19

2.7K 289 12
                                    

Naruto melihat anak itu terus menangis, badan anak tersebut juga kurus karena kurang gizi sama makan makanan yang layak dan bervitamin.

"Hei nak, kenapa kamu menangis di tempat seperti ini?" tanya naruto dengan ramah saat muncul di samping anak tersebut.

"Uaa... Ja-Jangan bunuh aku!!" teriak anak itu terkejut dan mundur ketakutan saat melihat naruto di sampingnya.

Naruto yang mendengarnya langsung berwajah gelap dan marah karena anggota klannya di perlakukan dengan tidak adil.

"Tenang lah aku tidak akan menyakitimu, namaku uzumaki naruto dan siapa namamu?" kata naruto dengan ramah sambil tersenyum lembut.

"U-Uzumaki? Kamu pasti berbohong, kata oka-san klan uzumaki itu berambut merah sepertiku tapi kamu tidak!" kata anak itu membantah ucapan naruto.

"Uhm... Aku memang uzumaki kok, ibu ku uzumaki tapi ayah ku bukan dari klan uzumaki... Aku mewarisi warna rambut ayahku dan aku mewarisi sikap ibu ku~" kata naruto sambil mengaruk pipinya dengan jari telunjuk karena menurutnya rambut orange runcing ini sedikit ribet dan sulit di atur beda dengan rambut merah lurus milik klan uzumaki.

"Begitu kah? A-Aku uzumaki... Kei" kata kei dengan ragu-ragu dan setengah percaya dengan naruto.

"Kei? Nama yang unik, sedang apa kamu disini dan kenapa kamu menangis di reruntuhan desa uzushio?" Kata naruto bingung dan penasaran kenapa anak bernama kei datang ke sini.

"I-Itu... I-Ibuku berkata kalau dia mau di kubur di desa kelahirannya ja-jadi aku kemari untuk menguburnya" kata kei menjelaskan dengan sedikit sedih.

"Begitu ya... Jadi kemana kamu akan pergi sekarang?" Tanya naruto mencoba berganti topik pembicaraan.

"A-Aku tidak tau... Mungkin aku juga akan tetap disini sampai aku mati." Kata kei dengan nada pasrah dan sedih atas kematian ibunya.

"Tidak!! Kamu akan ikut denganku ke desa konoha, aku akan melatihmu menjadi ninja yang kuat yang bakal di kagumi oleh ibumu!!" Kata naruto dengan cepat membantah ucapan kei.

"Ta-Tapi..." Kata kei ragu saat mendengarkan ucapan naruto.

"Tidak ada tapi, aku sudah berjanji kepada kakek untuk membantu orang-orang yang selamat dari klan uzumaki dan mencoba melatih mereka untuk dapat membawa nama uzumaki bersinar lagi jadi kamu harus ikut denganku!" Kata naruto dengan nada memaksa sekalian menjelaskan tentang janjinya kepada ashina.

"Ta-Tapi... A-Aku orang luar..." kata kei yang langsung mengatakan langsung tentang apa yang membuatnya ragu.

"Orang luar apanya, desa uzushio dan konoha beraliansi dengan konoha apalagi istri hokage pertama adalah klan uzumaki jadi kamu... Bukan maksudku kita bukanlah orang asing melainkan kerabat konoha!" kata naruto menjelaskan dengan percaya diri.

"Be-Begitu kah?" tanya kei sedikit ragu.

"Tenang lah lagian aku kenal dengan tua bangka tukang ngintip itu jadi ayo kita pergi..." kata naruto dengan semangat tapi berhenti saat mendengar suara aneh dari perut kei.

"Kamu lapar?" tanya naruto bingung dan penasaran.

"Ti-Tidak..." kata kei menyangkal tapi sepertinya cacing sedang demo di perutnya lah yang menghianatinya.

"Ahaha ayo aku juga lapar jadi mari kita makan dulu~" kata naruto berbohong dari pada si kei akan sangat malu jadi dia sengaja berbohong.

"Y-Ya..." kata kei setuju dan sedikit senang karena sudah beberapa hari belum makan.

Naruto untungnya selalu membawa peralatan dan bahan untuk memasak membuatnya selalu bisa memasak kapan saja dan dimana saja.

"Baik hari ini aku akan memasak kare!" kata naruto dengan semangat empat lima dan mulai memotong dan menyiapkan bahan.

Gerakan naruto sangat cepat dan rapi membuat kei terkesima, ditambah senyum percaya diri yang ditampilkan yang selalu di tampilkan naruto saat memasak membuat kei terpesona.

"Tampannya~" gumam kei terpesona oleh setiap gerakan memasak naruto serta senyum percaya diri yang memiliki perasaan hangat seperti dia melihat ibu dan ayahnya sekali lagi.

"Nah selesai, ayo kei-chan mari kita makan~" kata naruto yang sudah merapihkan makanan di atas piring dan tinggal siap makan kapan saja.

"Ittadakimasu!" seru keduanya bersamaan dan mulai makan bersama.

"Enak!" seru kei dengan semangat saat memakan suapan kare buatan naruto itu.

"Ahahah makan saja sepuasmu kalau gitu~" kata naruto senang kalau masakannya dibilang enak.

"Ya!" kata kei saat menatap naruto dengan mata berbintang dan mengangguk seperti ayam yang sedang memakan beras di tanah.

Waktu berlalu dan keduanya selesai makan dengan sangat lahap terutama kei yang bahkan makan sebanyak 3 porsi besar.

"Ayo kita pergi!" kata naruto yang mengendong kei di punggungnya dan mulai melompat dari pohon kepohon dengan cepat.

"Kak naruto, aku bisa berjalan sendiri kok!" kata kei yang tidak ingin menjadi beban naruto.

"Tidak, aku sangat cepat jadi diam lah dan berpegangan yang erat agar tidak jatuh!" kata naruto dengan serius.

Kei diam dan berpegangan tapi lama-kelamaan dia mulai tertidur di punggung naruto.

"Dasar anak-anak~" kata naruto yang melihat kei tertidur di punggungnya lalu mulai memperlambat kecepatannya agar tidak memganggu tidur kei.

Naruto kembali lebih cepat dari pada waktu perginya dan dia sudah ada di apartemen miliknya itu lalu menidurkan kei di atas ranjang.

"Anak ini kalau lagi tidur imut juga~" pikir naruto saar melihat wajah polos dan kekanak-kanakan milik kei, hidung dan bibir mungil, alis tipis dengan pipi yang sedikit kemerahan.

Kulitnya putih bersih hanya sedikut kurus tapi membuat kesan istimewah tersendiri, rambut merah cerah yang di potong pendek sampai bahu.

"Tidak! Aku bukan lolicon dan aku punya hinata-chan jadi tenangkan pikiran..." kata naruto yang memukul pipinya sendiri agar sadar dan pergi.

Naruto sedang duduk di sudut ruangan, dia sedang melatih chakra miliknya dan tentu nya menenangkan diri dari bidadari cilik di atas ranjangnya itu.

"Sepertinya aku harus secepatnya memiliki rumah deh dan besok aku harus melaporkan tentang kei sama mendaftarkannya ke akademi!" kata naruto yang memikirkan sesuatu untuk besok.

"Haa~ besok artinya aku akan sibuk dan terpaksa menggunakan bunshin untuk mencari rumah dan pergi sendiri mengantar kei ke kantor hokage dan akademi~" gumam naruto sambil menghela nafas dan dia juga memikirkan apa yang akan dia berikan untuk latihan kei.

"Tunggu, kenapa aku terkesan seperti ayahnya? Sial aku masih muda bahkan belum nganu sama hinata tapi sudah harus ngurus anak-anak!? Ohh kami-sama cobaan apa lagi yang kamu berikan ini?" gumam naruto tidak berdaya karena apa yang ada dipikirannya saat ini hanya bagaimana untuk mengurus kei.

Setelah itu naruto tidur di langai sementara kei di atas ranjang dengan polas tertidur disana.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang