Hari biasa

992 102 0
                                    

Setelah pernikahan itu usai dan mereka tinggal serumah seperti layaknya pasangan yang sudah menikah, mereka kembali menjalani kehidupan mereka masing masing tanpa mengganggu satu sama lain. Pagi ini, Azalea sudah berangkat pagi pagi menggunakan taksi dan memasak sepiring nasi goreng untuk sarapan Sakha dan meninggalkan Sakha yang masih tidur dikamarnya.

Azalea berlari kecil menuju perusahaan nya dan menyapa para karyawan yang sudah tiba, perusahaan tempat Azalea bekerja merupakan perusahaan yang lumayan sukses, banyak pada aktris terkenal yang bekerja diperusahaan itu, jadi tidak asing lagi bagi Azalea untuk bertemu dengan berbagai macam aktris. Azalea menuju ruangan absen dan meletakkan jempolnya untuk absen, kemudian Azalea menuju ke meja kerja nya dan mulai melihat beberapa berkas yang ada diatas mejanya. Selain menjadi MUA, Azalea juga dipercaya oleh atasannya untuk menjadi sekretaris kedua bosnya, karena itu gaji dan pekerjaan Azalea lebih banyak dari karyawan lainnya. Sambil memegang dokumen dan berjalan menuju dapur kantor, Azalea berjalan perlahan dan melirik dokumen apa yang diberikan kepadanya itu.

"Ah Azalea kamu sudah datang, kita harus ke Hotel AR, kita akan menemuinya disana untuk meminta persetujuan nya." Ucap Pak Farhan.

"Persetujuan? Persetujuan untuk apa? Bukankah kita sudah menyelesaikan kerja sama nya terakhir kali?" Tanya Azalea.

"Ah aku lupa memberitahumu, Nona Liyana sudah menjadi aktris kita sejak kemarin, dia menerima tawaran ku. Dia akan mengambil peran dalam drama yang dibintangi oleh Shezan, karena itu kita harus menemui Tuan Sakha untuk meminta investasi darinya. Dia berjanji terakhir kali akan memberikan investasi kepada kita, kita juga akan memperkenalkan Liyana kepada nya sebagai Aktris baru kita." Jawab Pak Farhan.

"Kenapa aku harus menemuinya? Berada dirumah yang sama saja sudah membuatku canggung, kenapa aku harus menemuinya juga diluar rumah?" Gumam Azalea dalam hati.

"Pak, bisakah Aira saja yang pergi? Aku sedang tidak enak badan, perutku sedang mulas." Ucap Azalea.

"Dia sedang mengambil cuti beberapa hari, jadi ikuti saja perintahku, jangan membuat alasan."

"Tapi, Pak, perutku sedang sakit."

"Tinggalkan perutmu dan ayo kita pergi." Ucap Pak Farhan kemudian berjalan pergi.

"Aissh si tua bangka sialan, apa dia pikir perutku ini bongkar pasang bisa di tinggalkan dan dipasang lagi sesukaku." Gumam Azalea kesal.

Ketika Azalea keluar dari kantor, Pak Farhan sudah berada di dalam mobil bersama Liyana dan menunggu kedatangan Azalea. Azalea segera memasuki mobil dan mereka langsung melaju menuju hotel milik Sakha. Seperti biasa, tatapan tidak suka dan angkuh, diberikan Liyana untuk Azalea. Namun, seperti biasa pun Azalea tidak perduli dan sibuk dengan dokumen yang ada ditangan nya. Mereka tiba di hotel setelah 15 menit, semuanya bergegas memasuki Hotel dengan mengawal Liyana sebagai Aktris terpandang, sementara Azalea berjalan sendirian dibelakang mereka sambil memegang dokumen dan memeriksanya berkali kali agar tidak terjadi kesalahan.

Liyana dan Pak Farhan memasuki ruangan Sakha setelah dipersilahkan masuk, namun Azalea masih berdiri didepan ruangan Sakha sambil mencoba menarik nafas berulang kali. Liyana langsung duduk di samping Sakha setelah memasuki ruangan, sedangkan Pak Farhan duduk di depan Sakha.

"Kami kesini untuk membicarakan investasi yang anda bicaraka, anda mengatakan akan memberikan investasi setelah kami menemukan aktris untuk peran drama baru kami bukan? Kami sudah menemukan nya dan Nona Liyana yang akan mengisi peram itu, dia juga sudah bersedia menjadi bagian dari perusahaan kami." Ucap Pak Farhan.

"Berikan berkas detailnya padaku." Jawab Sakha singkat.

"Ah benar dokumenya." Ucap Pak Farhan sambi melirik di sekelilingnya untuk mencari keberadaan Azalea.

Tale On Paper(END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon