Pitt vs OffGun = 1:0 (21+++)

14.2K 373 189
                                    

--------------------------
WARNING 21+++
--------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
Nb:
Serius 21+++ nya panjang banget, hampir satu chapter juga dan ada GunOff nya.
Kalian bisa skip kalau nggak berminat sama GunOff ya...
Nanti aku kasih warning bagian GunOff nya...
Happy Reading ♡♡
-----------------------------------------------------------------------------------

Bangkok, Chiang Mai
Desember, 2020

-------------------------
1 Februari 2021
-------------------------

Gelap, namun hangat. Matanya mengerjap beberapa kali sembari mencari memori dari dalam kepalanya bagaimana dia bisa sampai ke atas tempat tidur padahal seingatnya tadi tubuhnya sudah terlentang tak bertenaga di atas sofa. Lalu Gun berdecak pelan menertawai kebodohannya. Siapa lagi jika bukan Off. Diliriknya jam dinding yang terpasang tinggi disamping kirinya.

"Pantes aja bodoh, orang masih jam tiga pagi." Batinnya menertawai diri sendiri. Gun menguap beberapa kali sebelum akhirnya bergeser pelan dari pelukan Off lalu bangkit dari tempat tidur untuk mengabulkan permintaan kantung kemihnya, alasan Gun membuka matanya sepagi ini.

Sekembalinya dari kamar mandi, Gun memutuskan untuk mengambil ponselnya. Gun tahu harusnya dia segera naik ke atas tempat tidur dan menyeruak masuk kembali ke dalam pelukan Off, namun suara di kepala Gun memerintah tangannya untuk membuka kotak pesan.

Dahinya berkerut membaca sebuah pesan dari seseorang. Tidak berencana membukanya, Gun hanya membaca deretan huruf yang tercetak pada baris pertama. Dadanya bergemuruh, bukan karena senang, namun lebih karena rasa kesal yang berlebihan. Gun kemudian memutuskan untuk menghapus pesan itu, melempar ponselnya ke atas sofa lalu menyelusup bak penyamun ke dalam pelukan Off.

Teraturnya suara detakan jantung Off membawa Gun dengan cepat kembali ke alam mimpi. Mungkin hanya alasan saja, yang benar adalah karena Gun memang benar benar mengantuk.
####

Rasanya baru saja memejamkan mata beberapa saat, Gun merutuki dirinya karena bermimpi kotor. Mungkin karena terlalu lama tidak merasakan sentuhan Off, tubuhnya mengirimkan sinyal rindu pada otak sehingga diwujudkan oleh benda tidak bulat sempurna itu melalui sebuah mimpi. Di dalam mimpinya dia merasa seperti sedang tertidur, posisi yang sama yang selalu dia lewati setiap malam bersama Off, punggungnya menempel di dada kekasihnya dengan dua sepasang tangan yang selalu terkait di depan perut Gun.

Gun merasa tengkuknya seperti sengaja di tiup oleh Off, geli hingga membuat bulu kuduknya berdiri. Namun dia tidak bisa melakukan apapun karena ini hanyalah mimpi, matanya serasa ditimpa berliter liter pelekat hingga membukanya saja butuh kekuatan yang besar. Gun kelewat mengantuk.

"Eh!" Tidak berhenti disitu, tiupan tiupan pelan Off kini berubah menjadi sebuah kecupan kecupan kecil pada tengkuknya. Tidak bisa membuka mata, Gun hanya bisa merengek. "Nghhh!" Kesal karena dia butuh tidur, namun Off tidak berhenti mengganggunya. Gun yakin sekali di dalam mimpinya dia berusaha menghentikan kecupan kecupan itu dengan menggeliatkan tubuhnya.

Berhasil. Kecupan itu terhenti. Ya, terhenti karena Off memutuskan untuk terkekeh sebentar sebelum kemudian kembali menyerang tengkuk Gun dengan kecupan kecil lainnya. Semakin cepat dan basah.

"Nghhhh!" Desah Gun kesal karena kecupan itu benar benar mengganggu tidurnya. Tapi sang empunya bibir nampak tidak peduli dengan kekesalan Gun. Sekarang tidak hanya bibir, kedua tangan yang biasanya terpaku mati diatas punggung tangan Gun perlahan mulai menggerayang masuk ke balik baju menyentuh inci demi inci kulit perutnya.

------------------------------------SMUT--------------------------------------

Di dalam mimpinya, Gun seperti tidak berdaya. Dia hanya bisa mendesah kesal tanpa bisa memberontak. Kedua tangannya seperti sedang diperintahkan dengan sengaja untuk diam tanpa boleh melakukan apapun.

My Every "First" With YouWhere stories live. Discover now