebak

953 111 5
                                    

"Sudahlah Sakha, lanjutkan makanmu, Azalea pasti lapar. Segeralah makan dan kalian bisa beristirahat." Ucap Ibu Aniq yang melihat tatapan mata Sakha dan Fachrul yang sangat tidak enak.

Sakha membiarkan Azalea makan dengan tenang dan dia pun melanjutkan makannya, Azalea terlihat sangat menikmati makan malamnya tanpa tahu bagaimana panasnya hati Sakha saat ini.

"Makanlah lebih banyak sayuran, sayuran Bagus untuk tubuh." Ucap Fachrul sambil meletakkan sesendok sup wortel dan kentang kedalam piring Azalea.

Baru saja Azalea akan memasukkan sup itu kedalam mulut, dengan cepat Sakha menarik piring Azalea dan memberikan piring miliknya kepada Azalea.

"Kenapa mengambil piringku?" Ucap Azalea kebingungan.

"Makan itu dan aku akan makan ini." Jawab Sakha.

Azalea hanya bisa menurut saat melihat tatapan tajam Sakha.

Setelah selesai makan malam, Azalea dan Ibu Aniq membersihkan piring dan peralatan lainnya. Sementara Sakha dan Fachrul membersihkan tempat makan yang tadi mereka jadikan untuk tempat pesta makan malam.

"Kamu sungguh mencintainya? Bukan karena perusahaan?" Ucap Fachrul tiba-tiba.

Sakha tidak menjawab dan tetap melanjutkan pekerjaan nya. Melihat Sakha yang tidak bereaksi, Fachrul berjalan mendekati Sakha dan menarik kerah baju Sakha. Sakha hanya menatap tangan milik Fachrul yang ada di lehernya itu kemudian menatap tajam ke arah Fachrul.

"Singkirkan tangan kotormu." Ucap Sakha.

"Aku mencintai Azalea, aku sudah menyukai nya jauh sebelum kamu mengenalnya. Aku baru saja akan mendekatinya, tapi kenapa kamu malah jadikan dia istrimu? Apa kamu sedang mempermainkanku? Karena dia gadis yang aku sukai jadi kamu merebutnya dariku?" Ucap Fachrul yang masih menggenggam kerah baju Sakha.

"Apa urusanmu jika dia aku hanya memanfaatkannya? Lepaskan tanganmu sebelum aku mematahkannya." Ucap Sakha.

"Aku mohon Sakha, aku tahu kamu punya kebencian padaku, tapi jangan jadikan Azalea tumbal untuk semua ini. Aku tahu kamu menikahinya karena ingin menyelamatkan perusahaanmu dan ingin membuatku sakit hati, karena kamu tahu aku perduli dengannya."

Dubb!!!

Fachrul langsung jatuh ke tanah setelah sebuah pukulan dari Sakha melayang ke pipinya.

"Sudah aku katakan singkirkan tangan kotormu, jika memang mencintainya, kenapa tidak memilikinya dari dulu. Apa kamu pengecut? Tidak berani mengungkapkan perasaanmu? Kenapa jika aku memanfaatkannya? Bukankah dia sudah jadi milikku? Jadi urusi hidupmu sendiri." Jawab Sakha kemudian membalikkan tubuhnya.

Sakha langsung menghentikan langkahnya saat melihat Azalea yang berdiri dihadapannya, Azalea mencoba tersenyum tapi Sakha tahu itu senyuman terpaksa. Sakha menjadi serba salah dan tidak tahu harus melakukan apa.

"Sudah berapa lama kamu berdiri disitu?" Tanya Sakha.

"Dari awal, aku melihat nya dari awal berada disana." Sahut Fachrul dengan senyum penuh kemenangan.

Azalea berjalan menuju rumah, namun Sakha langsung menarik tangan Azalea agar bisa mendengarkan penjelasannya.

"Dengarkan aku, dia sengaja melakukan ini padaku agar aku terpancing emosi. Aku tidak mengatakan itu dengan sungguh-sungguh, kamu tahu kan aku mencintaimu." Ucap Sakha.

"Hmm aku tahu, jadi biarkan aku pergi." Ucap Azalea.

"Jangan begini, kamu membuatku takut. Maafkan aku, aku mengatakan itu karena emosi." Ucap Sakha.

"Aku mohon, biarkan aku pergi." Ucap Azalea yang sudah ingin meneteskan air matanya.

Sakha langsung melepaskan tangannya karena tidak ingin membuat Azalea menangis, Sakha menatap Fachrul yang berdiri dibelakangnya dengan penuh kebencian. Fachrul sengaja memperpanas suasana saat melihat Azalea datang dan sengaja membuat Sakha emosi, agar terjadi kesalahpahaman diantara mereka.

Tale On Paper(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang