20

3K 293 36
                                    

Keesokan paginya naruto bangun lebih dahulu untuk menyiapkan sarapan dan pakaian ganti untuk kei, alasan kenapa ada baju ganti itu karena naruto pergi membelinya di pasar dengan bantuan bunshin ya untung ada toko pakaian yang buka di pagi buta.

"Uhm..." kei membuka matanya karena sinar mentari mengenai wajah kecilnya yang lucu, dia meregangkan tubuhnya dan menutupi mata hijaunya yang cerah bagai batu giok.

"Bangun sudah pagi nanti sarapannya keburu dingin dan kita akan terlambat!" kata naruto membangunkan kei dengan perlahan.

"Uhm... Ya" kata kei dengan malas dan masih ada rasa mengantuk akibat tidak tidur selama beberapa hari.

"Cuci tangan dan wajahmu dulu biar segar baru pergi keruang makan untuk sarapan!" kata naruto menginstruksi.

"Baik!" kata kei dengan malas dan berjalan ke kamar mandi.

"Oh ya aku sudah siapkan baju ganti disana, kamu sekalian aja mandi dan ganti baju!" kata naruto lagi.

"Baik... Eh? Kak naruto, bagaimana dengan baju gantiku?" kata kei bingung karena dia hanya mempunyai pakaian yang sekarang dia kenakan.

"Aku sudah siapkan disana, setelah urusan identitasmu selesai baru kita berbelanja sekalian aku mau cari rumah baru~" kata naruto memberi tahu.

"Benarkah!?" kata kei dengan mata berbinar dan pergi kekamar mandi dengan semangat.

"Hei jangan lari-lari nanti jatuh, haa~ dasar" kata naruto saat melihat kei berlari didalam kamarnya dan naruto hanya mengelengkan kepalanya saat melihat tingkah anak-anak yang dilakukan kei.

Sepuluh menit kei keluar dengan pakaian berwarna merah dan putih yang seperti celemek didepannya...

Wajahnya yang kecil dan malu-malu  terlihat sangat lucu dan gemesin, rona merah tipis di kedua pipinya dan mata hijau cerahnya sangat indah dan mampu mengikat para lolicon yang melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wajahnya yang kecil dan malu-malu  terlihat sangat lucu dan gemesin, rona merah tipis di kedua pipinya dan mata hijau cerahnya sangat indah dan mampu mengikat para lolicon yang melihatnya.

"Huaa kawaii!!!" teriak naruto yang langsung memeluk kei dan menggosok pipi kanannya dengan pipi kiri kei dengan perlahan.

"Ka-Kak na-naruto... He-Hentikan..." kata kei pelan dan wajahnya semakin merah semerah warna rambutnya lalu mata hijaunya berkilau seakan-akan dia akan menangis kapan saja.

Mendengar itu naruto langsung melepaskan kei dan berbatuk ringan.

"Ahem... Maaf, aku tidak menyangkah kamu seimut ini hehe~" kata naruto sambil tersenyum canggung lalu menggaruk belakang kepalanya.

Melihat senyum cerah naruto membuat wajah kei semakin merona dan asap putih keluar dari atas kepalanya.

"Lolicon! Binatang bejad! Kamu ngapain dengan gadis kecil hah!?" ucap kyuubi bercanda dan mencoba memanas-manasin naruto.

"Ti-Tidak! Rubah tua, aku bukan lolicon dan aku belum ngapa-ngapain dia!" kata naruto menyangkal ucapan kyuubi dengan panik.

"Hee, 'belum' ya? Apa kamu mau melakukan hal itu dengannya iblis kecil?" kata kyuubi yang menyipitkan mata dan menyeringai saat melihat naruto.

"Tidak! Bukan itu maksudku!" kata naruto yang membantah dengan keringat dingin di dahi dan punggungnya.

"Hee~" kyuubi tidak percaya dengan apa yang dikatakan naruto dan malah berbalik dan mengusir naruto dari kandangnya.

"Hei!... Uhm, kei-chan ayo kita sarapan setelah itu kita ke tempat hokage ke tiga buat meminta izin tinggal dan identitasmu di desa ini!" kata naruto mengalihkan topik secepatnya.

"I-Iya..." kei masih malu dan makan dengan diam, naruto juga diam saja membuat suasana menjadi sangat canggung.

'Sialan kalau saja jiwa loliconku tidak kambuh maka suasana nya tidak akan secanggung ini!' maki naruto didalam dirinya yang menyesali perbuatannya.

