[5]

536 29 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Rhea menatap sebuah kartu nama yang ada di hadapannya. Setelah dari Sekretariat Global Youth, Rhea dan Bella berencana bersantai sebentar menikmati sore di salah satu café yang berada tidak jauh dari kostnya. Sekalian melepas penat setelah seharian berkutat dengan ruang kuliah dan persiapan acara.
Tidak lama lagi, Global Youth - organisasi yang saat ini diikutinya – akan mengadakan acara tahunan yang selalu mereka adakan setiap satu tahun sekali bertajuk Global Youth Fair 4.0.

Global Youth Fair ini merupakan sebuah acara bertaraf Internasional. Dimana acara, para peserta, dan juri yang bertugas bukan hanya berasal dari Indonesia saja, tetapi juga dari negara lainnya. Sebagian peserta berasal dari beberapa Universitas luar yang menjalin kerjasama dengan Universitas Garuda Sakti – kampus Rhea.

Sebagian lainnya berasal dari jalur independen atau jalur mandiri dimana para peserta bukan berasal dari Universitas yang menjalin kerjasama dengan Universitas Garuda Sakti. Acara ini juga diikuti oleh mahasiswa asal Indonesia lainnya. Intinya, dari negara manapun atau dari Universitas mana pun, mereka diperbolehkan menjadi peserta di Global Youth Fair 4.0.

Pada Global Youth Fair tahun ini akan menghadirkan empat jenis acara yang berbeda. Para peseta dibebaskan untuk mengikuti acara mana saja sesuai kehendak hati mereka. Bisa pada satu acara, dua acara atau bahkan keempat acara sekaligus.

Pertama, ada Global Urgent Issue. Di Global Urgent Issue ini para peserta akan mempresentasikan hasil pemikiran mereka mengenai satu isu global dan memberikan solusi terhadap isu tersebut.

Kedua, ada Global Bazaar. Sama seperti namanya, acara ini merupakan sebuah bazaar dimana para pesertanya merupakan mahasiswa dari Indonesia dan negara lainnya. Di bazaar ini mereka dibebaskan untuk menampilkan apapun yang menjadi daya tarik stand bazaar mereka. Bisa jadi makanan atau minuman, barang seni, kain khas, atau pun hal lainnya.

Ketiga, ada Global Art Festival. Di sini peserta akan menampilkan kesenian dari negara mereka masing-masing. Bisa berupa tarian, nyanyian, opera, atau kesenian lainnya.

Acara terakhir, yaitu acara keempat bertajuk Global Youth Award. Acara ini dilakukan pada malam hari di hari terakhir Global Youth Fair dilaksanakan. Global Youth Award merupakan malam penganugerahan yang diberikan kepada para peserta yang berhasil menjadi juara pada setiap lomba yang diadakan.

Rhea memerhatikan huruf demi huruf yang tercetak jelas di sebuah kartu nama dalam genggamannya.

Samuel Harvey

Rhea tidak pernah mendengar nama pria itu sekalipun dalam dua puluh satu tahun hidupnya. Jangan salahkan Rhea atas ketidaktahuannya. Dia bukan orang yang tertarik untuk mengetahui nama-nama pengusaha muda nan tampan yang digandrungi banyak wanita. Rhea lebih tertarik menonton drama-drama yang bisa mengaduk-aduk emosi Rhea tiap kali ia menonton.

“Bel, kok lo tau sih dia Samuel Harvey? I mean, siapa deh Samuel Harvey, gue aja enggak kenal” ungkap Rhea jujur pada Bella.

Bella yang mendengar hal tersebut dari bibir mungil Rhea, spontan menoyor pelan kepala Rhea. “makanya sekali-sekali buka akun crazy rich. Jangan lihatin oppa-oppa mulu lo”

Rhea berdecak kesal mendengar ejekan Bella yang memang benar adanya. Sementara Bella kembali asyik meminum kopi susu yang tadi ia pesan.

“mending sekarang lo buka Google, terus search nama Samuel Harvey. Semua profil dia sama keluarganya ada di sana”

Menuruti perkataan Bella, Rhea mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Dia mencari nama Samuel Harvey di sana. Sedetik kemudian muncul foto-foto serta artikel-artikel mengenai Samuel Harvey dan keluarganya. Jangan lupakan kemunculan artikel bisnis yang memuat berita tentang Harvey Holdings.

Samuel Harvey

28 tahun

Anak kedua dari James Harvey dan Puspa Tanuwijaya

Pewaris utama Harvey Holdings

Belum menikah

Rhea meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Dia sedikit terkejut setelah membaca artikel-artikel itu. Samuel Harvey bukan orang sembarangan ternyata. Dia seseorang yang sangat terpandang di muka bumi ini. Jangan lupakan statusnya sebagai pewaris utama Harvey Holdings.

Setelah membaca artikel itu Rhea juga baru mengetahui kalau Harvey Holdings memiliki banyak hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, dan aset properti lainnya di Indonesia. Kantor pusat yang ada di Indonesia pun dibuat semegah mungkin. Rhea yakin karyawan yang bekerja pada Harvey Holdings menerima gaji yang tidak sedikit setiap bulannya.

“gimana, udah tau belum? He is fucking perfect. Hot and rich man. Blasteran, ganteng, tajir, pinter, duh perfect banget deh. Mana belum nikah lagi. Kira-kira gue bisa enggak ya daftar jadi calon istrinya dia?” ujar Bella menghalu. Kepalanya bahkan terangkat ke atas membayangkan pernikahannya dengan Samuel.

Melihat hal itu sontak Rhea tertawa keras. “Dih, jangan mimpi lo. Kita ini cuma remahan kerupuk doang buat dia. Belum daftar aja udah didiskualifikasi”

Rhea dan Bella saling berpandangan, lalu tertawa bersama. Ini yang membuat mereka menjadi sangat akrab. Kegilaan mereka yang berada di tingkat yang sama membuat keduanya merasa menemukan partner hidup. Bella adalah teman Rhea semenjak awal kuliah. Bella dan Rhea pertama kali bertemu di technical meeting Ospek kampus. Merasa cocok, hubungan keduanya berlanjut hingga sekarang. Rhea dan Bella memutuskan untuk tinggal di kost yang sama namun di kamar yang berbeda. Selain karena alasan privasi, luas kamar kost yang tidak besar itu menjadi faktor lainnya. Meski tidak jarang juga keduanya tidur di satu kamar yang sama jika sudah memulai girls talk mereka.

Setelah obrolan panjang, Rhea dan Bella memutuskan untuk beranjak dari café itu menuju kost mereka. Rhea dan Bella masing-masing memiliki sebuah sepeda motor sebagai kendaraan pribadi mereka. Tetapi jika mereka memiliki kelas yang sama, keduanya akan berangkat bersama. Entah dengan menggunakan motor Rhea ataupun Bella. Seperti hari ini, mereka menggunakan motor Rhea sebagai kendaraan mobilitas mereka.

Setelah memakai helm. Kedua wanita muda itu berlalu meninggalkan pelataran parkir café menuju kost untuk mengistirahatkan badan mereka yang sudah bekerja keras hari ini.

***

Next [6]

Black RainbowWhere stories live. Discover now