Cemburu Tanda?

4.2K 442 69
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
September, 2020

---------------------------
20 Desember 2020
---------------------------

Sudah hampir dua minggu ini Off dan Gun bermain petak umpet dengan kawan kawannya. Melelahkan memang karena mereka harus memutar otak dua kali lebih keras dari biasanya.

Seperti hari ini misalnya.

"Ini gimana maksudnya?" Alice menyerahkan ponselnya pada Gun.

"Emangnya kenapa?"

"Hey! Sejak kapan kamu jalan sama Off?"

"Kita cuma jalan sebelahan, Al. Kali aja kamu lupa kalau dormitori kita sama.

"Tapi kan jadwal kuliahnya enggak. Dia nungguin kamu? Atau kamu nungguin dia?" Tanyanya penuh rasa ingin tahu.

"Ck! Ini nggak sengaja. Nggak sengaja, Al. Aku nggak nungguin dia, dia juga nggak nungguin aku, kita nggak sengaja ketemu di depan pos satpam." Jelasnya sambil berusaha setenang mungkin.

Tentu saja Alice tidak percaya. Gun aneh. Off juga aneh. Belakangan ini mereka aneh sekali. Tapi Alice belum punya bukti apa apa karena alasan mereka selalu saja masuk akal.

"Ya udah, awas ya kalau sampe kamu jilat ludah kamu sendiri trus ngga cerita aku."

"Apaan sih, Al..." Gun mulai kesal karena takut rahasianya terbongkar.

"Ya udah makan yuk, New udah nunggu di kantin." Alice menarik tangan Gun tanpa persetujuannya.

Sembari berjalan ke kantin, Gun gelisah. Dia tahu hari ini biasanya mereka akan makan bersama Off dan Tay. Bukan tidak ingin bertemu dengan Off, tapi Gun lelah sekali harus berulang kali memutar otaknya setiap teman teman mereka berulah.

Tapi ternyata hari ini bukan hanya teman teman mereka saja halangan Gun. Pin, teman seangkatan Off yang berada di satu proyek mata kuliah yang sama dengan Off dan Tay entah bagaimana caranya bisa duduk di sebelah Off bergabung dengan mereka. Gun mengernyitkan alisnya mentap Off. Dia tidak suka melihat wanita itu duduk di dekat Off, bukannya di sebelah Tay.

Pria yang ditatap Gun menggigit bibirnya cemas. Off tidak mungkin dengan sengaja pindah karena jelas akan menimbulkan pertanyaan untuk teman teman mereka.

"Hai Al, Hai Gun..." Sapa Tay lalu diikuti dengan Off dan Pin.

"Tumben di sini, Pin?" Tanya Alice.

"Iya P'...Pin habis minta Off ajarin statistika." Jawabnya sopan.

"Oh, kalau nggak paham, kamu bisa kog ikut kelas aku. Aku tiap kamis bikin kelas bimbingan gitu." Gun menyela pembicaraan mereka membuat Off mendengus geli. Pria kecilnya cemburu.

"Nggak papa, Gun. Toh Pin emang satu kelompok sama kita, jadi sekalian aja. Lagi pula Off dengan senang hati kog ngajarin dia." Jawab Tay mengusik hati Gun.

"Oh, suka rela ya..." Sindir Gun sambil menatap Off tajam. Ingin sekali Off menampar Tay dengan laptopnya. Tapi tidak mungkin. Bisa bisa Gun membunuhnya terlebih dulu.

"Hey kalian, sana pada pesen makan." New yang baru saja kembali, mengambil duduk di sebelah Gun.

"Yuk," Alice mengajak mereka semua.

"Kalian pergi aja dulu, aku belakangan. Kalau New sendiri, nanti tempat duduk lainnya diambil orang." Gun beralasan.

"Aku juga kalau gitu...Kalian dulu aja." Kali ini giliran Off berbicara.

"Nggak perlu Off, aku sama New aja cukup." Gun menatap Off tajam. Off tahu pria itu sedang kesal.

"O-oke, aku ikut deh Al..." Lalu mereka semua berlalu meninggalkan Gun dan New yang mulai menyantap makanannya.

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now