Gagal Lagi...

3.5K 322 40
                                    

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
31 Januari 2021
-------------------------

Lucu. Kadang kekasihnya bisa selucu ini. Gun sudah berjanji akan menunggu Off menyelesaikan mandi malamnya lalu mereka akan melanjutkan kegiatan yang sudah tertunda hampir seminggu ini. Tapi apa? Pria mungil kecil lucu mini itu malah tertidur dalam keadaan yang mengenaskan. Tubuhnya menelungkup kaku di atas sofa hingga wajahnya habis terbenam di atas bantal bulu yang empuk. Entah bagaimana bisa dia berakhir seperti itu, yang pasti Off hampir saja berteriak histeris mengira bahwa kisah cintanya telah berakhir, tapi untung saja tidak jadi karena beberapa detik kemudian Gun tiba tiba berteriak kesal memaki entah pada siapa mengatakan bahwa dia tidak bisa bernafas. Lalu setelah itu hening. Dia kembali tertidur dengan lagi lagi kepala yang terbenam seluruhnya di atas bantal bulu. Off hampir saja terjengkang karena menahan tawanya.

"Ya astaga anak ini..." Off gemas sekali melihatnya. Pria itu bergerak menghampiri Gun pelan sekali agar tidak membangunkannya. "Lihat ya, nanti kalau sampe kita gitu gitu-an, kamu nggak aku kasih ampun. Nggak bisa jalan biarin deh!" Bisik ya sambil membawa tubuh ringan Gun ke atas kasur. "Selamat malam anak kecil yang suka es krim vanilla, aku sayang tambah banyak sama kamu." Ucapnya pelan sambil menarik selimut ke atas menutupi tubuh mungil Gun menyisakan hanya kepala yang menyembul.
####

Setelah menyelesaikan sarapan paginya berasama Dararat dan Pick, Off dan Gun segera bergegas untuk pergi menemui Yim karena jarak tempat tinggalnya lumayan jauh dari pusat kota. Hampir dua jam.

"Paling enggak kasih tahu aku dulu donk Off siapa bibi Yim..."

"Bibi Yim itu dulu yang jagain mama dari mama belum lahir sampe aku umur sembilan belas, Gun."

"Wow! Kerja berapa lama tuh?"

"Berapa ya? Empat puluh tahun ada kali Gun, dia udah kayak nenek aku sendiri. Pokoknya yang terbaiklah."

"Gila sihhhh, bibi Nart kalah pamor kalau kayak gini," kekeh Gun. "Trus kenapa berhenti Off? Sakit?"

"Hmm. Dia sakit. Padahal kita udah paksa dia buat tetep di rumah aja, gantian kita yang rawat dia. Mama juga sampe nangis nangis minta dia nggak pergi, tapi tetep aja ngeyel."

"Ada yang jagain emangnya?"

"Ada anaknya. Mama minta anaknya berhenti kerja, jadi semua biaya hidup mereka mama papa yang tanggung. Tapi mama tiap awal bulan sama aku juga pasti ke sana nengokin bibi Yim."

"Umur berapa sekarang?"

"Waduh. Dulu kata mama waktu ngurus mama dari bayi sih dia umur dua puluh-an ya...Harusnya berarti sekarang udah enam puluhan gitu lah..."

"Sayang banget ya kamu Off..."

"Sayang lah, Gun...Sama kayak sayangnya aku ke kamu."

"Mulai..." Ucap Pitt dan Gun bersamaan membuat ledakan tawa Off terdengar saat itu juga.

"Kamu kemarin yang anter mama, Pitt?"

"Yes, boss...yang mau masuk ke gang gang nggak pake ngomel ya cuman aku."

"Pitt the best!!"

"Emang..." Jawabnya sombong membuat Gun dan Off mendengus kesal bersamaan.
####

"Permisi..." Ucap Off sambil mengetuk pintu rumah yang tampak tidak terlalu besar itu. Rumahnya tampak lengang seperti tidak ada kehidupan. Biasanya bibi Yim akan duduk di depan rumah sambil bercakap cakap dengan tetangga tetangganya. Namun hari ini jangankan bibi Yim, tetangga tetangganya pun tidak ada satupun yang terlihat.

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now