Salah Paham.

6.7K 386 46
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
November, 2020

-------------------------
15 Januari 2021
-------------------------

Ada yang berbeda pagi ini. Sejak tadi setiap beberapa menit sekali New menyenggol lengan Alice hanya untuk meminta perhatiannya. Bagaimana tidak, Gun sepertinya sudah Gila. Makhluk kecil pelit senyum itu sudah ratusan kali terkekeh sendiri dalam kurun waktu sepuluh menit ini. New memang berlebihan, tapi Gun juga tampak berlebihan.

"New, sekali lagi kamu nyenggol nyenggol aku, nanti siang kamu makan sendiri di kantin."

"Ya makanya ayo temenin aku tanya Gun."

"Aku nggak penasaran, kalau kamu penasaran, kamu aja yang tanya."

"Ish! Bilang aja penasaran tapi males tanya. Ya kan?"

"Ck!" Alice menatapnya tajam.

"Nggak asik." Ucap New kesal lalu segera menggeret kursinya mendekat pada Gun.

"New, kurang deket. Sini aku pangku sekalian." Rutuk Gun.

"Kamu pasti udah tunggang tunggangan ma Off ya?" Bisiknya tidak tahu diri.

"NEW!" Gun berteriak kencang saking terkejutnya. Untung saja kelas masih sepi.

"Astag Gun! Bisa lepas kuping akuuuuu!!!!" Balas New tidak kalah kencang sambil mengusap usap kupingnya yang berdengung.

"Habisnya mulut kamu itu ya astaga..." Gun mengusap dadanya. "Lain kali kalau ngomong itu dipikir. Ini kampus, bukan cafe."

"Lah lucu ni anak, aku kan tanyanya bisik bisik, kamu tu yang berlebihan. Biasanya kalau reaksinya kayak gini sih bener. Ya nggak? Bener nggak?" Goda New.

"Bener pantatmu!" Gun memukulkan buku tipisnya pada puncak kepala New.

"Ya gimana ya Gun, habisnya kamu dari tadi tu senyum senyum gitu lho. Udah gitu aura kamu tuh beda, kayak bersinar. Kayak aura pengantin baru. Udah gitu ya kamu jalannya kenapa kayak gitu hayooo..." Ucapnya sambil memicingkan mata seolah menganalisis pria di hadapannya sekarang.

"Kayaknya kamu belum sarapan makanya ngelantur."

"Hih! Tinggal jawab iya atau enggak gitu apa susahnya sih."

"Enggak enggak enggak enggak enggakkkkkkk. Kamu ngaco. Puas?"

"Oke. Aku yakin kalau udah..."

"New!" Pekik Gun.

"New, udah ah. Lagian udah atau belum juga bukan urusan kita kan." Tegur Alice.

"Tun dengerin..."

"Kan aku cuman pengen tahu, Al. Biar Gun bisa bagi pengalamannya gitu lho..."

"Pengalaman kepalamu!" Ucap Gun kesal sambil kembali berfokus pada susunan acara untuk rapat nanti.
####

Berbeda dengan Gun yang tampak seperti taman bunga, Off justru nampak seperti sedang berjalan di atas duri. Percakapannya tadi pagi dengan Gun membuatnya merasa...Hmm, tidak tahu. Off tidak bisa menggambarkan perasaannya. Sedih kah? Kecewa kah? Terkejut kah? Atau apa Off tidak tahu. Pasalnya saat mereka sedang berada di dalam lift dormitory mereka, Gun menyuarakan sebuah permohonan yang menurut Off agak aneh. Entah karena malu mengakui atau karena apa tapi yang pasti Gun dengan vokal meminta Off untuk tidak memberitahu pada siapapun bahwa mereka sudah berhubungan badan. Termasuk pada Tay.

Off pikir mungkin karena pikiran konvensional Gun yang membawa dia pada keputusan ini. Tapi entahlah, kenyataan bahwa Gun berusaha menyembunyikan ini membuat hati Off gusar. Padahal bukan sebuah masalah besar. Lalu apakah semua orang yang berpacaran seperti ini? Tapi tidak. Off saat menginjak bangku menengah ke atas dulu sering sekali mendengar teman teman prianya mengumbar ke sana kemari dengan siapa saja mereka sudah tidur. Mungkin mereka yang aneh. Bukan Off.

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang