Kedatangan

917 105 9
                                    

"Arisha? Masuklah. " Ucap Paman ketika Arisha sudah berdiri didepan pintu rumahnya.

Arisha berjalan memasuki rumah mengikuti Paman, kemudian Paman meminta Arisha duduk di dekat Azam yang sedang bermain game di ruang tamu, karena keasikan bermain, pria tampan itu tidak sadar siapa yang datang.

"Apa kamu tidak melihat tamu datang?!" Bentak Paman sambil memukul bahu Azam.

Azam spontan langusung mengusap-usap bahunya untuk menghilangkan rasa sakit dan menatap gadis yang duduk disofa yang ada disampingnya itu. Setelah Paman pergi, Azam membawa Arisha untuk ketaman belakang rumah sambi menikmati jus.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Kakakmu, dia menerangkan semuanya kepada Paman. Maaf, aku tidak seharusnya kasar dan menyakiti perasaanmu, apalagi aku sampai memukul Kakakmu. " Ucap Azam kemudian meneguk jus anggur digelasnya.

"Ini bukan salahmu, aku juga akan begitu jika diposisimu. Salah Kak Sakha tidak mengatakan yang sebenarnya kepada kita. Aku juga benci melihat Kak Sakha saat dia melakukan itu, aku berfikir akan membuangnya jika dia benar-benar melakukan itu. " Jawab Arisha.

Azam hanya diam karena tidak tahu harus mengatakan apalagi.

"Ayo kerumah Kak Sakha dan Kak Azalea nanti untuk mengunjungi mereka, Kak Sakha menelepon Ayah dan bilang mereka akan pulang hari ini." Ucap Arisha.

Azam menjawab dengan anggukan pelan.

"Tapi sebelum kesana apa kamu mau kita bawa Azril dulu? Kita bawa dia ikut bertemu Kak Azalea. "

"Kenapa membawanya? Kamu ingin dia menyakiti Kakakku? "

"Zam, ini bukan salah dia, ini kesalahan Kakaknya dan dia juga kesal karena itu. Aku merasa kasihan padanya, dia pasti sedang sedih, aku dengar Ibunya bahkan dirawat dirumahnya setelah mendengar kabar tentang Kakaknya."

Azam kembali diam tanpa mengatakan apapun.

"Aku akan membuat Fakhra menjauhi mu. " Ucap Arisha bersemangat.

Mendengar itu Azam langsung berdiri dan mengmbil kunci mobilnya, mereka langsung melaju kerumah Azam untuk menjemputnya dan membawanya kerumah Kakak mereka.

Setibanya dirumah Sakha dan Azalea, kedua pasangan suami istri itu baru saja tiba dirumah dan sedang menikmati teh di teras rumah. Azam, Arisha dan Azril masuk tanpa membunyilan bel rumah.

"Apa ini rumahmu? Kenapa masuk sesuka jidatmu? " Ucap Sakha kepada Arisha.

"Masuklah, kita akan adakan pesta makan malam disini. " Ucap Arisha kepada Azam dan Azril tanpa menghiraukan Sakha.

"Bocah sialan ini." Gumam Sakha kesal.

Arisha hanya tersenyum kepada Kakaknya itu tanpa memperdulikan ucapannya.

Karena sudah terlanjur berada disana, akhirnya Azalea meminta Arisha untuk mengundang yang lainnya untuk ikut bergabung. Namun, karena itu adalah acara anak muda, Arisha hanya mengundang anak muda saja dan meminta Azalea dan Sakha merayakan dengan orang tua mereka nanti.

Shezan, Fachrul dan Fadhlan tiba dengan membawa banyak barang belanjaan yang akan mereka jadikan untuk makanan pesta. Mereka membeli banyak minuman, daging dan beberapa cemilan lainnya yang sehat dan biasa mereka nikmati.

Para pria menyusun meja dan tempat duduk di halaman belakang rumah tepat di samping pulau pribadu milik Sakha dan mendekorasinya dengan lampu dan beberapa lilin wangi diletakkan diatas meja dan disekitar tempat duduk mereka. Para wanita sibuk membersihkan bahan makanan dan mencoba untuk memasaknya. Namun, karena Azalea sakit, hanya tersisa Arisha dan Shezan yang bisa diandalkan.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now