35

1.9K 248 11
                                    

"Renge kedua bersemi kembali!" Kata Guy tiba-tiba menyadarkan Naruto dari latihannya.

"Apa si bodoh itu sudah mulai?" Tanya Naruto kepada diri sendiri, dia bangkit dan melakukan pemanasan.

"Apa yang kamu lakukan, Naruto?" Tanya Kakashi menatap datar ke Naruto.

"Persiapan, setelah ini pertarungan tidak bisa dilihat oleh mata, aku tidak punya doujutsu jadi aku akan memperhatikan dengan mataku yang ini!" Kata Naruto dengan nada main-main seperti biasa.

"Guy-sensei, sebenarnya Lee sudah mampu membuka berapa gerbang?" Tanya Naruto tiba-tiba membuat Guy dan Kakashi terkejut.

"Lima, tapi bagaimana kamu tau Lee dapat membuka Hachimon?" Tanya Guy curiga.

"Aku akan jujur kalau aku juga pengguna, hehe tapi hebat juga dia sampai bisa menggunakan lima gerbang~" kata Naruto dengan ringan.

"Apa kamu juga mempelajarinya!? Bagaimana bisa!?" Kata Kakashi terkejut.

"Saat itu aku tidak sengaja melihat jutsu Hachimon no Tainaimon~" kata Naruto ringan lalu di hadiahi pukulan telak dikepala oleh Kakashi.

"Dasar bodoh, kenapa kamu mempelajari jutsu terlarang seperti itu tanpa memberitahuku dulu!!" kata Kakashi dengan kesal.

"Naruto, sudah berapa gerbang kamu mampu membukanya? Dilihat dari tadi ekspresimu masih santai saja?" tanya Guy dengan serius dan penuh curiga.

"Gerbang keenam dan sebentar lagi harusnya yang ketujuh bisa kubuka!" kata Naruto dengan ringan namun dia tidak berbohong.

"Apa!? Kamu melatih hal ini sendiri?" tanya Guy dengan serius dan semangat.

"Ya, siapa yang mau melatihku selain Kakashi-sensei dan Iruka-sensei tidak banyak jonin yang dekat denganku!" kata Naruto dengan santai tapi mengandung kesedihan didalamnya.

Kedua jonin itu merasakan kesedihan dari ucapan Naruto, sebagai jinchuriki dari biju yang menghancurkan desa sudah jelas Naruto banyak mengalami penderitaan dan kesendirian.

Namun dia juga beruntung kalau bukan karena Iruka yang mengakuinya mungkin Naruto sudah salah jalan ke jalan yang sama seperti Gaara, tapi itu juga tidak benar, sekarang Naruto bukanlah Naruto yang dulu.

Ada cahaya baru di tubuh Naruto dan itu adalah jiwa baru yang akan mengubah hidup Naruto, tidak ada kesedihan atau penderitaan yang ada hanya tawa dan kebahagiaan.

"Uwa, sudah dimulai!" kata Naruto dengan antusias.

Lee awali semuanya dengan membuka gerbang keempat, dia lalu melesat dengan cepat sampai arena hancur akibat gerakannya yang cepat.

Bruak

Gaara terlempar ke atas karena rahangnya terkena tendangan Lee, semua orang tidak bisa menyaksikan dengan benar bahkan Kakashi yang sharinggannya sudah aktif sekalipun.

Naruto tersenyum melihat hal ini, tangannya menegangi pagar besi dengan kuat, semua karena dia terlalu bersemangat ingin bertarung didalam kerusuhan di arena.

Gaara terlempar di udara akibat serangan bertubi-tubi dari Lee, Lee tidak memberi Gaara kesempatan mengambil tindakan bahkan pelindung pasir di tubuh Gaara berjatuhan.

"Ini yang terakhir!" Kata Lee sambil membuka gerbang kelima di udara yang juga sebagai penutup dari Urarenge.

Rock Lee lalu memukul jatuh Gaara namun sebelum Gaara menyentuh tanah, Lee segera menariknya dengan perban di tangan kemudian memukul lagi dengan kaki dan tangan kanannya.

"Urarenge!!" Kata Rock Lee dengan mantap lalu terjadi ledakan di tanah membuat arena tertutup debu.

"Uaght!" Teriak tertahan Lee saat jatuh dengan badan yang lemah, terlihat pula Gaara yang terbaring di tanah yang hancur namun sayang guci besar itu terbuat dari pasir jadi sebelum menyentuh tanah, pasir tersebut sudah menjadi peredam.

Disaat yang bersamaan tiba-tiba dua tangan pasir memegangi tangan dan kaki kiri Lee dengan erat.

"Sabakukyuu!" Kata Gaara pelan sambil meremas tangannya.

"Arghtt!!" Teriak Lee saat tangan dan kakinya di hancurkan oleh Gaara.

Semua orang menjadi terkejut karena tidak ada yang begitu kejamnya menghancurkan lawan seperti Gaara kecuali tadi si Shino.

Lee terjatuh karena kelelahan dan syock akibat rasa sakit di bagian kirinya, Gaara memanfaatkan hal ini untuk menghancurkan kepala Lee namun sayang Guy datang menghancurkan pasir tersebut dengan satu tangannya.

"Ugh!" Gaara tiba-tiba sakit kepala karena mengingat sebuah ingatan di masa kecilnya.

"Ke ... napa ... di ... tolo ... ng?" Tanya Gaara terbata-bata.

Guy menatap Lee sambil mengingat tentang semua kerja keras Lee selama ini, semua hal konyol dan semangat masa muda yang selalu di katakan Lee, semua itu terbayang di pikiran Guy saat ini.

"Bawahan berharga yang kusayangi!" Kata Guy dengan penuh senyum kasih sayang saat mengatakan hal tersebut.

"Tch, cukup!" Kata Gaara yang berbalik sambil mengambil kembali pasirnya.

"Pemenangnya Gaara!" Kata Hayate mengumunkan pemenangnya.

Tapi tiba-tiba pemandangan yang sulit di lihat pun terjadi, pemandangan yang membuat Naruto tersenyum cerah, apalagi kalau bukan tekad seorang pemuda untuk terus berdiri meski kehilangan kesadarannya.

Ya untuk terakhir kalinya di arena Lee berdiri dengan memasang kuda-kuda meski tangan dan kaki kirinya hancur yang harusnya sudah tidak mungkin bagi Lee untuk tetap berdiri.

"Lee cukup, sudah selesai ... tak seharusnya kamu berdiri dengan kondisi begini ..." Kata Guy sambil menepuk Lee tapi saat Guy melihat Lee ada kesedihan terjadi.

Bagaimanapun sebagai guru, Guy sudah melihat bagaimana tekad Lee dalam berlatih dan sekali lagi tekad luar biasa Lee mengungah hati Guy, Guy meneteskan air matanya saat melihat salah satu bawahannya tetap berdiri meski sudah tidak sadarkan diri.

"Sudah cukup, aku menganggumi tekadmu Lee!" Kata Naruto sambil menyentuh belakang Lee.

Sekali lagi kedatangan tiba-tiba Naruto membuat semua orang terkejut, karena berbeda dari yang lain dimana tidak ada yang merasakan pergerakan Naruto bahkan Neji yang ada di sampingnya sambil menggunakan Byakugan sekalipun.

"Naruto?" Tanya Guy datar saat ini.

"Jangan berisik, lukanya terlalu parah, aku hanya bisa meringankannya!" Kata Naruto yang masih menaruh tangannya ke tubuh Lee, dia menyalurkan chakra medis miliknya untuk memberikan pertolongan pertama secepat dan sebaik mungkin.

"Tim medis, cepat!" Teriak Hayate memanggil tim medis.

"Otot tangan dan kakinya rusak parah akan sangat sulit di sembuhkan, kerusakan ini mungkin akan meninggalkan bekas yang sulit di hilangkan dan kondisi terparahnya dia sudah tidak bisa menjadi ninja lagi!" Kata Naruto mendiagnosa setelah selesai melakukan perawatan dan sekarang tim medis datang untuk melakukan perawatan lebih intensif.

"Kamu bisa saja menyembuhkannya dengan bantuan chakraku, kenapa tidak kamu lakukan?" Tanya Kyuubi didalan tubuh Naruto.

"Akan sia-sia bila aku lakukan sekarang, lagi pula setiap orang memiliki ujian mereka sendiri, aku hanya akan membantunya sampai sini sisanya biarkan nasib yang menentukan apakah dia bisa atau tidak menghadapi ujian hidup ini!" Kata Naruto dengan tenang.

"Naruto terima kasih, karena pertolongan pertamamu, Lee tidak terlalu terluka parah!" Kata Guy berterima kasih meski wajahnya masih sedih.

"Guy-sensei, aku tidak melakukan apapun dan untuk menyembuhkan Lee seutuhnya ada di tangan dia, seorang yang di juluki sebagai jenius didunia medis, Nona Tsunade!" Kata Naruto dengan serius sambil memberikan harapan.

"Ya kamu benar, kalau nona Tsunade mungkin bisa menyembuhkan Lee, terima kasih Naruto!" Kata Guy sedikit bersemangat lagi setelah mendengar ada harapan untuk Lee.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Where stories live. Discover now