Je T'aime Aussi Mon Amour...

3.8K 328 145
                                    

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
4 Februari 2021
-------------------------

Begitu tiba di rumah, tanpa basa basi Gun menyeret kakinya ke dalam kamar.

"Susul dulu, Off. Barang barangnya biar aku yang urusin."

"Thank you, Pitt." Off menepuk bahunya lalu berlari menyusul Gun. Nafasnya dia tarik dalam dalam lalu dihembuskan dalam sepuluh hitungan. "Mending ujian militer deh kayaknya daripada ujian cinta. Ayo bisa Off! Satu dua tiga!" Pekiknya tertahan sembari mulai menekan tangkai pintu kamarnya.

Kekasih lucunya yang sedang marah itu tampak mungil tertutup selimut di atas tempat tidur Off yang berukuran besar. Hanya punggung dan kepala bagian belakangnya yang tampak.

Off melangkah perlahan berharap Gun tidak mengusirnya keluar saat menyadari kedatangannya.

"Aku nggak mau ngomong apa apa sama kamu." Langkah Off terhenti mendengar penuturan Gun. "Kasih aku waktu buat tenangin hati aku. Aku lagi aneh."

"Gun..."

"Please, Off..."

Off menghela nafasnya gusar. "Aku ada di bawah ya, kalau kamu butuh aku, kalau kamu butuh penjelasan aku, atau kalau kamu butuh aku buat ngelampiasin kesel kamu, kirim pesan ke aku. Oke?"

Tidak ada jawaban dari Gun.

"Aku keluar ya...Beneran lho ya...Aku keluar ya, Gun..." Ucapnya sambil berjalan dengan pelan menuju ke arah pintu berharap Gun merubah pikirannya.

Tidak. Pria kecil itu tetap pada pendiriannya.

"Oke aku keluar..." Pamit Off.

Gun memutar tubuhnya menghadap ke arah pintu tepat setelah suara menutupnya terdengar. Dia terdiam tidak benar benar bisa menggambarkan perasaannya.

Marah? Sepertinya tidak terlalu. Kesal? Ya, ada sedikit kesal. Kecewa? Tidak tahu. Off bilang dia tidak tahu Namtan akan ikut.

"Aku mesti gimana?" Batin Gun sedih. Jujur saja pening di kepalanya sudah jauh berkurang, namun keluar menemui Off rasanya dia belum sanggup.

Gun akhirnya memutuskan untuk memejamkan matanya.

Entah sudah berapa lama dia tertidur, pintu kamarnya berbunyi.

-tok tok tok-

"Nak, ini mama sayang..."

Gun terperanjat, "Masuk ma..." Pria kecil itu menarik tubuhnya bangun dari tidur sambil mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali.

"Gun...Gimana?"

"Nggak papa ma, kepala Gun udah jauh mendingan kok."

"Turun yuk makan biar kamu nggak tambah sakit."

Gun menggigit bibirnya gusar. "Kalau kamu nggak mau ketemu Off, mama minta mereka bawain makan kamu naik ya..."

"Ma??"

"Off nyebelin ya hari ini?"

"Nggak gitu ma..."

"Tadi mama udah ngomong sama dia. Mungkin Gun mau bener bener denger ceritanya dari sisi Off? Tapi jangan dipikirin deh, kamu pokoknya harus sembuh dulu baru mikirin Off. Oke?"

"Ma..."

"Udah jangan dipikirin dulu. Mama minta mereka bawain makanannya ke atas ya?"

"Nggg, nggak usah ma...Gun turun aja nggak papa."

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now