[32]

311 11 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________

🌻🌻🌻

Rhea sudah kembali ke Jakarta seminggu yang lalu. Libur lima harinya sudah selesai. Samuel tidak menjemputnya, karena pria itu harus pergi ke Bali untuk yang kesekian kalinya. Rhea pulang naik kereta bersama Zhea yang juga memutuskan untuk pulang ke rumah mengisi liburan lima harinya. Zhea sampai sehari setelah Rhea tiba di Malang.

Rhea memperhatikan seluruh ruangan yang luas ini. Tadi sore Samuel menjemputnya di kost. Samuel meminta Rhea untuk menemaninya ke pesta ulang tahun pernikahan salah satu koleganya.

Sebelum ke hotel tempat dimana pesta digelar, Samuel membawa Rhea ke sebuah butik. Samuel bahkan sudah memilihkan dress yang akan dipakai Rhea malam ini.

Rhea memegang lengan Samuel yang mengapit tangan kirinya. Samuel tampak sangat menawan dengan setelah jas hitam yang dipakainya. Sementara Rhea, dia memakai sebuah gaun burgundy semata kaki.

Rhea berjalan pelan di sebelah Samuel, mengikuti kemana pun dia pergi. Rhea juga ikut tersenyum menyapa para kolega yang disapa Samuel.

Setelah lama bercengkrama,  Samuel menyuruh Rhea untuk istirahat sebentar di salah satu meja. Rhea menurut saja. Sebab kakinya pun sudah mulai terasa pegal akibat high heels yang dipakainya ini. Merasa haus, Rhea meneguk minuman yang diambilnya dari pramusaji yang lewat beberapa saat yang lalu.

Rhea mengedarkan pendangannya ke seluruh penjuru aula hotel. Tamu-tamu yang hadir mengenakan berbagai pakaian mahal. Belum lagi aksesoris yang melekat di tubuh mereka. Jangan lupakan tas-tas yang dipakai para wanita di sana. Rhea yakin harganya sangat fantastis. Lihat saja tas yang dibelikan Samuel padanya dulu. Harga termurah saja sudah bisa membuat Rhea geleng-geleng kepala.

Rhea memperhatikan para tamu wanita. Wajah cantik, tinggi semampai, tubuh langsing seperti gitar spanyol, memiliki harta berlimpah, belum lagi cara berbicara mereka yang terlihat seperti orang berpendidikan tinggi. Rhea tersenyum getir saat membandingan wanita-wanita itu dengan dirinya. Rhea bahkan tidak sampai sepersekian persen dibandingkan mereka. Rhea adalah kebalikan mereka.

Rhea menatap Samuel sedang berbincang dengan seorang pria yang Rhea yakini itu salah satu kolega bisnisnya. Samuel terlihat sangat sempurna dari sini. Dia pantas berada di tengah-tengah orang ini. Samuel sama seperti mereka. Tapi tidak dengan Rhea. Seketika Rhea merasa malu. Tidak seharusnya Rhea berada di sini. Apalagi menjadi pasangan Samuel malam ini. Rhea menundukkan kepalanya dalam, berusaha menghindar dari tatapan orang-orang.

Samuel datang menghampiri Rhea. “kamu sakit?” tanyanya khawatir.

Rhea mengangkat kepalanya. Dia tersenyum menenangkan Samuel. “I’m not, Sam”

Samuel mengelus kepala Rhea. “mau pulang sekarang?”

Rhea menaikkan sebelah alisnya. “kamu udah selesai ngobrolnya?”

Samuel mengangguk. Dia membawa Rhea menghampiri sang pemilik acara. Mereka berpamitan terlebih dahulu sebelum meninggalkan aula hotel ini.

Di dalam mobil, Samuel menatap Rhea penuh tanya. Rhea tidak bicara sama sekali. Dia hanya melihat keluar jendela dengan pandangan kosong.

***

Next [33]

Black RainbowWhere stories live. Discover now