24

2.5K 261 17
                                    

Pelatihan dimulai dan Naruto juga melatih Hinata tapi kalau Hinata dia hanya perlu meningkatkan taijutsu dan mentalnya agar mampu menguasai keahlian klannya sendiri.

Disaat yang sama Naruto juga berlatih rasenshuriken tapi belum mampu tercipta dengan sempurna dan hanya mampu sampai shuriken kecil yang belum bisa di lemparkan.

"Rubat tua, apa kamu bisa ajarkanku cara mengumpulkan, mengendalikan dan menggunakan chakra alam?" kata Naruro kepada Kyuubi.

"Tubuhmu masih belum mampu menanggung beban sage mode!" kata Kyuubi singkat dan ada peringatan didalamnya.

"Bukan untukku tapi untuk Hinata-chan!" kata Naruto kepada Kyuubi.

"Hinata? Kamu ingin gadis byakugan itu menguasai senjutsu?" kata Kyuubi penasaran.

"Ya, aku selalu merasa byakugan itu hanya fase awal dan untuk meningkatkannya perlu chakra alam dalam jumlah tertentu jadi aku ingin Hinata-chan mampu menggunakan senjutsu!" kata Naruto sembari mengingat kalau tenseigan itu adalah fase selanjutnya dari byakugan yang mengandung senjutsu ditambah hinata adalag putri byakugan yang pasti bisa mengaktifkan tenseigan kalau metode yang dilatih tepat tapi dia belum mempelajari senjutsu jadi karena otulah dia menanyai Kyuubi.

"Fase awal? Mengapa kamu berpikir seperti itu?" kata Kyuubi tertarik toh menurutnya ini mungkin hal yang seru.

"Sama seperti sharinggan bisa berubah menjadi rinegan dengan bantuan chakra alam jadi aku pikir byakugan juga sama!" kata Naruto menjelaskan meski dia sendiri juga tidak yakin 100%.

"Sebenarnya apa yang kamu jelaskan tadi masuk akal juga tapi aku tidak tau itu benar-benar terjadi atau mungkin ada efek sampingnya." kata Kyuubi menyetujui tapi dia juga ragu dan bingung.

"Kita bisa uji tapi pada saat aku dan Hinata-chan menjadi dewasa dalam beberapa tahun lagi!" kata Naruto memikirkan hal lainnya seperti pecahnya perang dunia ninja ke lima.

"Ya, kamu harus tau semua hal butuh proses jadi jangan terlalu terburu-buru mendapatkan kekuatan!" kata Kyuubi menceramahi Naruto.

"Aku tau itu..." kata Naruto tapi waktu terlalu cepat berlalu dan tinggal beberapa tahun lagi sebelum perang dunia ninja yang tidak bakal Naruto ubah karena dengan perang itu kedamaian lima negara ninja akan terjadi dan tidak ada perang skala besar seperti dulu lagi kecuali mungkin perang dengan para alien yang menyebut dirinya dewa.

Juga banyak klan yang masih bersembunyi di dunia ini yang kekuatannya tidak lebih lemah dibandingkan dengan desa besar atau klan Uzumaki.

"Haa~ aku hanya bisa melatih Sasuke, Hinata dan yang lainnya kalau bisa!" kata Naruto menghela nafas karena hanya itu cara yang terbaik.

"Diujian chunnin nanti Sasuke dibiarkan didalam desa atau dibawa Orochimaru? Kalau dibiarkan maka perkembangan Sasuke mungkin tidak terlalu besar tapi di bawa oleh Orochimaru itu juga berbahaya..." kata Naruto mempertimbangkannya didalam hatinya.

"Bagian itu aku biarkan saja lah tapi aku harus mengubah hal lain seperti kebencian Sasuke kepada Konoha dan permasalahan si tua Danzo itu..." kata Naruto didalam hati.

Waktu berlalu dan ujian chunin akhirnya di selenggarakan, Sasuke serta Hinata sudah berkembang cukup pesat dalam waktu 3 hari, Sasuke sudah hampir menguasai chidori dan bila dikasih waktu sehari atau dua hari lagi mungkin akan berhasil dengan sempurna.

Hinata juga sudah berkembang dengan cepat meski masih pemalu dan takut tapi bila bertarung bisa diyakini akan membuat musuh kesulitan.

"Perkembangan kalian sudah bagus dan ini waktunya ujian jadi pergi lah, aku akan melihat kalian nanti... Oh ya kalau kalian gagal aku akan menghukum kalian~" kata Kakashi menakut-nakuti.

"Tapi kalau ada hal lain? Misalnya desa di serang, kami sakit, atau hal lainnya bagaimana?" kata Naruto ingin memastikan hal ini.

"Uhm... Kalau begitu ya..." kata Kakashi bertingkah berpikir dan terlihat ragu-ragu.

"Tetap dihukum~" sambungnya dengan senyum tak terlihat karena maskernya tapi terlihat lengkungan mata kanannya.

"Mana bisa gitu Kakashi-sensei!!" kata Naruto tidak menerima keputusan Kakashi.

"Kalau begitu cepatlah ke sekolah di ruang 301, aku pergi dulu!" kata Kakashi yang langsung menghilang.

"Cih, pasti ingin baca buku lucnat itu lagi!" kata Naruto kesal.

"Buku lucnat?" kata Hinata bingung.

"Ah itu... Ayo kita ke sekolah, takut terlambat!" kata Naruto dengan cepat mengubah topik pembicaraan.

"Ayo pergi!" kata Sasuke dengan tenang dan cool.

"Baiklah" kata Hinata pasrah karena tidak ada yang ingin memberi tahunya tentang 'buku lucnat' dan mungkin dia bakal tanya Kurenai.

Saat sampai di sekolah mereka melihat sekumpulan orang yang sedang berkumpul di satu tempat dan ada juga dua orang yang kena pukul oleh dua pengawas ujian yang menyamar.

"Sasuke kau yang urus!" kata Naruto dengan malas yang di jawab anggukan kepala Sasukenya.

"Kalian akan membiarkn aku lewat lalu kenapa tidak kau hilangkan saja pelindung yang dibuat dari genjutsu ini!" kata Sasuke dengan senyum dingin dan angkuh miliknya.

"Aku ada urusan dilantai 3..." sambung Sasuke sembari memasukkan tangannya di kantong celana miliknya.

Lalu terjadi kebingungan di kelompok lain yang tertipu.

"Hoo..."

"Kamu sadar ya?" kata salah satu dari mereka berdua.

"Ya, dan ini lantai dua!" kata Sasuke singkat.

"Hebat juga kau... Tapi ini bukan cuman tipuan pengeliatan saja!" kata salah satu dari dua pengawas yang tiba-tiba melesat ke samping Sasuke dengan keimginan untuk menendang Sasuke.

Sasuke juga bukan orang yang lembut jadi dia juga ikut menendang ke arah pengawas dengan cepat.

Bugh Bugh

Zrrrk

Suara hantaman dan pergesekan lantai terdengar lalu terlihat seorang pemuda dengan pakaian olahraga ketat berwarna hijau dengan kedua tangan di perban karena bekas luka sedang menangkap kaki Sasuke dan pengawas tersebut.

Pemuda itu tidak lain adalah Rock Lee seorang jenius taijutsu yang di hormati oleh seluruh ninja konoha masa depan.

"Hoo..." Naruto meski tau tapi tetap terkesan dengan kecepatan Rock Lee.

Neji memperhatikan Sasuke tapi kadang melirik Hinata yang ada di samping Naruto secara diam-diam.

"Jangan takut atau apa, bakat dan kemampuanmu tidak lebih rendah darinya!" kata Naruto pelan menyemangati Hinata.

"Y-Ya..." Hinata menjawab dengan pelan dan amat pelan.

"Menghentikan tendanganku dengan tangannya? Apa ini... Chakra yang ada di tangannya!?" kata Sasuke dalam hati terkejut tapi wajahnya tetap datar.

"Fuh" Rock Lee menghela nafas dan kembali ke posisi Neji dan Tenten.

Mungkin karena tidak ada Sakura di tim 7 jadi Rock Lee tidak mendekati Naruto and team.

"Hei kau yang di situ... Sebutkan namamu?" kata Neji dengan tertarik.

"Sebelum kau bertanya nama seseorang, sebutkan namamu terlebih dahulu!" kata Sasuke datar.

"Kau rookie kan? Berapa umurmu?" kata Neji dengan nada seorang senior yang sombong dan angkuh.

"Aku tidak punya kewajiban untuk menjawabmu..." kata Sasuke yang tidak mau kalah sama Neji.

Percakapan berakhir dengan keduanya berjalan di sisi yang berbeda dan memiliki semangat masing-masing untuk bersaing satu sama lain.

Sementara Tenten sepertinya tertarik dengan pesona Sasuke yang dingin, acuh, cuek, dan cool.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Where stories live. Discover now