Makanan Penutup

1K 121 1
                                    

Saat akan masuk ke kantornya, Azalea menghentikan langkahnya dan menatap Sakha yang masih berdiri didepan mobil sambil memperhatikannya. Azalea berlari mendekati Sakha dan menatap wajah suaminya itu.

"Ada yang ingin aku tanyakan." Ucap Azalea.

Sakha langsung mengangguk tanda menyetujui hal itu.

"Apa kamu ada rasa suka walaupun sedikit pada Liyana?" Tanya Azalea sambil menunjukkan ujung jari telunjuknya untuk menujukkan rasa yang sedikit itu.

Sakha langsung tersenyum dan menjitak kepala Azalea.

"Apa aku terlihat begitu mudah menyukai seseorang? Kamu wanita pertama yang aku sukai dan tidak akan ada lagi wanita berikutnya, jadi jangan khawatir dan lanjutkan pekerjaanmu." Jawab Sakha.

Azalea langsung menunjukkan giginya karena merasa bahagia.

"Aish, sudah kubilang lihat kaca setelah makan. Lihatlah, ada sayur menempel di gigimu." Ucap Sakha.

Spontan Azalea langsung menutup mulutnya dan mengambil Hpnya dari saku celananya. Azalea langsung melihat giginya di layar Hp untuk membersihkan sayuran itu dari giginya.

"Oii, bisakah kamu melakukannya didalam? Apa kamu tidak malu melakukan itu didepanku?"

"Kenapa? Kamu juga sudah terlanjur melihatnya."

"Aish dasar gadis aneh, baru kali ini aku melihat gadis yang tidak ada malunya didepan pria yang disukainya. Masuklah, atau aku akan menendangmu." Ucap Sakha saat melihat Azalea yang tidak menghiraukan nya dan masih fokus dengan giginya.

Azalea tersenyum kemudian mengedipkan matanya kepada Sakha.

"Apa-apaan dia, kenapa dia menggodaku, wahh aku harus pergi sebelum dia semakin menggoda imanku." Gumam Sakha kemudian masuk kedalam mobilnya.

***

Hari ini merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa kelas 3 SMA, karena hari ini mereka menerima surat kelulusan mereka dan masa SMA mereka benar-benar akan berakhir. Azam dan Rafiq duduk di kursi yang ada ditaman sambil menunggu pengumuman, tiba-tiba mereka melihat Arisha yang berjalan melintasi mereka.

"Oii, kemarilah." Ucap Azam saat melihat Arisha melewati mereka.

"Oii? Oii pale lu, aku ada nama." Jawab Arisha sambil berjalan mendekati mereka.

"Ck ck ck, kenapa sangat jutek jadi cewek, aku yakin tidak akan ada cowok di kampus nanti yang akan mau sama kamu." Ucap Azam.

"Mana aku perduli." Jawab Arisha.

"Azam, apa yang kalian bicarakan malam itu? Tanisha tidak ada kabar, aku sudah berusaha menghubunginya." Ucap Rafiq.

"Dia sepertinya akan pindah, aku melihatnya naik mobil dengan banyak barang angkutan saat kesekolah." Sahut yang baru saja tiba dan langsung duduk di samping Arisha.

Arisha memiringkan bibirnya karena kesal Azril duduk disampingnya, dan menjaga jarak.

"Apa kamu mengatakan hal buruk padanya? Ternyata sikapmu lebih buruk dari yang aku kira." Ucap Arisha.

"Aku bahkan mengatakan kalimat paling baik padanya dari pada gadis-gadis yang dulu pernah mengaku padaku." Ucap Azam merasa bersalah.

"Apa kamu sepopuler itu? Kenapa banyak sekali yang menyukaimu." Ucap Arisha.

"Aku juga, banyak gadis yang mengaku tapi aku tidak tertarik." Sahut Azril.

"Hei, aku sangat penasaran, kenapa kamu terus mengikuti kami? Kita sudah punya kesan buruk dari awal bertemu, aku tidak menyukaimu dari awal, jadi setelah ini kita jangan pernah bertemu lagi." Ucap Arisha kepada Azril.

Tale On Paper(END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora