Nggak jadi Berlayar?

4.1K 271 145
                                    

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
16 Februari 2021
-------------------------

Gun mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya menyadari dirinya sedang tidak berada di dalam kamar. Dahinya mengerut berusaha memanggil kembali ingatannya tadi malam.

Kosong.

"Nghhhh..." Erangnya sambil berusaha meregangkan otot otot tubuhnya yang terasa kaku sekaligus ngilu. Matanya kembali terpejam, namun tidak dengan semua syaraf syaraf di otaknya yang melalang buana mencari alasan ketidakhadirannya di dalam kamar.

Gun kembali membuka mata memastikan bahwa apa yang terjadi kemarin bukanlah mimpi. "Ini aku beneran ada di villa kan ya? Kog sepi banget tapi?" Batin Gun sambil menggaruk garuk bahunya yang terasa gatal namun perih.

"Sssttt..." Gun membuka matanya cepat lalu menatap kemana rasa perih itu berasal. "Aw!" Gun memekik terkejut saat melihat luka goresan cukup panjang di sana. "Apa sihhh..." Ucapnya kesal. "Off mana lagi?" Gun mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. "Oh, aku beneran di villa sih. Ya tapi Off mana? Ya mana aku tahu? Kenapa aku tanya sama aku sendiri? Aku nggak tahuuuuu!!!" Pekiknya menepuk nepuk sekitaran luka goresnya yang mulai terasa perih.

"Gun??? Kog udah bangun sih jelly aku..." Off yang baru saja menutup pintu masuk utama segera berlari menghampiri kekasihnya yang nampak masih setengah sadar itu.

"Off kemana???"

"Nih, beliin kamu obat merah sama hansaplast."

"Buat ini ya?" Tunjuk Gun pada luka di lengannya. "Emangnya aku kenapa sih Off?" Tanya Gun ingin tahu.

"Kamu sih kebanyakan minum makanya kayak gini."

"Aku? Minum? Ngaco kamu Off, aku mana bisa minum?"

"Susah nih kalau ngga ada CCTV, apapun yang aku omongin pasti kamu bakal bilang bohong."

"Gimana ceritanya?"

"Lupa se lupa lupanya??"

"Aku cuma inget kemarin habis kita ituuuuu, gituannn...Kamu ngajakin aku main kartu di pinggir kolam, trussss...Oh astaga, yang kalah minum ya??"

"Padahal kamu cuma minum satu teguk tapi binalnya astaga!!!"

"Off...emang aku ngapain?" Tanya Gun panik.

"Kamu pernah ngebayangin ngejar orang subuh subuh pake pisau nggak??"

"Nge...Hah??? Aku ngejar kamu pake pisau??"

"Mau tau yang lebih gila lagi??"

"Udah cepet cerita apaan?"

"Kamu nangis nangis trus muntah sambil maki maki aku brengesek."

"Nggak. Ngarang kamu."

"Ya udah kalau nggak percaya..." Off mulai mengoleskan obat merah pada lengan Gun.

"Ssttttttt sumpah sakit banget."

"Tahan ya..." Off dengan telaten membuka hansaplast lalu menempelkannya pada luka Gun. "Udah!"

"Thank you. Trus luka ini?"

"Luka ini ya astaga, aku sakit hati lagi kalau inget."

"Kenapa??"

"Aku tuh naik ke atas ambilin kamu baju ganti, waktu balik ke bawah kamu udah ngegores ujung pisaunya di sini."

"Hah?"

"Hah?? Aku lebih hah lagi tau nggak??? Kaki aku lemes sampe rasanya mau nangis liat darah kamu netes. Udah gitu kamu sambil nangis nangis minta es krim. Mana ada coba es krim jam lima subuh?? Di deket sini juga nggak ada apotek. Kamu bisa bayangin nggak sepanik apa aku kemarin?"

My Every "First" With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang