Off dan Tay si Primadona

4.7K 474 34
                                    

Bangkok, Chulalongkorn University
Juli, 2020

----------------------------
15 November 2020
----------------------------

"Al, jangan tanya." Gun memotong Alice tepat sebelum sepupunya itu membuka mulut begitu melihat Gun memasuki ruangan. "Aku lagi ngga mau ngomongin masalah semalem."

New segera menarik Alice menjauh. Wajah Gun seram. Biasanya juga seram, tapi kali ini sepertinya sudah di ambang batas maksimal.

"P'Gun, Mrs. Siu memintamu ke ruangannya sekarang." Ploy, salah satu panitia Gun tiba tiba muncul dan memberi kabar.

"Mrs. Siu?" Gun mengernyitkan dahinya. Alice dan New saling menatap seperti tahu mengapa Gun harus menemui dosen kesiswaan itu.

"Titip ruangan, aku pergi dulu." Pamit Gun pada mereka. Sepeninggal pria kecil itu, Alice mengeluarkan ponselnya.

"Off perlu tahu nggak?"

"Jangan bikin perang dunia ke empat deh. Tadi malem aja aku udah serangan jantung." New mengingatkan.

"Tapi ini pasti gara gara kemarin yang pertandingan berenang deh, New. Apalagi coba yang bisa bikin Gun dipanggil sama dosen kesiswaan."

"Ya udah tunggu dulu. Toh belum tentu juga kan."

"Ya udah lah." Alice kemudian mengurungkan niatnya untuk menghubungi Off.
####

Gun terkejut ketika memasuki ruangan Mrs. Siu, Off sudah terduduk manis di sana.

"Samat pagi Mrs." Gun memberikan wai lalu melirik sebentar ke arah Off yang menatapnya dengan pandangan serba salah. Mrs. Siu memberi gesture mempersikahkannya untuk duduk disebelah Off.

"Mungkin kamu sudah bisa menebak mengapa saya memanggil kamu kesini, Gun." Gun mengangguk pelan.

"Maafkan saya, Mrs., saya janji tidak akan terjadi lagi."

"Kamu beruntung Off hanya mengalami keram. Bisa kamu bayangkan jika lebih dari ini? Dengan apa kamu akan bertanggung jawab Gun? Dengan jabatan ayahmu?" Mrs. Siu tidak pernah takut dengan apa yang ia ucapkan. Itulah mengapa semua rekan memintanya menjadi dosen kesiswaan.

Off bisa melihat Gun sedang menahan emosinya sekarang. Tangannya dikepal erat, tubuhnya sedikit bergetar.

"Mrs. Siu anda keterlaluan sekarang." Off memotong pembicaraan mereka dengan tidak sopan. Gun seketika itu juga menggunakan sepatunya untuk menendang kaki Off. Tapi sepertinya dia tidak peduli. "Saya sudah bilang saya yang memaksa dia untuk mengijinkan saya bertanding. Mrs. bisa melihat melalui CCTV jika tidak percaya bahwa dia sudah melarang saya masuk ke dalam air. Ini semua tidak ada sangkut pautnya dengan Gun apalagi bapak Rektor." Gun mengernyitkan alisnya menatap Off.

"Kamu beruntung orang tuamu tidak menuntut, Off."

"Saya bisa menjamin saya memiliki orang tua yang bisa membedakan siapa yang salah dan siapa yang benar, Mrs. Tenang saja. Mereka tidak akan menuntut siapapun karena ini semua salah saya. Jadi bisakah anda mengijinkan kami untuk keluar?"

Mrs. Siu tidak bisa berkata apa apa lagi karena Off sendiri menyalahkan dirinya.

"Saya tidak mau mendengar kejadian seperti ini terulang lagi di semua cabang perlombaan. Kamu paham, Gun?"

"Khab, Mrs. Saya paham."

"Silahkan kalian keluar."
####

"Gun." Panggil Off setelah beberapa menit tidak bersuara sejak keluar dari ruangan Mrs. Siu.

"Aku lagi nggak mau bahas apapun, Off." Gun, dengan nada dinginnya membungkam Off. Jarak satu meter diantara mereka jelas menyuarakan bahwa kedua orang ini tidak memiliki hubungan yang baik.

My Every "First" With YouHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin