Kebetulan Tidak Masuk Akal Lainnya.

4.1K 326 203
                                    

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
9 Februari 2021
-------------------------

Baru sepagi ini namun Dararat sudah sibuk berlari kesana kemari dengan rambut yang bergoyang goyang lucu karena terikat ke atas puncak kepalanya. Walau sudah menyalakan semua pendingin ruang tamunya, keringat tetap saja sesekali mengalir dari pelipisnya.

"Ma?" Panggil Gun dari ujung tangga.

"Hey! Kog udah bangun?" Tanyanya sambil melirik ke arah jam dinding. "Baru jam enam lhoo..."

"Iya ma, kemarin malem tidurnya nggak malem malem amat soalnya. Mama pasang pohon natal juga?"

"Iya, duh mama itu saking sibuknya lupa lho kalau hari ini itu natal. Kesel kan!" Pekiknya kesal sambil sibuk memilah mana mana saja bola bola kristal yang akan dia gantung di pohon natal.

"Tadi pagi papa pikir ada gempa, eh ternyata mama kamu geret geret pohon natal dari gudang sambil ngomel ngomel." Pick yang berjalan dari arah dapur sambil membawa secangkir kopi menimbrung pembicaraan mereka.

"Pagi pa..."

"Gimana tidurnya? Jangan bilang kamu kebangun gara gara mama berisik?"

"Ah, enggak kog pa. Gun udah kebangun sebelum ada suara apa apa di lantai bawah. Mama kenapa nggak minta tolong orang aja daripada pusing gini?"

"Mama kamu ini, kalau udah urusan pohon natal, jangankan pekerja pekerja di sini, papa aja nggak boleh ikut pegang pegang takut rusak katanya."

"Ih enak aja, boleh kok. Sini Gun bantuin mama pasang."

"Lah???" Pick membelalakkan matanya kesal melihat kelakuan Dararat.

"Sorry ya pa, kayaknya Gun udah ambil alih tahta kerajaan papa." Godanya sambil kemudian berjalan ke sebuah kotak besar tempat Dararat sejak tadi bersibuk sibuk ria.

"Udah ah papa mau mandi aja. Kesel."

"Selamat kesel papa!!" Teriak Dararat sambil melambaikan tangannya senang. "Mama suka banget bikin papa kesel soalnya kalau lagi ngerajuk gitu ngegemesin banget." Jelasnya sambil tertawa.

"Nggak beda jauh sama Off ternyata." Timpal Gun membuat Dararat menghentikan pergerakan tangannya lalu menatap Gun sambil menggigit bibirnya seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Kenapa ma?"

"Hmm, mama mau tanya sama kamu. Off itu selama ini nyusahin nggak sih? Maksud mama dia kan terbiasa hidup nyaman di sini. Ini nggak bisa, itu nggak bisa. Mama takutnya pacaran sama kamu, bukannya ngejagain malah nyusahin."

Gun terkekeh mendengarnya. "Ma, tenang aja. Off nggak pernah nyusahin sama sekali. Off pernah bantu Gun ganti gas lhooo, dia pernah masakin Gun telur, trus dia pernahhhh hmmm...Pokoknya nggak pernah nyusahin deh. Justru Gun yang banyak nyusahin dia, apalagi mama tahu kan keluarga Gun kayak apa."

"Wow wow wow, udah udah. Kalau udah nyerempet ke sana kita stop aja. Oke?"

"Gun nggak papa kog ma. Udah kebas kalau ngomongin ini."

"Ya tetep aja nggak usah dibicarain. Oke? Mending kita selesaiin ini trus nanti kamu sama Off bantuin mama belanja ya...Nanti malem Uncle Patrick trus mama papanya Tay sama Oab juga mau ke sini, mau makan malem. Kalau buat mereka, mama nggak berani kasih ke pelayan buat belanja. Biasanya Pitt sih, tapi hari ini dia mau keluar kota. Mama masih punya banyak urusan. Duhhhh pusing kepala mama ini." Jelasnya panjang kentara sekali banyak hal sedang berlari lari di kepalanya.

"Pasti benernya urusannya bisa di kasih ke orang lain tapi mama nggak mau. Iya kan?"

"Kamu mata matain mama ya?"

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now