Part 1

2K 153 1
                                    

"Bangunlah!! Jika dalam 15 menit kamu tidak ada disini, jangan berharap aku akan membiarkanmu bekerja untuk Shezan lagi!! "

Setelah mendengar teriakan dari pak Farhan yang merupakan bos nya itu, Azalea langsung bergegas bangun dari tempat tidurnya dan berlari menuju kamar mandi. Azalea membasuh wajahnya dan membersihkan sedikit bagian tubuhnya yang terlihat saja, kemudian Azalea berlari untuk berpakaian dan bergegas turun dari Apartemennya untuk mencari taksi. Saat berada didepan Apartemen, Azalea malah melihat seorang Ibu yang menjual sosis goreng. Azalea bergegas membelinya dan berlari menuju halte, karena saat itu tidak terlihat sebuah taksi pun yang melintas.

Dengan terengah engah, Azalea mencoba berusaha tetap berlari untuk menuju bus yang sudah berhenti dihalte yang ada dihadapan nya itu. Namun, tiba tiba

Cup!!

Sosis yang tadi dibeli Azalea mendarat di sebuah kaos polos berwarna putih milik seorang pria tampan yang ada dihadapan nya. Azalea langsung melirik pria itu dengan mulutnya yang masih terbuka karena terkejut.

"Aish, kenapa dia tampan sekali? Aku menjadi lebih malu setelah melihat bagaimana penampilannya, seharusnya aku bertemu dengannya dengan kondisi baik, bukan memalukan seperti ini." Gumam Azalea dalam hati.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja, aku Buru Buru." Ucap Azalea mencoba untuk membersihkan pakaian pria itu.

"Singkirkan tangan jorokmu itu!! " Teriak pria itu.

Azalea langsung melirik tanganya, dan ternyata benar, ada beberapa tetes saos menempel ditangannya. Melihat bus yang akan pergi, Azalea menjadi kebingungan. Akhirnya Azalea berlari menuju bus dan meninggalkan pria itu tanpa bertanggung jawab sedikit pun.

"Maafkan aku, aku akan berdo'a semoga kamu menjalani hari yang baik." Teriak Azalea sambil berlari menuju bus.

"Hei!! Tanggung jawab atas perlakuanmu ini!!" Teriak pria itu.

"Lihatlah aku akan membunuhmu jika kita bertemu lagi." Gumam pria itu setelah melihat Azalea tersenyum sambil memasuki bus.

Dengan kecepatan penuh, Azalea akhirnya tiba di perusahaan setelah 20 menit. Dia terlambat 5 menit dan itu sudah menajdi kesalahan besar baginya.

"Kamu ini!! Kalau bukan karena Shezan, aku sudah lama mengusir mu. Cepatlah dandani dia, dia ada pemotretan siang ini." Ucap pak Farhan kemudian berjalan pergi meninggalkan Azalea dan Shezan didepan meja hias.

Shezan kemudian menyodorkan sepotong roti kepada Azalea dan mengambil tissu, kemudian membersihkan tangan sahabatnya itu.

"Makanlah dulu, kamu bisa mendandani ku setelah mengenyangkan perutmu." Ucap Shezan.

"Kenapa kamu tidak membangunkan aku? Aku bisa benar benar dipecat jika terus begini." Ucap Azalea.

"Dia tidak akan bisa memecatmu, karena dia harus memecatku juga jika ingin kamu pergi." Ucap Shezan sambil tersenyum.

Azalea hanya tersenyum sambil menggigit roti yang ada ditangan nya. Setelah menyelesaikan sarapan, Azalea mulai bergelut dengan berbagai kuas, bedak, lipstik dan peralatan lainnya diatas meja untuk mendandani sahabatnya itu dengan Bagus. Setelah selesai, Shezan menuju ruang pemotretan dan Azalea berdiri di pinggir ruangan untuk melihat kinerja Shezan.

Shezan melakukan berbagai pose untuk pemotretan majalah nya kali ini, dia tampil seperti anak remaja untuk mengiklankan fashion dan peralatan anak remaja. Setelah selesai dari pemotretan, Shezan langsung menuju ruang istirahat dan melihat Azalea yang terlelap diatas sofa. Saat Shezan berniat duduk disamping Azalea, tiba tiba seorang pria menerobos masuk yang diikuti oleh beberapa satpam dibelakangnya.

"Azalea, aku mencari Azalea!!" Teriak pria yang bernama Shakeel itu.

Shezan langsung berdiri dihadapan Azalea dan berusaha menyembunyikan sahabatnya itu. Namun, Shakeel sudah melihat Azalea dan berlari mendekati nya.

"Zale, bangun, aku disini untukmu." Ucap Shakeel.

Azalea langsung terbangun dan langsung terkejut melihat kedatangan Shakeel. Karena merasa takut, Azalea bersembunyi di belakang tubuh Shezan dan mencoba untuk menjauh dari pria itu. Namun, Shakeel tetap bersikeras untuk menarik Azalea dan membawanya pergi.

"Pergilah, aku tidak ingin berpacaran denganmu, sudah akh katakan kalau kita hanya teman!! " Teriak Azalea.

Namum, Shakeel tidak menyerah dan terus menerus berusaha meraih tangan Azalea. Sampai akhirnya seorang pria masuk ke ruangan itu dan membuat mereka berhenti. Pria itu berdiri dengan mata tajam nya didepan pintu dan memperhatikan apa yang terjadi. Pak Farhan langsung berlari kedalam ruangan dan meminta satpam membawa pria itu pergi.

"Aku benar benar bisa gila mengurus kalian ini, bukan artis yang menjadi incaran tapi malah MUA nya." Celoteh pak Farhan.

Azalea hanya menunduk dan tidak berani menunjukkan wajahnya, sementara Shezan sudah mengelus lembut punggung Azalea agar dia tidak takut.

"Maafkan saya Tuan Sakha, biasanya agensi kami tidak seperti ini. Ini terjadi saat gadis pembuat masalah kami ini datang." Ucap Pak Farhan.

"Benarkah? Kalau begitu tunjukkan kepadaku siapa gadis pembuat masalah itu, aku akan memberinya pelajaran." Ucap Sakha.

Pak Farhan kemudian mengayunkan tangannya kepada Azalea, mengisyaratkan kepada gadis itu untuk keluar dari persembunyiaannya. Azalea kemudian berjalan maju sambil menunduk karena terlalu takut dan malu. Namun, Sakha sudah tersenyum menatap Azalea saat berada dihadapan nya.

"Maafkan saya Tuan, saya akan mencoba mendesiplinkan dia." Ucap Pak Farhan.

"Tentu, dia benar benar gadis pembuat masalah seperti yang kamu katakan." Ucap Sakha sambil menatap Azalea.

Mendegar itu tentu membuat Azalea kesal, walaupun dia tahu bahwa dialah penyebab kekacauan itu. Azalea menatap pria yang ada dihadapan nya itu dan terkejut. Bagaimana bisa pria yang ditemuinya tadi pagi dan yang menjadi korban dari kecelakaan kecil yang disebabkan Azalea ada dihadapan nya. Azalea langsung menundukkan pandangannya dan mencoba menyembunyikan wajahnya.

"Telat, aku sudah melihat semua detail wajahmu, bahkan aku tahu dimana letak tahi lalat diwajahmu." Ucap Sakha.

"Maaf Tuan, dia memang sangat tidak sopan dan kurang pandai dalam bekerja, saya akan mendesiplinkan dia." Ucap Pak Farhan.

"Tentu, jika ingin bekerja sama dengan perusahaan ku, aku tidak ingin melihatnya lagi minggu depan." Ucap Sakha.

Azalea dan Shezan langsung menatap pria itu tidak suka setelah mendengar kalimat yang dikeluarkan dari mulutnya itu. Tentunya, Pak Farhan pun tidak kalah terkejut nya setelah mendengar itu. Karena, Pak Farhan tahu bahwa dia akan kehilangan bintangnya jika mengusir bocah pembuat masalah seperti Azalea.

"Tuan, saya akan menghukumnya dengan keras, tapi jangan memecatnya." Ucap Pak Farhan.

"Aku tidak pernah bernegoisasi dalam hal apapun kepada orang lain." Ucap Sakha.

"Baiklah, keluarkan Azalea dan keluarkan aku juga." Sahut Shezan.

Azalea langsung menarik tangan Shezan untuk menghentikan sahabatnya itu. Sakha malah tersenyum setelah mendengar itu dan menatap Azalea. Dia merasa terkejut, bagaimana bisa seorang gadis biasa bisa membuat seorang bintang berhenti dari pekerjaan nya.

"Aku tidak memiliki ketertarikan hubungan kerja dengan kalian, karena tidak bisa mengikut aturan ku, kita sudahi saja pembicaraan hari ini. Kita harus membatalkan kerja samanya, bahkan sebelum aku melihat bagaimana agensi kalian." Ucap Sakha.

"Lelaki sialan!! Bagaimana bisa dia mengatakan hal yang begitu mengerikan dengan wajah tanpa ekspresi seperti itu." Gumam Azalea dalam hati.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now