Pesta

934 109 4
                                    

Seperti yang direncanakan, pesta benar-benar dilaksanakan di rumah Fadhlan dan mereka mulai menikmati pesta itu. Semua yang mereka butuhkan ada disana, Fadhlan bahkan membawa beberapa teman artisnya untuk ikut bergabung meramaikan pesta.

Dengan menggunakan gaun berwarna biru laut selutut, Azalea berjalan bersama Shezan untuk menikmati pesta. Fadhlan langsung berlari menyambut mereka dan menarik tangan Azalea untuk menuju pusat pesta.

"Kamu terlihat cantik, siapa yang punya ide ini?" Tanya Fadhlan.

Azalea langsung menunjuk ke arah Shezan yang asik berbincang dengan beberapa kenalannya disana. Azalea dan Fadhlan akhirnya menikmati pesta dan berbincang tentang banyak hal, mereka memang sering membahas banyak jika sudah bertemu. Sampai akhirnya, Fadhlan harus pergi meninggalkan Azalea saat bos dari perusahaan nya membawanya pergi berbicara.

"Kenapa kamu sendirian? Dimana Fadhlan dan Liyana?" Tanya Fachrul yang sudah berdiri disamping Azalea.

"Ah Tuan Fachrul, mereka sedang menemui kenalan mereka." Jawab Azalea kemudian berdiri menjauh dari Fachrul.

***

"Tuan, apa anda ingin langsung pulang?" Tanya Arya kepada Sakha.

"Hmm."

"Maksud saya, Nyonya Azalea sepertinya sedang pergi ke pesta, sepupu anda baru saja memasukkan foto bersama Nyonya Azalea."

Sakha langsung membuka matanya dan mencoba mencerna ucapan Sekretaris nya itu.

"Pulang saja, biarkan saja dia." Ucap Sakha kemudian menutup matanya kembali.

"Tuan Fachrul dan beberapa Artis juga ada disana, say, "

Dung!!

Arya langsung diam saat Sakha menendang kursi mobil yang diduduki Arya, tanda bahwa Sakha tidak ingin mendengarkan apapun dan fokuslah mengemudi.

Setelah menurunkan Sakha didepan rumahnya, Arya langsung melajukan mobilnya meninggalkan rumah Sakha. Sakha langsung berlari kedalam rumah dan mengambil kunci mobil miliknya dan langsung melajukannya kejalanan.

***

"Kami bekerja lama untuk pak Farhan, apa kamu tidak ada niat untuk mencari pekerjaan ditempat baru, supaya bisa menemukan suasana baru." Ucap Fachrul.

"Mencari kerja tidak semudah itu, bisa bertahan diperusahaan itu saja saya sudah sangat bersyukur." Jawab Azalea.

"Azalea, jika ada sesuatu terjadi padamu atau ada masalah katakan padaku, aku akan membantumu." Ucap Fachrul.

"Kenapa? Kenapa aku harus mengatakan nya kepada Tuan?" Tanya Azalea.

"Karena aku menyukaimu."

"Hmm? " Ucap Azalea terkejut.

"Kamu karyawan yang baik dan bekerja dengan benar, tentu aku menyukaimu." Ucap Fachrul kemudian mengalihkan pandangannya dari Azalea, agar gadis itu tidak bisa melihat betapa gugupnya dia.

Azalea hanya tersenyum dan meneguk segelas jus yang ada ditangan nya.

"Aku ketoilet sebentar, tetaplah disini." Ucap Fachrul.

Azalea hanya mengangguk dan membiarkan pria itu berlalu. Ketika Azalea baru saja menikmati waktu kesendiriannya, tiba-tiba 3 orang pria datang berjalan mendekatinya. Awalnya Azalea pikir mereka akan melewatinya, namun ternyata para pria itu berhenti di hadapan Azalea. Azalea yang merasa tidak nyaman membawa gelas jusnya dan berusaha untuk pergi meninggalkan mereka. Namun, salah seorang dari pria itu menarik tangan Azalea dan tersenyum kepada Azalea.

"Aku dengar acara ini hanya dihadiri oleh artis dan beberapa petinggi, apa kamu artis? Kamu terlihat sangat cantik." Ucap salah seorang pria.

"Ah bukan, saya hanya seorang MUA, saya permisi." Ucap Azalea kemudian lagi-lagi ingin berusaha pergi.

"Tunggu, jangan buru-buru, kami hanya ingin berbicara denganmu. Kami masih dalam masa trening, kami akan menjadi artis bulan depan, jadi kamu tidak akan punya kesempatan lagi berbicara dengan kami setelah hari ini." Ucap salah seorang pria.

"Itu tidak penting, saya permisi." Ucap Azalea.

Namun, laki-laki itu terus menghentikan Azalea dan menghalangi jalan wanita itu untuk pergi. Sampai akhirnya Azalea tersenyum miring dan merasa emosinya tidak bisa lagi ditahan.

"Apa kalian sudah gila? Kenapa melakukan ini pada wanita biasa sepertiku? Bukankah kalian akan menjadi artis? Carilah yang sederajat, aish!! " Ucap Azalea kemudian ingin melangkah pergi.

Namun, salah seorang pria itu lagi-lagi menarik tangan Azalea dan tanpa sengaja gaun Azalea menyangkut dijam tangan pria itu. Saat Azalea ingin melepaskannya, pria itu menarik tangannya karena dia pikir Azalea akan memukulnya, sampai akhirnya ujung gaun Azalea sobek sedikit demi sedikit. Azalea terlihat syok begitu juga dengan pria itu.

"Aish, stopp!!!! Jangan bergerak, kamu bisa membuat gaun ku sobek semua, stop jangan bergerak." Ucap Azalea terengah-engah.

Melihat kekacauan itu, Shezan dan Fadhlan langsung berjalan menuju kejadian untuk melihat kondisi Azalea.

"Kenapa aku harus menuruti mu saat kamu tidak ingin berbicara denganku?" Ucap pria itu sambil tersenyum miring.

"Hah? Jangan, jangan lakukan apapun, aku akan membunuhmu jika kamu berani bergerak." Ucap Azalea ketakutan.

Saat pria itu ingin menarik tangannya, tiba-tiba,

Plak!!!

Pria itu terjatuh kelantai saat sebuah pukulan dari tangan Sakha mendarat di pipinya, Azalea langsung terjatuh kelantai. Sakha membuka jasnya dan menutupi kaki Azalea, Azalea hanya menatap Sakha tanpa mengatakan apapun, karena perasaan takut, cemas dan tidak percaya bercampur aduk dalam dirinya. Semua orang terlihat syok dan terkejut dengan apa yang dilakukan Sakha.

"Kak, kenapa kamu disini?" Ucap Fadhlan.

"Kak? Apa? Kenapa aku tidak tahu mereka keluarga?" Gumam Azalea.

"Apa ini acara mu? Lakukan dengan baik jika ingin mengadakan pesta brengsek!! Kenapa kamu mengundang bajingan sepertinya hah?! Apa yang akan terjadi jika aku tidak datang? Apa kamu akan menanggung semua nya?! " Teriak Sakha.

"Maafkan aku, aku tidak tahu ini akan terjadi. Dia diundang oleh temanku dan masih trening, dia mungkin belum tahu aturannya." Ucap Fadhlan.

"Aku tidak perduli dia tahu aturan atau tidak, tapi jangan coba-coba untuk mengusik hidup orang-orang ku." Ucap Sakha.

Semuanya terdiam termasuk Azalea, Azalea ingin sekali membungkam mulut pria itu agar tidak keceplosan, tapi Azalea tidak punya keberanian.

Fachrul yang berdiri di tepi pesta memperhatikan apa yang dilakukan Sakha tanpa bereaksi. Karena tidak bisa meredakan emosinya sendiri, Sakha menarik kerah baju pria yang tadi menyobek gaun Azalea dan kembali memukulnya. Semua orang berusaha untuk menghentikan Sakha, namun Sakha tidak memperdulikannya, sampai akhirnya Sakha menghentikannya saat Azalea memeluk kaki Sakha dan memohon untuk menghentikannya sambil menangis.

Sakha menatap Azalea yang sudah menangis tersedu-sedu dan menyentuh wajah gadis itu dengan lembut, Sakha benar-benar tidak bisa berfikir jernih lagi karena emosinya. Sakha menarik tubuh Azalea dan menggendongnya untuk keluar dari pesta itu.

"Aku akan mengingat kalian bertiga, jangan harap kalian bisa menjadi artis, aku akan memasukkan nama kalian ke daftar hitam tidak ada yang akan memperkerjakan kalian. Jadilah bajingan untuk selamanya." Ucap Sakha kemudian membawa Azalea didalam pelukannya itu keluar dari pesta, Sakha menenggelamkan wajah Azalea ke dadanya agar orang-orang tidak bisa melihat gadis itu sedang menangis.

Setelah Sakha keluar, Fadhlan menarik ketiga pria itu dan menamparnya.

"Keluar kalian semua, aku tidak ingin bajingan-bajingan seperti kalian menginjak rumahku. Keluar!! " Teriak Fadhlan.

Ketiga pria itu keluar bersama dengan penjaga milik Fadhlan dan diurus di luar. Fadhlan langsung kembali kekamarnya karena merasa tidak enak sudah membuat Azalea seperti itu, sedangkan para tamu satu per satu kembali karena suasana yang tidak mendukung lagi.

Tale On Paper(END)Where stories live. Discover now