Setelah makan naruto dan kei pergi ke kantor hokage terlebih dahulu, kebetulan sedang sepi jadi naruto dan kei langsung masuk.

"Naruto? Ada perlu apa lagi kamu kemari?" kata hokage ketiga sambil menyipitkan matanya.

"Hei-hei hokage ketiga kenapa anda menatapku seperti itu?" tanya naruto dengan tidak nyaman karena di perhatikan oleh pria tua bangka seperti hokage ketiga.

"Kamu biasanya mengirim masalah untukku jadi sekarang masalah apalagi yang kamu buat?" kata hokage ketiga sambil menghela nafas.

"Hei hei aku tidak selalu membuat masalah bukan? Dan bisakah hal itu dibicarakan secara pribadi?" kata naruto menyangkal ucapan hokage ketiga dan berbisik di akhir kalimatnya.

"Ah ya siapa anak ini? Tidak mungkin kan anakmu?" kata hokage ketiga bercanda tapi tubuh naruto dan kei menegang tanpa sebab.

"Hoi-hoi sekarang kamu jangan bercanda denganku dan jelaskan siapa anak ini?" kata hokage ketiga yang tentu memperhatikan tingkah naruto dan kei yang aneh itu.

"Ini uzumaki kei dan dia adalah adik angkatku jadi aku mau minta anda memberikan izin untuknya untuk tinggal dan belajar di akademi!" kata naruto.

"Uzumaki? Begitu ya, aku bisa saja tapi ada perosesnya agak lama dan aku harap kei-chan mau bekerja sama!" kata hokage ketiga dengan serius dan tersenyum ramah kepada kei yang bersembunyi di belakang naruto.

"Kelamaan dan kei akan takut saat diintrogasi oleh para jonin itu, bagaimana dengan ini!" kata naruto menolak lalu melempar dua gulungan kepada hokage ketiga.

"Apa ini?" tanya hokage ketiga dengan curiga.

"Apa? Apa anda takut aku akan menyerangmu? Haha pak tua, kamu harusnya tau kalau aku tidak akan menyerangmu~" kata naruto mengejek dan mencibir hokage ketiga secara langsung.

"Itu adalah gulungan segel yang diciptakan oleh kakekku dan kemampuan fuin no jutsu didalamnya bisa aku jamin berada di tingkat S!" kata naruto dengan serius memperkenalkan kedua gulungan itu kepada hokage ketiga.

"Ini... Kamu mau menyerahkan kedua jutsu fuin ini ke konoha?" tanya hokage ketiga dengan serius.

"Aku mendengar kalau ada ninja yang memberikan jutsu ke konoha maka konoha akan memberinya bayaran yang setimpal kan? Jadi aku tukar dua gulungan ini dengan dua hal, hal yang pertama tidak perlu aku katakan bukan?" kata naruto sambil tersenyum miring.

"Yang satu kamu ingin surat tinggal dan identitas buat kei? Lalu yang satunya?" kata hokage ketiga dengan serius dan siap menimbang permintaan naruto yang kedua.

"Rumah!" kata naruto singkat.

"Hah?" hokage ketiga sudah bersiap kalau-kalau naruto akan meminta sesuatu yang besar tapi siapa sangka naruto akan meminta rumah.

"Aku ingin rumah dengan 3 kamar, ruang tamu, teras yang luas, dan juga rumah yang lumayan besar...." kata naruto menjelaskan rumah seperti apa yang dia inginkan.

"Hanya itu?" tanya hokage ketiga lagi dengan curiga.

"Hah? Apa anda berpikir aku akan meminta yang tidak mungkin? Aku juga tau kondisi desa dan jangan menilaiku sebagai anak-anak... Oh ya kalau bisa sekalian daftarkan kei-chan ke akademi ninja, aku mau dia tumbuh jadi orang yang kuat sampai bisa melindungi dirinya sendiri!" kata naruto dengan tenang dan diakhiri dengan elusan lembut naruto di kepala kei.

'Kenapa aku curiga kalau kei ini anak naruto?' entah apa yang dipikirkan dan dibayangkan hokage ketiga tentang hubungan naruto dan kei.

"Kalau gitu aku pergi dulu hokage ketiga!" kata naruto berbalik dan pergi dengan cepat bersama kei.

"Anak itu selalu saja seenaknya~" kata hokage saat melihat naruto pergi dengan cepat seakan takut kalau dia akan berubah pikiran atau apapun itu.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Where stories live. Discover now