43

1.5K 152 40
                                    

Semua peserta seleksi ujian chunnin babak ketiga pun berkumpul di arena, disana hanya ada tujuh orang saja padahal peserta ada 8 orang sementara yang satu mati sebelum ujian dimulai.

"Sasuke belum datang ya? Dasar si Kakashi ini, apa ia ingin mengajari Sasuke caranya terlambat datang di acara penting?" Pikir Naruto ringan padahal bila Sasuke datang kan ia bisa memintanya untuk bertaruh juga namun biarlah, cukup Hinata dan bunshinnya yang melakukannya.

"Shikamaru, jangan celingak-celinguk seperti itu, lebih baik kau fokus saja sama apa yang akan menjadi lawanmu!" Kata Naruto memperingati dan menasehati.

"Aku tau, tapi yang harusnya fokus bukankah kau? Kau akan melawan Neji kan?" Kata Shikamaru ringan dan bahkan terlihat malas.

"Ya sih, tapi ya begitu lah."

"Apaan sih, gaje banget."

"Ssts, jangan berisik, tunjukkan wajahmu kepada pada tamu, dibabak utama ini kalian lah bintangnya." Kata juri(gw lupa ia hayate atau bukan tapi biarlah gw kasih nama dulu sebagai Juri.).

(Yg tau nanti komen aja dibawah.)

"Ehem, kuucapkan terima kasih pada kalian karena telah berkumpul pada ujian seleksi chuunin Konohagakure ini! Kita akan mulai pertandingan 'babak utama', delapan orang peserta yang telah berhasil melewati babak penyisihan silakan saksikan sampai pertarungan terakhir!!" Kata Hiruzen dengan megah penuh percaya diri selayaknya tuan rumah sebuah acara yang luar biasa ini.

"Sebelum pertandingan ada yang ingin kusampaikan dulu, lihat ini!" Kata juri sambil menunjukkan urutan peserta yang bertanding.

Dikertas itu ada perubahan yang dimana hanya ada delapan orang saja, perubahan paling terasa ada di Shikamaru dimana ia harus melawan Temari bukan Dosu.

"Aku benar-benar telat ya." Pikir Naruto saat mengingat malam kematian Hayate.

Saat itu ia lupa dan malah asik main lompatan bersama Gamabunta sampai hari berganti, kalau ia tidak lupa mungkin saja Hayate masih hidup.

"Kalian dengar, ya! Ini adalah ujian terakhir, arena pertandingannya berbeda tapi peraturannya sama dengan babak penyisihan yaitu tidak ada peraturan."

"Sampai salah satu dari kalian tewas atau menyerah, tapi kalau kuputskan bahwa pertandingan selesai, aku akan menghentikannya, mengerti?"

Mendengar itu semua hanya terdiam namun jelas sekali kalau mereka tidak bisa membunuh lawannya kecuali serangan one hit one kill karena kalau tidak sudah jelas juri akan menghentikannya.

"Baik, pertarungan pertama, Naruto Uzumaki dan Neji Hyuuga, kedua oramg itu saja yang tinggal, yang lain pergilah ke ruang tunggu di luar arena!" Kata juri itu dengan ringan.

Naruto terlihat santai, ia justru tidak menatap ke Neji melainkan ke bangku penonton untuk mencari keberadaan Hinata.

Ia akhirnya menemukan Hinata sedang duduk bersama Hiashi dan Hanabi, melihat itu rasanya seperti Naruto melihat calon istri, camer, dan calon adik ipar sedang duduk bersama.

Hal ini membuat Naruto agak malu sendiri,  pasalnya ia sudah membayangkan kehidupan berkeluarga bersama Hinata, bahkan ia sudah membayangkan kalau dirinya telah di restuin sama calon mertuanya.

"Apa yang di pikirkan bocah ini?" Tanya Neji dengan wajah datarnya, ia tidak tau kenapa dari tadi Naruto terlihat salting dan malu-malu begitu kaya orang cacingan.

"Oi, apa kau bisa serius dikit, setan kecil? Musuhmu itu sudah meremehkanmu loh jadi jangan berpikir hal lainnya!" Kata Kyuubi memperingati.

"Ah iya, aku lupa sama mahluk ini ... thanks you rubah tua!" Kata Naruto sadar kalau ia lagi ada di arena pertarungan.

"Sepertinya ada hal yang ingin kau bicarakan?" Kata Neji dengan dingin dan ketus, ia bahkan menganggap remeh Naruto toh waktu tahap seleksi saja Naruto menang lewat jutsu aneh dan itu di anggap kebetulan olehnya.

Jadi ia tidak perlu terlalu khawatir untuk melawan Naruto, justru ia malah memikirkan cara untuk melawan Gaara atau Sasuke di babak final nanti.

"Kurasa tidak, aku terlalu malas berbicara dengan orang yang telah meremehkanku sejak awal." Kata Naruto ringan.

Neji tidak mengubrisnya, ia selalu terlihat santai saja tapi jujur yang Neji khawatirkan dari Naruto hanya kecepatannya saja yang hampir sama seperti Lee dan Guy.

Kedua orang itu mengambil kuda-kuda mereka, mereka siap untuk menyerang dan bertahan di saat bersamaan, siapapun yang menyerang pasti akan terluka lebih dahulu.

Naruto melompat mengambil jarak lalu membuat segel dan berkata, "Tajuu Kagebunshin no Jutsu!"

Poof!

Asap mengepul keluar dari sisi Naruto kemudian muncul 10 bunshin Naruto yang berdiri bersamaan, melihat hal ini Neji segera mengaktifkan Byakugannya untuk mencari keberadaan Naruto yang asli.

Namun ia gagal karena setiap bunshin memiliki jumlah chakra yang sama jadi sulit membedakannya, dibalik itu para penonton terutama pada jonin cukup tertarik karena mereka tidak berpikir kalau Naruto akan menggunakan Kagebunshin, bagaimanapun itu teknik tingkat Jonin.

Bunshin Naruto kemudian menyerang Neji dan Neji pun bertahan sembari menyerang namun setiap kali Neji mengalahkan satu maka Naruto akan membuat bunshin lagi dengan jumlah yang selalu meningkat.

Dengan kata lain Naruto ingin menguras stamina Neji dengan mengeroyoknya terus menerus, itu yang di pikirkan oleh semua orang, dan tentu sang protagonis tidak berpikir demikian.

Neji semakin terpojok karena di kepung oleh banyak bunshin dan ia akhirnya terpaksa menggunakan teknik itu disini.

Segera Neji mengalirkan chakranya ke ujung jari di kedua lengannya lalu berputar 360° membuat para bunshin Naruto yang sedang menyerang menjadi hilang.

Tidak tinggal diam begitu saja, Neji dengan percaya dirinya langsung menerjang maju ke depan dan menyerang Naruto yang ada dibarisan paling belakang.

"Karena takut tenketsu mu di tekan, ada satu yang frekuensi menyerangnya sedikit ... makin banyak kau menyerang, satu tubuh itu makin terlihat."

"Yang asli adalah kau!"

BRR BRR!!

POOF!

Neji sangat santai saat berhasil menyerang Naruto Asli, sementara itu Naruto yang titik tenketsunya terkena serangan segera muntah darah, hal ini membuat penonton sudah bisa menebak akhirnya.

"Makanya kubilang percuma." Sambungnya dengan nada yang lebih angkuh.

"Khukhukhukhu ... aku sudah bilangkan? Jangan memutuskan seenaknya!" Kata Naruto dengan mata yang masih menunjukkan tekad lalu ...

Poof!

Naruto yang dikira asli oleh Neji ternyata hanyalah bunshin yang sengaja di buat Naruto, jelas Neji terkejut apalagi mendapati serangan mendadak dari Naruto dan ia akhirnya melakukan teknik itu lagi untuk kedua kalinya.

"Kaiten!" Katanya dan sebuah bekas putaran ditanah dapat terlihat jelas di bawah kaki Neji, sementara Naruto terpental darinya.

"Cukup mengesankan, seperti yang semua orang bilang tenang si jenius hyuuga." Kata Naruto memuji karena Neji bisa melakukannya.

Neji diam saja, ia masih merasa sombong dam congkak toh sedari awal ia masih belum serius meski jutsu Kaitennya keluar pun itu tidak menjadi masalah baginya.

"Apa boleh buat, akan kunaikkan level pertarungan kita!" Kata Naruto mulai serius.

Saat keduanya akan maju tiba-tiba juri itu menghentikan mereka sambil berkata, "Kalian tahan dulu, pertandingan ini di tunda sampai chapter selanjutnya update!"

"Apa!?" Keduanya terkejut mendengarnya, jangankan mereka tapi semua penonton juga terkejut.

"Ehehehe, kalau begitu tunggu saja pertarungan mereka di chapter selanjutnya, sampai nanti dan sampai jumpa di lain waktu!" Kata seorang yang sedang duduk sambil meremas payudara seorang wanita.

"See you next time sobat~" sambungnya lalu menghilang bersama wanita itu meninggalkan chapter ini didalam kebagongan.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Where stories live. Discover now