Ngambek.

4.2K 382 57
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
November, 2020

----------------------
9 Januari 2021
----------------------

"Kamu tunggu di sini, aku di luar."

"Kog gitu, Off?" Tanya Gun bingung.

"Kamu jangan bilang ke sini sama siapa kalau dia nggak tanya, oke?"

"Off apaan sih? Nggak gini kan tadi janjinya? Kenapa pake acara kamu di luar, coba? Aku nggak mau kalau ketemu dia sendiri." Gun menarik lengan baju Off saat pria itu hendak berdiri dari duduknya.

"Nanti aku balik, pasti. Sekarang kamu telfon aku biar aku bisa dengerin percakapan kalian."

"Kamu jangan lama lama, aku nggak mau kalau berdua aja sama dia."

"Iya, aku nggak lama lama."

Begitulah percakapan mereka kurang lebih lima menit yang lalu. Gun menghentak hentakkan kakinya cemas. Jujur dia gugup harus bertemu dengan Perth, seorang diri, setelah satu tahun, dengan status sebagai kekasih orang lain. Seharusnya Gun bisa menebak apa yang sekiranya menjadi alasan Perth mengajaknya bertemu, tapi rasa gugupnya membuat Gun bodoh seketika.

Lalu ketika Gun menggunakan sudut matanya untuk mengamati, di situlah dia menangkap bayangan Perth sedang membuka pintu cafe salah satu mall di tengah kota Bangkok.

"Tuhan, jangan bikin Gun kelihatan bego please..." Batinnya sambil menggoyang goyangkan kakinya.

Lalu,

"Gun?" Suara Perth merasuk kembali ke otaknya memunculkan kenangan kenangan yang tidak bisa dibilang menyenangkan. "Gun??" Ulangnya sekali lagi sambil menggunakan kepalan tangannya untuk mengetuk meja karena Gun tidak memberi respon.

"Oh, hi Perth. Maaf aku nggak dengar." Dustanya sambil mengangkat wajahnya menatap Perth.

"Boleh aku duduk?"

"Kalau mau berdiri ya nggak papa. Hak kamu."

Lalu Perth tertawa kencang, bukannya tersinggung. "Kamu emang nggak pernah berubah ya, Gun...Aku kangen banget sama kamu yang gini..."

"Kangen?" Seperti ada sebuah sindirian yang dia tujukan.

"Iya, kangen. Mana mungkin aku nggak kangen. Kamunya gemesin gini." Dengan lancangnya pria itu mencubit pipi milik Gun.

"Perth!" Tegur Gun sambil menepis tangan pria itu. "Tolong jaga sikapmu."

"Hey! Jangan galak galak donk."

"Jadi kenapa? Apa yang mau kamu omongin?" Tanya Gun langsung pada pokoknya.

"Gun, jangan buru buru. Aku masih belum pesen minum lho."

"Aku banyak urusan Perth."

"Urusan? Misalnya?"

"Tugas kampus."

"Astaga..." Perth tertawa lagi. "Aku tahu kamu sepinter apa Gun, paling sepuluh menit selesai kan kerjaannya."

"Kalau kamu nggak mau ngomong, aku pergi." Gun bangkit dari kursinya.

"Hey hey!" Perth yang terkejut segera menarik Gun kembali duduk. "Oke oke, aku ngomong sekarang. Jangan jutek jutek donk, Gun...Aku pikir habis satu tahun aku tinggalin, kamu bakal kangen sama aku, kamu bakalan sadar kalau kamu juga suka sama aku."

"Kamu tahu itu nggak mungkin."

"Kamu masih sama, masih jutek."

"Aku nggak pernah berubah apalagi buat kamu, Perth."

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now