Perjuangan Baru dimulai...

4.4K 497 141
                                    

__________________________________________________________
Hai babiis, sayang sayangnya aku semua..
Gimana hari kalian?
Aku tahu di twitter lagi kacau ya?
Aku juga kaget kog awalnya waktu liat itu..
Kita boleh kaget, kita boleh sedih, kita boleh kecewa, boleh banget dan nggak ada satupun dari orang orang disekitar kamu yang boleh nyalahin kamu karena perasaan kamu itu.
Babiisku boleh ngerasain semua perasaan negatif itu.
Tapiii, jangan lama lama ya.
Sejak awal kita memutuskan untuk sayang sama mereka itu kita sudah tahu konsekuensinya apa.
Mereka itu udah dewasa, punya pemikiran dan pertimbangannya masing masing.
Dan mereka tahu apa yang terbaik buat mereka.
Kita, babiis, di sini tugasnya adalah mendukung mereka sebagai seorang penggemar, penggemar yang tahu kapan harus berhenti kalau sudah melewati batas.
Tugas kita adalah memastikan kalau mereka dan KITA sendiri itu bahagia.
Aku percaya, apapun hubungan mereka, mereka bakal tetep saling sayang satu sama lain sebagai Papii dan Gun, dan kita harus percaya itu.
Babiis, kalau kalian ngerasa ngga bisa take kabar ini dengan baik, mending kalian libur dulu dari sosial media, take time ya..tenangin hati kalian, kembali lagi kalau kaliah udah baik baik aja.
Harus sayang sama diri sendiri dulu baru sayang sama orang lain, oke??

Hari ini author kasih cerita yang agak panjang, semoga cerita chapter ini bisa kasih comfort ke hati kalian ya..
Sayang kalian semuanya 💚💚💚
__________________________________________________________

Bangkok, Chulalongkorn University
Agustus, 2020

----------------------------
12 Desember 2020
----------------------------

Sudah tiga hari ini Gun selalu kembali ke dormitori dengan perasaan kacau. Bukan karena tugas tugas yang mulai menumpuk, bukan juga karena bibi Nart yang baru kemarin mengabarkan bahwa ayah Gun membawa kekasihnya pulang ke rumah. Gun tidak peduli.

Tapi Off. Pria itu menjadi semakin aneh setiap kali bertemu dengan Gun. Misalnya saja hari ini. Gun, Alice dan New tidak sengaja berpapasan dengan Off, Tay dan Prim di depan aula dan Off dengan anehnya hanya memberi sebuah anggukan kecil pada mereka lalu mengalungkan tangan pada pundak Prim membawanya pergi menjauh.

Tay sempat terkejut sebentar sebelum Off memanggilnya untuk bergegas. Gun juga terkejut. Tapi tidak dengan Alice dan New.

Tepat setelah Gun meninggalkan mereka berdua di taman dekat kantin beberapa hari lalu, New segera mengajak Alice untuk menemui Off dan membicarakan tentang rencana mereka.

Tapi sekeras apapun Alice dan New meyakinkan Off bahwa Gun bukan tidak menyukai Off tapi hanya menyangkal, Off tidak lagi tertarik dengan rencana konyol itu.

Dengan tegas dan sedikit limbung, Off menyatakan mundur. Alice dan New yang hendak melanjutkan misi untuk meyakinkan Off akhirnya memutuskan untuk diam saat melihat betapa terlukanya Off karena kalimat kalimat kasar yang dilontarkan oleh Gun.

"Kamu tahu kan Off keluarga macam apa yang dihidupi oleh Gun. Aku cuma mau kamu pertimbangin lagi. Aku mau Gun bahagia aja." Ucap Alice saat itu.

Tapi Off tetap bersikukuh untuk mundur. "Al, kalau Gun minta aku untuk berjuang bareng sama dia buat ngilangin traumanya, aku siap, dengan semua yang aku punya, Al. Tapi kalau aku harus berjuang sendiri buat mapah dia kepermukaan air, sedang dia sendiri tetep bertahan pengen di dasar, aku nggak bisa. Berat, Al. Aku juga mau bahagia." Jawab Off waktu itu membungkam Alice dan New.

Berakhir sudah rencana konyol mereka beberapa hari yang lalu, dan sekarang, demi mengobati luka hatinya, Off memilih untuk membuka hatinya pada Prim yang ternyata tidak terlalu buruk.

Prim memang sedikit menyebalkan karena cara bicaranya yang terlalu berani dan terus terang, dia juga sedikit menyebalkan jika menyangkut cara berpakaian yang terlalu terbuka, tapi diluar itu dia cukup menyenangkan untuk dijadikan teman bercerita.

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang