Tiba-tiba

1.1K 125 5
                                    

Sakha langsung mengejar Azalea yang berlari kekamar dengan cepat, Sakha kembali memeluk Azalea dan membawanya kedalam pelukannya.

"Siapa yang memintamu menciumku hah? Aku memintamu menjawab bukan menyentuhku." Ucap Sakha.

"Baiklah, kalau begitu aku akan mengambil kembali ciumanku." Jawab Azalea yang sudah membalikkan tubuhnya untuk menghadap Sakha.

"Hah, apa kamu begitu suka menciumku?"

"Baiklah, lupakan kalau begitu." Jawab Azalea ingin keluar dari pelukan Sakha.

Tapi Sakha memeluk erat tubuh Azalea dan mengecup lembut kening Azalea.

"Maafkan aku karena kasar padamu tadi, jangan pikirkan dan anggap aku tidak mengatakan apapun." Ucap Sakha lembut ditelinga Azalea.

***

Disaat yang sama juga, setelah Cinta menyatu diantara Sakha dan Azalea, ada sesuatu juga yang terjadi diantara anak-anak yang baru saja menyelesaikan masa SMA nya itu. Disaat mereka sedang asik membakar daging dan banyak makanan lainnya, Tanisha berjalan mendekati Azam yang sedang asik menghidupkan api.

"Azam, bisa aku bicara padamu?" Tanya Tanisha lembut.

Semua orang menatap Tanisah dan Azam secara bergantian.

"Tentu, katakan lah." Jawab Azam.

"Apa bisa bicara ditempat lain? Empat mata saja."

"Haha kenapa? Kamu seperti membicarakan sesuatu yang rahasia." Ucap Azam tersenyum miring.

"Benar, katakanlah disini. Kita berteman dan kami harus mengetahui nya juga." Sahut Rafiq.

"Benar, mereka juga harus tau. Azam, maaf jika aku harus mengatakan ini, tapi aku tidak bisa menahannya, aku menyukaimu dari kita baru masuk SMA. Dan aku menjadi semakin menyukaimu saat kamu ikut membantuku dilapangan waktu itu, apa kamu mau memberiku kesempatan?" Ucap Tanisha.

Semua terpaku mendengar itu dan mereka menjadi canggung setelah mendengarnya, namun entah apa yang terjadi pada Arisha dia merasa marah dan tidak suka mendengar kalimat yang keluar dari mulut Tanisha.

"Ikut aku." Ucap Azam.

Mendengar itu membuat Arisha menjadi semakin kesal.

"Bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu, apa dia tidak tahu dia membuat suasana ini menjadi canggung? Wah, kenapa wanita harus mengaku duluan pada pria seperti itu." Ucap Arisha.

"Lalu, jika pria yang mengaku apa kamu akan menerima nya?" Tanya Azril.

"Kenapa? Kamu ingin mengaku padaku?" Ucap Arisha menantang.

Azril langsung mencondongkan tubuhnya untuk mendekati Arisha, membuat gadis itu menatapnya terkejut dan menahan nafasnya.

"Aku berencana begitu, jadi jangan terlalu terkejut nantinya." Ucap Azril pelan.

"Hah, menjauhlah!! " Ucap Arisha sambil mendorong Azril untuk menjauh.

Sementara di belakang tenda, kedua orang yang sedang berhadapan itu masih belum memulai pembicaraan mereka. Azam bingung harus mengatakan bagaimana agar Tanisha tidak sakit hati dan tersinggung.

"Tanisha, dengarkan aku karena aku tidak akan mengulanginya. Aku hanya menganggapmu teman dan karena itulah aku baik padamu, kamu gadis yang baik dan lembut, berbeda dengan Arisha, karena itu juga aku memperlakukan kamu berbeda darinya. Bukan karena aku punya perasaan padamu, tapi aku hanya menyesuaikan sifatku dengan seseorang." Ucap Azam.

"Aku tahu, aku juga tahu kamu tidak pernah memiliki hubungan dengan gadis manapun, karena itu aku meminta padamu untuk memberikan aku kesempatan."

"Tidak, aku tidak akan melakukan itu, itu hanya akan menyakiti mu karena terus berharap padaku. Dari pada menghabiskan waktumu untuk membuatku menyukaimu, lebih baik gunakan waktu itu untuk melupakan perasaan mu padaku. Aku akan memberitahumu, aku tidak tertarik pada hubungan pacaran, itu hanya membuang waktu ku, karena itu jangan berharap apapun padaku. Kamu akan mendapatkan yang lebih baik dariku dan kita tetap bisa berteman." Ucap Azam.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now