Gadisku

1K 136 4
                                    

"Ck ck ck, kalian memang tidak bisa dipertemukan. Apa kalian itu tom dan jerry? Kenapa tidak bisa akrab sehari saja." Ucap Azalea sambil melihat wajah Sakha yang luka.

Sakha hanya diam dan fokus mengemudi.

Setibanya dirumah, Sakha langsung berjalan memasuki rumah tanpa menungg Azalea. Azalea bisa merasakan bahwa pria itu masih marah dan tidak terima dipukuli.

Melihat Sakha yang duduk di sofa sambil menyandarkan kepalanya, Azalea duduk disamping Sakha sambil memegang kotak obat dan menarik tangan Sakha agar duduk dengan benar.

"Duduklah yang benar, aku akan mengobati lukamu." Ucap Azalea.

Sakha menatap wajah Azalea dan membiarkan gadis itu melakukan apapun yang diinginkan pada wajahnya. Dengan pelan, Azalea mengusap obat luka dan meniupnya pelan supaya Sakha tidak merasakan perih. Tapi, Sakha tiba-tiba menarik pinggang Azalea dan membuat gadis itu berada didalam pelukannya. Azalea membuka matanya lebar dan menatap Sakha dengan kebingungan.

"Apa kamu tidak merasakan apapun?" Tanya Sakha.

"Hmm? Rasa apa maksudmu?"

"Apapun yang tidak biasa kamu rasakan." Jawab Sakha.

"Aku merasa kesulitan bernafas."

Sakha langsung melepaskan Azalea dan mendorongnya menjauh setelah mendengar jawaban gadis itu, Sakha beranjak dari tempat duduknya dan masuk kekamar mandi.

"Apa ini? Kenapa dia terlihat kecewa? Memang apalagi yang bisa aku rasakan saat dia memelukku begitu eratnya." Gumam Azalea.

***

Setelah menyelesaikan UN, sudah waktunya bagi anak kelas 3 SMA itu untuk mengistirahatkan tubuh dan fikiran mereka. Rafiq dan Azam sudah berencana untuk pergi ke warnet bermain game seharian, namun saat mereka pergi, ban motor Azam bocor dan membuat mereka kesal. Saat mereka berencana menaiki taksi, Azril menghentikan mobilnya dihadapan mereka.

"Naiklah, aku akan mengantar kalian." Ucap Azril.

Azam tidak memperdulikan ucapan Azril dan hanya berjalan meninggalkannya, namun Arisha yang datang entah dari mana, dengan sekuat tenaga menarik tangan Azam untuk masuk kedalam mobil diikuti dengan Tanisha dan Rafiq yang juga membantu.

Mau tidak mau, Azam terpaksa masuk kedalam mobil Azril dan membiarkan mereka menentukan tempat yang akan dituju.

"Aku sudah meminta izin pada Paman, aku mengatakan bahwa kita akan liburan dan Paman mengizinkannya." Ucap Arisha.

"Kenapa kamu mengatakannya tanpa memberitahu ku, wah kamu ini memang bertingkah sesukamu." Jawab Azam kesal.

Perjalanan yang cukup memakan waktu itu terbayar sudah saat mereka berhenti disebuah pantai, Azril kemudian menyewa perahu agar mereka bisa tiba di pulau yang sudah terlihat dari pantai. Mereka menaiki perahu untuk tiba di pulau, dimana sudah tersedia tenda dan segala peralatan yang dipesan Azril duluan melalui onlen.

"Kita akan menginap malam ini disini, kita akan menghabiskan momen terakhir kita sebagai teman SMA." Ucap Azril.

"Sejak kapan aku jadi temanmu." Jawab Azam tanpa ekspresi.

"Bersahabatlah sedikir, kamu ini benar-benar sulit untuk didekati." Ucap Arisha.

***

Karena merasa tubuhnya sudah baikan, Azalea bangun pagi-pagi sebelum Sakha dan bersiap untuk kekantor. Azalea sengaja pergi sebelum Sakha bangun, agar pria itu tidak melarangnya pergi bekerja. Karena, hari ini Azalea harus bertemu Pak Faris untuk membicarakan kontrak.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now