Part 8

1.1K 115 1
                                    

Karena jadwal drama semakin dekat, Azalea diminta oleh Pak Farhan untuk mengecek lokasi. Azalea akan pergi dengan beberapa kru lainnya, sementara Shezan melakukan pemotretan untuk cover drama nya. Azalea kemudian berangkat bersama dengan beberapa kru lainnya, namun Azalea menggunakan mobil lain karena Shezan memintanya untuk segera kembali dengan cepat. Mereka kemudian bergegas, karena banyak hal yang harus dilakukan.

***

"Tapi kami sudah berencana akan menikah secepatnya."

Itulah kalimat yang paling terngiang di pikiran Sakha, Sakha menekan pelipisnya dengan keras setelah menonton video itu.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan? Siapa wanita ini? Apa kamu sedang mempermalukan keluarga kita? Kamu mengatakan akan pergi ke kencan buta itu, tapi kamu malah mengatakan akan menikahi wanita lain dipertemuan itu." Ucap Ayah.

"Aku melakukan itu karena wanita yang kalian jodohkan adalah teman kuliahku, dia mengejarku sejak lama dan karena itu aku melakukan itu untuk menghindarinya." Jawab Sakha.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu tahu bagaimana malunya keluarga kita jika kamu mengatakan kebohongan? Bagaimana juga kita akan menghadapi keluarga Liyana yang sudah setuju untuk menjodohkan kalian sekian lamanya?"

"Aku akan menyelesaikan nya." Jawab Sakha.

Sakha keluar dari ruangan nya dan melajukan mobilnya.

"Fadhlan, carikan semua informasi tentang Azalea, gadis itu bekerja di perusahaan ZL." Ucap Sakha dari balik teleponnya.

"Kenapa? Kenapa kamu ingin tahu tentangnya?" Tanya Fadhlan.

Tett... Tett...

Panggilan itu ditutup oleh Sakha, Fadhlan menarik nafasnya panjang setelah melihat tingkah sepupunya itu. Pria itu tidak pernah berubah dan berbuat semaunya. Namun, Fadhlan tidak punya pilihan lain selain melakukan keinginan sepupunya itu.

***

Azalea menelusuri berbagai tempat dan melihat lihat bagaimana lokasi yang akan menjadi tempat syuting Shezan. Semua orang berbagi tugas, ada yang mulai mendekorasi, menyiapkan berbagai macam peralatan dan banyak lagi lainnya. Waktu semakn berlalu, Azalea masih melihat dan mencatat apa yang penting untuk diberitahukan kepada Shezan. Sampai akhirnya, Azalea tidak menyadari bahwa dirinya tertidur didalam sebuah ruangan yang gelap tanpa seorang pun disana. Azalea bergegas menghidupkan senter dari Hp nya dan melihat apakah ada orang disekitarnya.

"Halo? Apa ada orang?" Begitulah teriak Azalea dalam ketakutan.

Dengan langkah berani, Azalea mencoba mencari jalan keluar dari ruangan itu. Untungnya, Azalea dapat menemukan jalan keluar dan langsung menuju mobilnya. Azalea langsung melajukan mobilnya setelah melirik jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Namun, lagi lagi kejadian tidak terduga terjadi kepada Azalea, ban mobilnya tiba tiba bocor dan membuatnya terpaksa berhenti di tepi jalan. Azalea mencari nomor yang bisa dihubungi untuk meminta bantuan, namun tidak ada yang bisa dilakukan Azalea saat jaringan di Hpnya yang ternyata hilang total.

"Aahhh sialan!! Kenapa aku harus terjebak disaat seperti ini." Gumam Azalea mencoba mencari bantuan.

***

"Apa kalian sudah gila? Kenapa meninggalkannya sendirian?! " Teriak Shezan.

"Maaf Nona Shezan, kami tidak tahu kalau Nona Azalea akan tertinggal. Kami sudah mengecek beberapa ruangan berkali kali dan mengumumkan kepada semua kru untuk berkumpul, namun kami tidak menemui Nona Azalea." Jawab salah seorang kru.

"Apa kamu tidak mencoba melihat dibawah meja?" Tanya Pak Farhan.

"Tidak." Jawab salah seorang kru.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now