61. Dilema/Mabok

2.2K 228 34
                                    

"Lo mau ngomong apa Jun?" tanya Karina begitu mereka duduk bersisian di bangku taman, Namsan Park. Sebelumnya mereka sudah berkeliling dulu, main di mall, makan di cafe dan terakhir nongki di Namsan Park.

Junkyu jadi gugup dan deg-degan banget. Tangannya bahkan sudah keringetan. Tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan itu semua dari Karina.

"Ladies first, kan lo bilang ada yang mau di omongin juga ke gue." ucap Junkyu pada akhirnya karna belum berhasil ngontrol deg-degannya.

Karina menoleh kaget ke Junkyu, "Loh kok gue? Yaudah deh." Pasrahnya saat melihat senyum Junkyu. Sekarang giliran Karina yang deg-degan. "Eum... Sebenernya gue... Gue..."

Salah satu alis Junkyu terangkat, menunggu ucapan Karina selanjutnya. "Kenapa jadi Karina yang kelihatan gugup gini. Jangan-jangan dia yang mau nembak gue lagi." batin Junkyu, bibirnya sudah tersenyum jahil.

Setelah menghirup udara banyak-banyak, Karina berujar cepat. "Gue bakal jadi trainee SH-Entertaiment."

Senyum Junkyu seketika hilang, raut wajahnya berubah serius. Dia memiringkan duduknya agar menghadap Karina sempurna. "Maksud lo?" bahkan nada bicaranya terdengar serius, tak seperti biasanya.

"Gue bakal ikut pelatihan Idol di SH-Entertaiment, Junkyuuu." ucap Karina semangat plus gemas. Wajahnya tersenyum sumringah.

"Oh... Selamat kalo gitu."

Karina terkejut dengan ekspresi Junkyu yang sepertinya gak suka dia kalau dia jadi trainee. Karina jadi merasa kecewa.

"Lo gak suka ya gue jadi Idol juga?" ucap Karina lirih. Matanya menatap sendu Junkyu.

Menyadari sikapnya yang tak seharusnya begitu, Junkyu mengusap wajahnya kasar. Lalu tersenyum pada Karina. "Enggak kok, gue suka." ucapnya lembut.

"Sekarang kita pulang yuk, sudah makin malem juga." Junkyu langsung berdiri dari duduknya.

"T-tapi kan lo belum nyampein apa yang mau lo omongin ke gue, Jun." ucap Karina yang masih terduduk dan menghentikan gerakan kaki Junkyu yang akan melangkah.

Junkyu tersenyum kecut, dia jadi dilema mau nembak Karina. Jujur saja, pengkhianatan Minju kemarin membuat Junkyu trauma pacaran dengan sesama Idol. Dan saat Karina bilang dia mau jadi Idol, Junkyu jadi berpikir lagi untuk menjadikan cewe itu sebagai pacarnya.

Tanpa menoleh ke Karina, Junkyu berujar. "Ah... Gue tiba-tiba lupa mau ngomong apa, lain kali deh Rin. Ayo." Junkyu melangkah lebih dulu bahkan tak menunggu respon Karina.

Sementara itu, mata Karina memanas dan dadanya sesak. Dia memandang sendu punggung lebar Junkyu. Karina kecewa karna ekspektasinya tak sesuai kenyataan. Dia pikir malam ini, Junkyu akan menembaknya seperti ucapan Somi kemarin. Ternyata Karina yang terlalu berharap.

"Karina ayo! Kok masih duduk disana?!" seru Junkyu setengah teriak dari posisinya.

Karina tersentak lalu menghapus setitik air matanya yang berhasil jatuh. "Iyaa... Ini gue jalan!" Karina pun berjalan cepat menyusul Junkyu.

Sepanjang perjalanan pun Junkyu dan Karina saling diam. Biasanya mobil Junkyu tidak pernah sesepi itu, akan penuh dengan celotehan mereka berdua. Tapi sekarang mobil itu hanya diisi oleh suara si penyiar radio, sedangkan Junkyu dan Karina sibuk dengan pikiran masing-masing.

.

.

.

Setelah mengantar Karina pulang, Junkyu melajukan mobilnya menuju cafe langganannya dengan teman-temannya. Cafe itu memiliki penjagaan ketat dan tidak sembarang orang bisa masuk, jadi privasi para Idol yang datang kesana benar-benar terjaga. Kali ini di cafe itu hanya didatangi para kaum jomblo se-line yaitu Soobin, Yoshi dan Jihoon.

Perfect FutureWhere stories live. Discover now