Mr. Jumpol (21+++)

15.3K 511 48
                                    

--------------------------
WARNING 21+++
--------------------------

Bangkok, Chulalongkorn Dormitory
November, 2020

-------------------------
12 Januari 2021
-------------------------

"Biar saya bantu bawakan barangnya." Ucap pengemudi taxi pada Off. Gun yang kelelahan jatuh tertidur setelah bercakap cakap tadi. Mau tidak mau, karena tidak tega membangunkan, Off memutuskan untuk menggendong kekasih mungilnya ke dalam dengan sangat berhati hati.

"Kamu itu kecil banget ya..." Bisik Off sambil dengan sangat pelan merebahkan Gun di atas tempat tidur.

"Nghhh..." Gun menggeliat kecil karena merasa tidurnya terganggu. Off yang tidak ingin pria kecil ini terbangun sontak menepuk nepuk lengannya sambil berjongkok di tepi tempat tidur agar Gun kembali tenang.

Wajahnya begitu damai saat tertidur. Gun tampan. Gun indah. Alisnya tebal, bulu matanya lentik, bibirnya indah. Off benar benar tidak habis pikir bagaimana seorang ayah bisa setega itu pada makhluk kecil rapuh di depannya sekarang.

"Mulai hari ini, aku ini mama kamu, papa kamu, pacar kamu, kakak kamu pokoknya semuanya deh. Nggak boleh sok kuat kalau di depan aku. Nggak berlaku. Kamu kalau mau nangis, nangis aja, mau ngeluh, ngeluh aja. Ya?" Off mengusap usap kening Gun lembut.

"Iya Off..." Jawab Gun lirih mengejutkan Off.

"Gun???"

Pria mungil itu mengerjapkan matanya beberapa kali menatap Off dengan, haru? Seperti itu yang bisa Off simpulkan.

"Kamu kenapa baik banget sama aku sih?" Tanyanya pelan.

"Aku baik karna aku sayang sama kamu. Aku baik karna kamu orang baik." Jawabnya sambil membalas tatapan Gun.

"Sini..." Gun menarik Off naik ke tepi tempat tidur.

"Mau di usap usap lagi kayak biasanya?" Tanya Off.

-----------------------------------SMUT---------------------------------------

"Mau, tapi di sini..." Dengan beraninya Gun membawa tangan Off masuk ke dalam bajunya lalu berhenti tepat di atas putingnya.

"Gun???" Off membelalak terkejut.

"Aku siap, Off. Sekali lagi aku bilang sama kamu kalau aku siap." Tatapan Gun mulai berkabut gairah.

"K-kamu bener bener yakin? Eh, maksud aku kamu udah siap? Bakalan sakit lho, Gun..." Off mengingatkan sekali lagi.

"Offf sssstttt." Dengan nakalnya Gun menggesekkan telunjuk Off pada putingnya.

"Gun..." Nafas Off mulai memburu mendengar desahan Gun serta melihat bagaimana dia menggigit bibir bawahnya menahan gairah.

"Please..." Mohonnya.

Dengan sigap Off segera melompat naik ke atas tempat tidur memposisikan dirinya tepat di atas Gun. "Aku janji aku bakal pelan banget. Kalau sakit kamu harus bilang, kita bisa tunda ini sampai kamu siap. Oke?"

"Hmm..." Gun mengangguk patuh. "Off..."

"Ya?"

"Boleh pake lampu kecil aja? Aku malu..."

"Astaga lucunyaa, boleh kog. Sebentar aku redupin dulu ya." Pria itu segera menepukkan kedua tangannya hingga lampu di kamar mereka meredup dengan sendirinya. "Segini cukup?" Tanya Off. Gun mengangguk pelan.

"Gun, kalau sakit bilang ya? Beneran ya? Jangan di tahan, Aku juga nggak pernah ngelakuin ini sebelumnya, maaf kalau misalnya nanti sak.." Belum sempat Off menyelesaikan kalimatnya, Gun sudah menarik tengkuk pria itu lalu melumat bibirnya penuh gairah.

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now