29. Regret

3.9K 210 14
                                    


"EOMMA, OPPA NYURI MASKER YUNA!"

Suara Yuna dari lantai atas melengking ke seluruh penjuru rumah visual of Kpop.

Jisoo yang sedang memasak untuk makan siang di dapur memijat keningnya yang berkedut. Setiap hari selalu ada saja keributan di rumahnya. Siapa lagi dalangnya kalau bukan double Y. Tak menghiraukan teriakan Yuna, Jisoo berusaha untuk tetap fokus pada masakannya.

"Simbiringin iji kili ngiming! Kipin gi nyiri miskir li"
(Sembarangan aja kalo ngomong! Kapan gue nyuri masker lo!), Junkyu berujar pelan dengan hanya membuka sedikit mulutnya karna tak ingin masker di wajahnya retak. Dia lagi maskeran sekarang, hari minggu memang selalu dia jadikan sebagai hari memanjakan tubuh.

"TERUS MASKER YANG LO PAKE ITU MASKER SIAPA HAH!" Sahut Yuna berapi-api, dia menghembuskan napasnya kasar kemudian berkacak pinggang.

Yuna yang baru pulang dari agensi terkejut saat berpapasan sama Junkyu yang wajahnya berwarna hijau. Dia bukan terkejut karna takut tapi karna ia menyadari sesuatu.

Kemudian dia segera masuk ke dalam kamarnya dan membuka rak lemari di kamar mandi dengan tergesa-gesa. Amarahnya seketika memuncak saat tak menemukan salah satu benda berharganya disana.

"Yi miskir gii lih!"
(Ya masker gue lah!), Junkyu mendudukkan dirinya di sofa kemudian mulai menyalakan TV, tak menghiraukan wajah murka Yuna.

"GAK USAH BOHONG! SEJAK KAPAN LO PUNYA MASKER KAYA GITU HAH?!"

Saat berpapasan dengan Junkyu, Yuna sudah mencium aroma masker yang dikenakan oppanya itu. Dan dia hapal betul itu adalah aroma maskernya. Karena masker yang berharga jutaan itu memiliki aroma yang sangat khas. Selain itu, Yuna hapal betul kalau Junkyu tidak akan mau mengeluarkan banyak uang hanya untuk sebuah masker. Dan lagi masker itu adalah masker terakhirnya.

"Li pikir li iji ying pinyi miskir kik gini"
(Lo pikir lo aja yang punya masker kek gini), Ujar Junkyu santai sembari menggonta ganti chanel TV.

Yuna segera bergegas ke kamar Junkyu dan mengobrak-abrik disana. Junkyu yang mendengar ribut-ribut dikamarnya segera menghampiri.

"WOY STOB IT! LO GILA HAH!!" teriak Junkyu saat melihat kamar yang sudah berubah seperti kapal pecah. Sprai sudah tidak menyatu dengan spring bednya begitu pula bed cover yang sudah tergeletak di lantai. Buku-buku di meja belajarnya yang awalnya tersusun rapi sudah berhamburan di meja dan berceceran di lantai.

Dia sudah tidak mempedulikan lagi maskernya yang mungkin saja akan pecah atau tidak terserap dengan baik oleh kulitnya karna cara bicaranya sudah tidak pelan seperti tadi.

Yuna masuk ke dalam walk in closet. Kemudian tak lama keluar dengan sebungkus masker berharga jutaan yang sudah tak ada isinya.

"Lo bilang kan lo punya sendiri. Terus ini apa oppa ku tersayang?" Yuna berujar lembut, tapi dimata Junkyu malah Yuna terlihat seperti lelembut.

Junkyu mengusap tengkuknya gugup dan berujar,
"Ya itu kan sisa bungkus masker gue ini!"

Yuna tertawa kering tapi lagi-lagi dimata Junkyu itu terlihat seperti tawa nenek sihir.
"TERUS NAMA YUNA DI BAWAH SINI ARTINYA APA HAH!" pekik Yuna setelah tawanya mereda.

Junkyu mengabil bungkus masker di tangan Yuna dan mengamati tulisan nama Yuna yang sangat kecil di kiri bawah masker.
"Kok gue gak sadar sih kalau ada nama nih cewe gesrek disana!" Batinnya

"Gak bisa ngelak kan lo!"
.

.

.
PRANG

"Sabar..sabar.. Jangan marah, jangan kepancing. Sayangi wajah lo, jangan sampai muncul kerutan di wajah lo!" Jisoo memberi wejangan pada dirinya sendiri saat mendengar suara gaduh dari lantai atas. Dia berkali-kali menghela napas untuk meredam emosinya.

Perfect FutureWhere stories live. Discover now