2

6.7K 544 37
                                    

Dipagi harinya naruto menunggu di taman dengan gugup meski jam masih menunjukkan jam 7.30 pagi yang artinya masih sangat lama sebelum waktu yang di tentukan.

Naruto mengenakan kaos berwarna hitam dengan celana berwarna orange,  rambut runcing yang selalu acak-acakan juga tertata rapi meski butuh waktu untuk melakukannya karena rambutnya sudah sangat lama seperti itu, dan bau parfum juga tercium dari pakaiannya untuk mencegahnya agar tidak bau di hadapan hinata.

Naruto pun juga sampai tidak tidur hanya untuk menyiapkan rencana kencannya dengan hinata.

"Se-Selamat pagi... Na-Naruto-kun" kata hinata yang sudah tiba pada jam 8.30 pagi, yang tentu membuyarkan lamunan naruti.

"Ah!! Se-Selamat pagi hinata-chan!" kata naruto yang terkejut lalu menyapanya sambil menggaruk belakang kepalanya.

"Kamu... Sudah lama?" tanya hinata dengan gugup dan takut naruto sudah lama menunggunya.

"Tidak kok, aku juga baru datang" kata naruto berbohong karena kalau mengatakan dengan jujur dia sendiri yang akan malu dan tidak enak tapi walau begitu dia sangat gembira karena bisa mengatakan hal ini.

"Kamu hari ini cantik sekali hinata-chan~" kata naruto dengan jujur karena hinata saat ini memakai kemeja putih dengan rok putih dan sweater biru membuatnya sangat cantik dengan rambut indigo dan mata putihnya.

"Ka-Kamu... Juga tampan, naruto-kun!" kata hinata pelan.

"Terima kasih, kalau gitu ayo kita jalan~" kata naruto dengan semangat meski hal ini di luar waktu yang sudah di tetapkan.

'Untung aku datang lebih awal kalau tidak nanti hinata-chan lah yang akan menungguku dan hal itu sangat memalukan!!' pikir naruto senang dan juga gembira karena tidak tidur dan rela menunggu lama di taman tapi tanpa naruto ketahui kalau hinata juga sudah menunggu lama di taman tapi saat melihat naruto sedang menunggunya membuatnya gugup dan tidak berani mendekat, baru saat-saat terakhirnya dia memberanikan diri untuk berjalan dan menemui naruto.

"Bagaimana kalau saat ini kita belanja?" tanya naruto karena di buku kencan saat didunia sebelumnnya mengatakan kalau para gadis sangat suka belanja.

"Um... Ya" hinata mengangguk dan berkata pelan sambil tersenyum ramah yang tentunya membuat naruto memerah.

"Uhm... Hinata-chan, bisa tidak kamu jarang tersenyum didepanku?" kata naruto sambil menutupi hidungnya yang hampir mimisan.

"Ke-Kenapa?" kata hinata yang cemas dan khawatir kalau naruto akan membencinya.

"Kamu terlalu manis, aku takut nanti terkena diabetes saat melihat senyum manismu itu." kata naruto sambil tersenyum lebar yang membuat hinata memerah malu lalu tertawa kecil.

"Naruto-kun gombal!" kata hinata sambil tertawa karena perkataan naruto.

"Bukan gombal tapi benar kok kalau senyummu itu sangat manis!!" kata naruto menengaskan kalau dia tidak gombal tapi setelah itu mereka tertawa dan suasana tidak terlalu canggung seperti sebelumnya.

Naruto mengajak hinata ke toko baju dan meminta hinata untuk memilih sesukanya karena naruto lah yang akan membayar barang yang di beli hinata, hinata awalnya menolak tapi saat naruto membujuknya yang akhirmya disetujui oleh naruto.

Setelah itu mereka berkeliling untuk berjalan-jalan lalu makan siang di kedai makanan dan berjalan-jalan do taman.

Naruto dan hinata sangat senang untuk menghabiskan waktu bersama sepanjang jalan dan disore hari naruto mengajak hinata untuk pergi ke atas pahatan wajah holage keempat yang tidak lain adalah ayah naruto yaitu namikaze minato.

"Terima kasih hinata-chan karena mau menghabiskan waktu bersamaku." kata naruto dengan tulus dan tersenyum saat melihat hinata yang tentunya hinata langsung menunduk karena wajahnya sudah memerah.

"Ti-Tidak... A-Aku juga senang menghabiskan waktu dengan naruto-kun" kata hinata pelan dan lembut tapi mampu terdengar di telinga naruto.

"Nee... Hinata-chan, a-apa kamu mau be-berpacaran denganku!?" kata naruto yang tiba-tiba membuat hinata terkejut.

"I-Itu... Ki-Kita masih kecil naruto-kun jadi maaf!" jawab hinata yang membuat naruto terkejut tapi bukan hanya naruto yang terkejut, hinata pun sama terkejutnya saat mendengar jawaban yang dia berikan kepada naruto dan karena malu dia pun langsung pergi meninggalkan naruto sendirian.

Naruto tentu merasa terkejut dan merasa kalau dia salah dengar tapi saat melihat hinata pergi dengan cepat membuat hati dan dada naruto sangat sakit seperti ada ribuan pedang terus menerus menusuk mereka tanpa henti sampai-sampai naruto merasa agak sesak nafas.

Setelah beberapa menit dia mematung dan sesak nafas, akhirnya dia tersadar kembali lalu menghela nafas berat sebelum akhirnya memandang langit dengan tatapan kosong.

"Hahaha.... Setan kecil kamu habis ditolak gadis ya haha~" kata sebuah suara yang tidak asing bagi naruto.

"Berisik dasar rubah tua!! Baru sekarang kau muncul hah!?" kata naruto kesal karena di ejek oleh kyubi.

"Kenapa? Aku tidur dan terlalu malas untuk memperhatikanmu setan kecil!" kata kyubi dengan acuh dan dingin tapi senyuman kecil ada di bibirnya.

"Aku akan kesana dan melihatmu rubah tua jadi bawa aku cepat!!" kata naruto memaksa.

"Tsk, mau apa kau bertemu denganku lagi?" kata kyubi tidak senang karena pertemuan pertama mereka sangat tidak menyenangkan terutama bagi kyubi saat melihat tingkah naruto.

"Aku mau bersantai di ekormu yang lembut itu siapa tau moodku kembali lagi~" kata naruto bercanda dan santai lalu mulai masuk ke alam bawah sadarnya.

"Enak saja! Kau kira ekorku ini kasurmu hah!?" kata kyubi tidak senang.

"Tidak, karena kasurku lebih buruk dibanding ekormu jadi itu tidak di anggap kasur haha!" kata naruto yang sudah tiba di ruang khusus para jinchuriki.

Mulut kyubi berkedut saat mendengar perkataan naruto, dia sangat tidak senang di perlakukan seperti itu tapi dia juga merasakan kalau naruto berbeda dari para mantan jinchuriki yang dia kena seperti madara, mito bahkan khusina.

"Rubah tua, aku ingin minta bantuanmu nih~ kau tau meski chakraku banyak tapi itu sangat kacau karena chakramu jadi bisa kah kau atur agar chakraku kembali seperti semula?" kata naruto dengan nada memohon dan memelas.

"Lakukan saja sendiri dan jangan libatkan aku!" kata kyubi dengan malas dan bersiap kembali tidur.

"Tapi aku berniat untuk mencuri gulungan terlarang milik hokage ketiga dan tanpa chakra itu sedikit sulit~" kata naruto menjelaskan dan sengaja menekan kata gulungan terlarang.

"Gulungan terlarang!? Baiklah aku akan membantumu tapi kamu harus mendapatkannya dan membiarkan aku membacanya!" kata kyubi menbuat persyaratan.

"Baik, tapi aku juga ingin mempelajarinya jadi buatkan salinan untukku juga ya!" kata naruto dengan semangat.

"Lakukan saja hal itu sendiri." kata kyubi tidak mau.

"Oh ayo lah~ rubah tua kau sudah bersamaku selama 12 tahun dan kau juga tau seperti apa aku jadi biarkan aku juga melihat dan mempelajari salinannya juga~" kata naruto memelas.

"Karena hal itu lah aku memangilmu setan kecil bukan? Kamu selalu mendapatkan cara untuk melakukan hal yang biasanya orang normal tidak akan lakukan bukan?" kata kyubi sambil menyeringai.

"Maksudmu aku tidak normal? Dasar rubah tua!!" kata naruto dengan kesal dan bertingkah marah tapi dia tidak bisa menahan seringai di wajahnya.

"Setan kecil!" kata kyubi tidak mau kalah dan juga ikutan menyeringai

Entah terkena virus dari naruto atau apa tapi sikap kyubi berubah setelah sering melihat aksi naruto yang sangat menghibur apalagi tidak ada kebencian dari naruto meski ada ketakuta tapi hal itu hanya sekali dan sangat sebentar sebelum berganti dengan kegembiraan, penghargaan, keterkejutan dan juga sikap naruto yang memperlakukan kyubi seperti teman juga yang mungkin membuat kyubi sedikit berubah meski dia benci di panggil rubah tua oleh naruto.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Where stories live. Discover now